Atmaja, Fajar Haditiya (2018) Uji Performansi dan Emisi Motor Bakar Bensin (On Chasis) Menggunakan Campuran Bahan Bakar Pertamax dan Etanol. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bahan bakar memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, salah satu bahan bakar fosil yang digunakan di Indonesia adalah bahan bakar Pertamax yang memiliki sifat tidak bisa diperbaharui (non renewable). Oleh karena itu diperlukan suatu cara atau usaha untuk dapat menekan penggunaan bahan bakar fosil. Besarnya angka oktan pertamax menunjukkan kemampuan bahan bakar untuk menghindari terbakarnya campuran bahan bakar dan udara sebelum waktunya (Self-ignition) yang berpotensi menurunkan daya mesin serta dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin. Untuk mengatasi dampak yang dihasilkan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil ini maka digunakan etanol sebagai campuran bahan bakar pertamax sebagai alternatif. Pengujian ini dilakukan dengan mencampurkan bahan bakar etanol dengan pertamax, Pengujian performansi ini menggunakan empat jenis perlakuan dengan kandungan etanol yang berbeda beda yaitu dengan kandungan etanol 0%, 5%, 10% dan 20%. Dari pengujian torsi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai torsi tertinggi terdapat pada perlakuan ketiga dengan komposisi bahan bakar pertamax 90% dan etanol 10%. Sedangkan untuk nilai torsi terendah terdapat pada perlakuan kelima dengan komposisi bahan bakar pertamax sebesar 80% dan etanol sebesar 20%. Torsi yang dihasilkan pada putaran rendah cenderung kecil namun besarnya torsi akan meningkat seiring kecepatan putaran mesin hingga pada titik tertentu dan kemudian akan kembali menurun. Penambahan etanol pada bahan bakar pertamax tidak banyak mempengaruhi kemampuan motor bensin. Tidak terlalu berpengaruhnya perubahan daya terhadap komposisi bahan bakar ini juga dapat disebabkan oleh adanya kandungan air yang ada pada etanol karena tingkat kemurnian etanol yang digunakan pada pengujian ini sebesar 85% yang berarti 15% sisanya adalah air. Nilai kandungan CO terbesar dihasilkan pada campuran bahan bakar pertamax dan etanol sebesar 20% sebesar 2,39% pada putaran mesin 4500 rpm. Sedangkan untuk nilai kandungan CO terkecil dihasilkan pada campuran pertamax dan etanol sebesar 15% pada putaran mesin idle 1500 Rpm. Nilai kandungan CO2 terendah didapatkan pada campuran pertamax dan etanol dengan persentase 5% yaitu sebesar 4,4 % pada kondisi putaran mesin sebesar 3000 rpm dan pada putaran mesin selanjutnya mengalami peningkatan yang cukup besar. Pada campuran bahan bakar dengan etanol nilai CO2 tertinggi yang dihasilkan ada pada komposisi pertamax dengan etanol sebesar 15% yaitu sebesar 11,08% pada putaran mesin 6000 rpm. nilai emisi HC terbesar ada pada campuran pertamax dan etanol dengan persentase etanol 20% sebesar 154 ppm pada putaran roda sebesar 3000 rpm. Sedangkan untuk nilai HC terendah ada pada campuran bahan bakar pertamax dan etanol 15% yang menghasilkan nilai HC sebesar 24 ppm pada putaran roda 1500 rpm. Kandungan O2 tertinggi dihasilkan pada proses pembakaran bahan bakar campuran etanol dengan persentase 20% dan pada putaran roda sebesar 1500 rpm, sedangkan untuk nilai O2 terendah yang dihasilkan ada pada campuran etanol dengan persentase 20% juga namun pada putaran roda 6000 rpm. SFC tertinggi dihasilkan oleh komposisi bahan bakar pertamax murni pada putaran mesin 2000 rpm sebesar 0.12289573 kg/hp.jam sedangkan SFC terendah dihasilkan oleh komposisi bahan bakar pertamax dengan tambahan etanol sebesar 15% pada putaran mesin 3000 rpm sebesar 0,04852229 kg/hp.jam. Sehingga dapat disimpulkan jenis bahan bakar yang paling efisien adalah bahan bakar pertamax dengan campuran etanol sebesar 15%.
English Abstract
Fuel has a very important role in human life, one of the fossil fuels used in Indonesia is Pertamax fuel that has non-renewable properties. Therefore it is necessary a way or effort to be able to suppress the use of fossil fuels. The magnitude of the octane number pertamax indicates the ability of the fuel to avoid burning the fuel mixture and the air before its time (Self-ignition) which has the potential to decrease engine power and cause damage to the engine components. To overcome the impact resulting from the combustion of these fossil fuels, ethanol is used as a mixture of pertamax fuel as an alternative. The test was performed by mixing ethanol fuel with pertamax. This performance test used four treatment types with different ethanol content that was 0%, 5%, 10% and 20%. From the torque testing that has been done can be concluded that the highest torque value is in the third treatment with fuel composition pertamax 90% and ethanol 10%. While for the lowest torque is in the fifth treatment with the fuel composition pertamax 80% and ethanol by 20%. Torque generated at low rotation tends to be small but the magnitude of torque will increase with engine speed up to a certain point and then it will decrease again. The addition of ethanol to the pertamax fuel does not significantly affect the ability of the gasoline motor. power changes that have little effect on fuel composition of this mix fuel can be also caused by the water content present in ethanol because the ethanol purity rate used in this test is 85% which means the remaining 15% is water. The value of the largest CO content is produced on a mixture of pertamax and ethanol fuel by 20% by 2.39% at 4500 rpm engine speed. As for the value of the smallest CO content produced on the mixture pertamax and ethanol by 15% on the engine idle 1500 Rpm. The lowest value of CO2 content was found in mixture of pertamax and ethanol with 5% percentage of 4.4% at machine spinning condition of 3000 rpm and at subsequent revolutions increased considerably. While the highest CO2 value produced in the composition pertamax with ethanol of 15% that is equal to 11.08% at 6000 rpm engine speed. The largest HC emission value is in the mixture of pertamax and ethanol with 20% ethanol percentage of 154 ppm at wheel rotation of 3000 rpm. As for the lowest HC value is on the mixture of pertamax fuel and ethanol 15% which produces a HC value of 24 ppm at 1500 rpm wheel rotation. The highest content of O2 is produced in the combustion process of fuel with 20% ethanol composition at wheel rotation of 1500 rpm, while for the lowest O2 value produced is at 20% ethanol composition but also at 6000 rpm. The highest SFC is generated by the pure pertamax fuel composition at 2000 rpm engine speeds of 0.12289573 kg / hp.jam while the lowest SFC is produced by the fuel composition pertamax with an additional ethanol of 15% at a 3000 rpm engine speed of 0.04852229 kg / hp.jam . So it can be concluded the most efficient type of fuel is pertamax fuel with ethanol mixture of 15%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2018/11/051801594 |
Uncontrolled Keywords: | Emisi, Etanol, Performansi, Pertamax. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 662 Explosives of explosives, fuels, related products > 662.8 Other fuels |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 25 May 2018 02:14 |
Last Modified: | 16 Oct 2021 03:22 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/11058 |
Text
BAGIAN DEPAN.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (519kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (24kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (205kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (119kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (183kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (18kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (27kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (641kB) |
Actions (login required)
View Item |