CarolineYulianita (2009) Pelaksanaan perlindungan hukum nasabah penyimpanan dana sebagai konsumen jasa atm perbankan : studi di Bank OCBS NISP Cabang Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Hal yang dilatar belakangi oleh Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen yang berawal dari banyaknya pengaduan atau keluhan-keluhan atas kerugian para nasabah akibat kurang maksimalnya sistem operasional Bank OCBC NISP. Kerugian-kerugian tersebut disebabkan oleh 3 alasan, pertama, kerugian akibat kesalahan nasabah itu sendiri (ATM rusak/patah), kedua, kerugian akibat kesalahan dari bank (mesin ATM tidak berfungsi secara baik), dan ketiga, kerugian akibat pihak ketiga (penipuan). Dengan adanya peraturan perundang-undangan yang sudah mengatur tentang perbankan dan perlindungan konsumen, diharapkan para pelaku usaha lebih memperhatikan kenyamanan nasabah dan para nasabahpun diharapkan dapat menggunakan hak-hak perlindungan konsumen yang dimiliki secara maksimal. Rumusan masalah yang pertama Bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum nasabah penyimpan dana Pengguna ATM di OCBC NISP cabang Malang. Kedua, Apa saja hambatan pelaksanaan perlindungan hukum nasabah penyimpan dana Pengguna ATM di OCBC NISP cabang Malang. Tujuan masalah yang pertama untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan pelaksanaan perlindungan hukum nasabah penyimpan dana pengguna ATM di OCBC NISP cabang Malang. Kedua, untuk mengidentifikasikan, mendeskripsikan dan menganalisis hambatan pelaksanaan perlindungan hukum nasabah penyimpan dana pengguna ATM di OCBC NISP cabang Malang. Peneliti menggunakan metode penelitian yuridis sosiologis, penelitian yang didasarkan pada data primer dan data sekunder. Kemudian, seluruh data yang ada di analisa menggunakan metode Diskriptif Kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, bahwa pelaksanaan perlindungan hukum nasabah penyimpan dana pengguna ATM di OCBC NISP cabang Malang dilakukan dengan cara, sebelum konsumen ingin menjadi nasabah bank OCBC NISP, pihak bank melakukan upaya perlindungan hukum kepada nasabah berupa penyuluhan atau pemberitahuan informasi perjanjian tertulis secara sah dari Bank OCBC NISP. Apabila konsumen sudah menjadi nasabah Bank OCBC NISP, secara hukum nasabah tersebut telah mempunyai hak-hak dalam melakukan perlindungan hukum apabila nasabah merasa dirugikan oleh pihak bank. Tetapi tidak semua pelaksanaan perlindungan hukum dapat dilaksanakan dengan maksimal. Pihak bank sudah berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik untuk nasabah, tetapi dalam hal perlindungan hukum untuk konsumen, para nasabah yang mengalami kerugian jarang menggunakan hak-haknya sebagai konsumen untuk dilindungi oleh hukum. Dalam UUPK sudah secara jelas bahwa konsumen mempunyai perlindungan hukum apabila dirugikan oleh pelaku usaha. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan dari nasabah dalam hal memperjuangkan hak-hak perlindungan konsumennya menjadi suatu hambatan dalam pelaksanaan perlindungan hukum nasabah penyimpan dana. Kebanyakan para nasabah menyikapinya dengan cara tidak melakukan pengaduan kepada pihak bank dengan alasan prosesnya penyelesaiannya membutuhkan waktu lama. Menyikapi fakta-fakta di atas diharapkan oleh para nasabah dan pihak bank agar lebih meningkatkan kesadaran akan masingmasing hak dan kewajiban yang sudah diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya UU No.8 Tahun 1999 tentang UUPK dan UU No.10 Tahun 1998 tantang Perbankan.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FH/2009/228/050902945 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
| Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
| Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
| Date Deposited: | 21 Oct 2009 09:55 |
| Last Modified: | 19 Oct 2021 04:17 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110447 |
Preview |
Text
050902945.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |