AndridityaSatriya (2009) Perbandingan Asas Kebebasan Berkontrak Dan Asas Konsensual Antara Kontrak Dagang Elektronik Dan Kontrak Jual Beli Konvensional. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh kesenjangan antara Undang- Undang Nomor 11 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan pelaksanaannya dan perkembangan fasilitas di dunia maya mengakibatkan kontrak baku menjadi hal yang lazim ditawarkan dalam e-commerce. Sebuah kontrak baku sebenarnya sering menjadi kontroversi sebab tidak mengandung asas kebebasan berkontrak, karena kontrak dibuat secara sepihak oleh merchant, selain itu sering kali menjadi permasalahan dalam e-commerce adalah kapan kesepakatan itu terjadi antara pihak merchant dan pihak customer. Dengan kenyataan yang seperti itu maka perlunya sebuah kajian mengenai perbandingan asas kebebasan berkontrak dan asas konsensual antara kontrak dagang elektronik dan kontrak jual beli konvensional. Dalam penulisan ini, permasalahan yang diangkat perbandingan klausula kontrak dagang elektronik dan kontrak jual beli konvensional, dan perbandingan perwujudan asas kebebasan berkontrak dan asas konsensual dalam kontrak jual beli konvensional dengan kontrak dagang elektronik. Dalam penelitian ini jenis pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan perbandingan (comprative approach) dan pendekatan perundang-undangan (statute approach). Sedangkan analisa bahan hukum dilakukan dengan teknik analisa penalaran induktif, intrepretasi ekstensif dan intrepretasi gramatikal. Sedangkan teknik perbandingan yang digunakan adalah perbandingan nomoscopy, perbandingan formal (formelle rechtsver gleichung), perbandingan dogmatik (dogmatische rechtverglei- vhung),dan perbandingan material. Dari hasil analisis, diketahui bahwa klausula-klausula yang terdapat pada kontrak jual beli konvensional dan kontrak dagang elektronik memiliki persamaan yaitu perihal kesepakatan dan perihal garansi, meskipun sama tetapi didalam rumusan isinya memiliki perbedaan dan ditambah dengan cara penyerahan barang pada masing-masing kontrak juga terdapat perbedaan. Selain itu penerapan asas kebebasan berkontrak pada kontrak dagang elektronik berbeda dengan kontrak jual beli konvensional (secara tunai) asas tersebut berwujud freedom to enter karena perjanjian dasarnya adalah kesepakatan para pihak. Sedangkan mengenai konsensual sebuah perjanjian elektronik dalam jual beli barang elektronik khususnya laptop dapat tercapai melalui live chating akan tetapi berbeda dengan jual beli konvensional (secara tunai) hal tersebut tidak lantas menimbulkan hak dan kewajiban. Menyikapi fakta-fakta tersebut diatas, maka perlunya pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah tentang penyelenggaraan transaksi elektronik, dan perlunya ada kesepahaman diantara merchant di Indonesia
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2009/260/050903113 |
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 19 Oct 2009 14:18 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 05:31 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110478 |
Preview |
Text
050903113.pdf Download (11MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |