Saraswaty, Dwi (2018) Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Effective Microorganism 4 (Em4) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus Vulgaris L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan tanaman kacang-kacangan yang biasa dikonsumsi sebagai sayuran karena merupakan salah satu sumber protein nabati dan kaya vitamin. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (2016), selama 5 tahun terakhir produksi buncis di Indonesia tidak stabil. Pada tahun 2011 produksi buncis 334.659 ton, tahun 2012 mengalami penurunan yaitu 322.145 ton, pada tahun 2013 mengalami peningkatan kembali sebesar 327.378 ton, namun pada tahun 2014 dan 2015 mengalami penurunan menjadi 318.218 ton dan 291.333 ton. Beberapa faktor yang menyebabkan produksi buncis yang semakin menurun diantaranya lahan yang semakin berkurang akibat alih fungsi lahan, kualitas tanah yang menurun dan minimnya teknologi dalam budidaya buncis. Salah satu upaya teknik budidaya untuk meningkatkan produksi tanaman buncis dapat dilakukan dengan pemupukan. Jika penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan dapat menurunkan kesuburan biologis tanah, memacu perkembangan patogen, menyebabkan keracunan unsur hara dan menurunkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama, penyakit, angin, dan hujan (Sutanto, 2002). Oleh karena itu, alternatif untuk meningkatkan kesuburan tanah dapat menggunakan pupuk organik. Menurut penelitian Lana (2010), pemberian pupuk kandang sapi berpengaruh sangat nyata terhadap tanaman bawang merah. Hasil umbi segar dan kering oven/ha tertinggi didapatkan pada dosis 30 ton pupuk kandang/ha. Effective Microorganisms 4 (EM4) merupakan kultur campuran mikroorganisme yang dapat mempercepat dekomposisi bahan organik karena mengandung bakteri asam laktat yang dapat memfermentasikan bahan organik yang tersedia dan dapat diserap langsung oleh perakaran tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh interaksi pemberian pupuk kandang sapi dengan Effective Microorganisms4 (EM4) pada pertumbuhan dan hasil tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2017 sampai Juli 2017 bertempat di desa Wringinsongo, kecamatan Tumpang, kabupaten Malang. Ketinggian tempat lokasi penelitian 597 m dpl dengan suhu rata-rata berkisar antara 20° - 29°C. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah cangkul, meteran, papan label, kayu, timbangan, ember, gelas ukur, alat tulis, penggaris dan kamera. Bahan yang digunakan adalah benih buncis varietas Gipsy, EM4, pupuk kandang sapi, air, dan media tanah. Percobaan faktorial yang disusun dalam RAK (Rancangan Acak Kelompok) yang terdiri atas 2 faktor perlakuan yaitu faktor pertama dosis pupuk kandang sapi dan faktor kedua konsentrasi EM4. Faktor pertama dosis pupuk kandang sapi yang terdiri dari 3 taraf, yaitu:S1 = 15 ton ha-1, S2 = 25 ton ha-1, dan S3 = 35 ton ha-1. Faktor kedua konsentrasi EM4 yang terdiri dari 3 taraf, yaitu:P1 = 5 ml L-1, P2 = 7,5 ml L-1, dan P3 = 10 ml L-1. Sehingga didapatkan 9 kombinasi perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Pengamatan tanaman terdiri dari pengamatan pertumbuhan dan hasil. Pengamatan ii pertumbuhan dilakukan pada umur 14, 24, 34, dan 44 hst dengan mengamati 6 tanaman contoh untuk setiap kombinasi perlakukan dengan parameter yang diukur tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan indeks luas daun. Untuk pengamatan panen dengan 6 tanaman contoh diukur jumlah polong panen, bobot segar polong, dan persentasi fruit set. Pengolahan data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis (Uji F taraf kesalahan 5 %).Apabila terdapat pengaruh yang signifikan pada perlakuan, maka dilanjutkan dengan Uji berganda Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5 % untuk mengetahui adanya perbedaan diantara perlakuan. Hasil analisis ragam menunjukkan pemberian berbagai dosis pupuk kandang sapi dengan konsentrasi EM4 tidak terjadi interaksi pada semua pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman buncis. Pemberian pupuk kandang sapi 35 ton ha -1 berpengaruh nyata pada 24, 34, dan 44 hst. Pemberian EM4 dengan Konsentrasi 10 ml L-1 berpengaruh nyata pada parameter jumlah daun 34 hst. Pemberian pupuk kandang sapi dan EM4 secara terpisah tidak memberikan pengaruh nyata pada pengamatan hasil tanaman buncis.
