Kendala Penyelesaian Kasus Hak Asuh Anak Akibat Putusnya Perkawinan Karena Perceraian : studi kasus Perkara No.253/Pdt.G/2006/ PA.Situbondo Jo Perkara No.1191/Pdt.G/2005/PA.Situbondo

Yustiana, Astrid (2009) Kendala Penyelesaian Kasus Hak Asuh Anak Akibat Putusnya Perkawinan Karena Perceraian : studi kasus Perkara No.253/Pdt.G/2006/ PA.Situbondo Jo Perkara No.1191/Pdt.G/2005/PA.Situbondo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Adanya perceraian membawa akibat hukum terputusnya ikatan suami isteri. Apabila dalam perkawinan telah dilahirkan anak, maka perceraian juga membawa akibat hukum terhadap anak, yaitu orang tua tidak dapat memelihara anak secara bersama-sama lagi, untuk itu pemeliharaan anak diserahkan kepada salah satu dari orang tua. Dalam prakteknya, sehubungan dengan pemeliharaan anak ini sering timbul masalah baru setelah perceraian, yaitu para pihak / prinsipal yang bercerai memperebutkan hak pemeliharaan anaknya. Masalah seperti ini sering membutuhkan waktu persidangan yang lama di pengadilan, karena masing-masing bapak dan ibu tidak mau mengalah. Dalam hal tersebut, berdasarkan peraturan didalam Kompilasi Hukum Islam hakim akan memutuskan bahwa hak pemeliharaan anak yang masih dibawah umur 12 tahun (belum mumayyiz) diserahkan kepada ibu, sedangkan hak pemeliharaan anak untuk anak yang berumur 12 tahun atau lebih ditentukan berdasarkan pilihan anak sendiri, ingin diasuh ibu atau diasuh bapaknya. Dalam penelitian ini akan dijelaskan pengertian perceraian, pengasuhan anak akibat putusnya perkawinan, melalui beberapa teori yang disampaikan oleh beberapa pakar di bidang hukum perkawinan dan hukum hak asuh anak. Pembahasan penelitian ini mencakup tentang Gambaran Umum Tentang Pengadilan Agama Situbondo, Posisi Kasus Perkara No. 253/Pdt.G/2006/PA.Sit jo Perkara No. 1191/Pdt.G/2005/PA.Sit, serta kendala yang dihadapi dalam kasus perkara hak asuh anak dan Upaya Pengadilan Agama mengatasi kendala-kendala yang terjadi setelah membuat putusan hak asuh anak terhadap putusan Perkara No. 253/Pdt.G/2006/ PA.Sit jo Perkara No. 1191/Pdt.G/2005/ PA.Sit. Selanjutnya dalam pengajuan gugatan sebaiknya dimasukan pula tuntutan hak asuh anak, untuk menghindari pengulangan proses. Hal ini dapat pula mempercepat penyelesaian proses peradilan dan dapat pula mengurangi biaya yang muncul pada saat peradilan berjalan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2009/41/050900812
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 20 Mar 2009 09:09
Last Modified: 17 Mar 2022 07:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110573
[thumbnail of 050900812.pdf]
Preview
Text
050900812.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item