English Abstract
Common bean plant (Phaseolus vulgaris L.) is a plant nuts commonly consumed as a vegetable because it is the one source of vegetable protein and rich in vitamins. According to data from the Badan Pusat Statistik (2016), during the last 5 years the production of beans in Indonesia is unstable. In 2011 the production of common beans 334. 659 tons, experienced a decline in 2012 322. 145 tonnes in 2013 have elevated back of 327. 378 tons, but by 2014 and 2015 decline into 318.218 tons and 291.333 tons. Some of the factors that lead to the production of the common beans are getting declined including land dwindling due over the function of land, declining soil quality and lack of technology in the cultivation of common beans. One of the efforts to improve cultivation techniques of crop production the common beans can be made by fertilizing. However, if excessive use of inorganic fertilizers can decrease the fertility of the soil, spurred the development of biological pathogens, causing poisoning nutrient elements and lowers resistance of plants against pests, diseases, wind, and rain (Sutanto, 2002). Therefore, alternatives to improve soil fertility can use organic fertilizer. According to research Lana (2010), cow manure very significant effect on onion crop. Fresh and dry tuber yields oven / ha obtained at the highest dose of 30 tons of manure / ha. To accelerate the decomposition of organic fertilizer can be used EM4. Effective Microorganisms 4 (EM4) is a mixed culture of microorganisms that can accelerate the decomposition of organic material because it contains lactic acid bacteria can ferment the organic material is available and can be absorbed directly by the plant roots. This research was conducted to determine the effect of interaction cow manure with Effective Microorganisms 4 (EM4) on growth and yield of common bean (Phaseolus vulgaris L.). Research was conducted in May 2017 until July 2017 took place in the Wringinsongo village, Tumpang subdistrict, Malang regency. The height of 597 m above sea level research sites with average temperatures ranging between 20 ° - 29 ° C. The tools was used in the study was a hoe, meter, board label, wood, scales, buckets, measuring cups, stationery, ruler and camera. Materials used are bean seed varieties Gipsy, EM4, cow manure, water to mix with EM4 treatment, and soil media. Factorial experiment arranged in RBD (Random Block Design) consisting of 2 factors is the first factor dose of cow manure and the second factor EM4 concentration with three replications. The first factor is the dose of cow manure which consists of three levels, namely: S1 = 15 tonnes ha-1, S2 = 25 tonnes ha-1, and S3 = 35 tonnes ha-1. The second factor EM4 concentration consisting of three levels, namely: P1 = 5 ml L-1, P2 = 7.5 ml L-1, and P3 = 10 ml L-1.Observations plant consists of observations of growth and yield. Observations non destructive performed at 14, 24, 34, and 44 dap by observing the example 6 plants for each treatment combination with the parameters measured plant height, leaf number, iv number of flower, and leaf area index. For observation of the harvest with 6 plants sample measured number of harvesting pods, fresh weight of pods, and percentage fruit set. Processing of observation data were analyzed using analysis (F test error level of 5%). If there is a significant effect on treatment, then continued with Duncan Multiple Multiple Range Test Test (DMRT) at 5% level to determine any differences among treatments. The result of variance analysis showed that the dose of cow manure with EM4 concentration did not interact on all observations of the growth and yield of common beans. Giving cow manure 35 ton ha-1 had significant effect on 24, 34, and 44 dap. Giving EM4 with concentration with 10 ml L-1 had significant effect on leaf number parameter of 34 dap. Giving cow manure and EM4 separately did not give a real effect on the observation of bean crops.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2018/195/051803033 |
| Uncontrolled Keywords: | - |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.6 Edible garden fruits and seeds > 635.65 Garden legumes > 635.656 Peas |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 25 May 2018 02:04 |
| Last Modified: | 20 Oct 2021 07:48 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/11055 |
Preview |
Text
1. Bagian Depan.pdf Download (354kB) | Preview |
Preview |
Text
2. BAB I.pdf Download (154kB) | Preview |
Preview |
Text
3. BAB II.pdf Download (409kB) | Preview |
Preview |
Text
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (270kB) | Preview |
Preview |
Text
8. LAMPIRAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
4. BAB III.pdf Download (413kB) | Preview |
Preview |
Text
5. BAB IV.pdf Download (425kB) | Preview |
Preview |
Text
6. BAB V.pdf Download (145kB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |