Pentingnya Penguasaan Psikologi Forensik Bagi Penyidik Dalam Melaksanakan Pemeriksaan Tersangka Pada Tahap Penyidikan : studi di Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar

YeyenPutriDonaW (2009) Pentingnya Penguasaan Psikologi Forensik Bagi Penyidik Dalam Melaksanakan Pemeriksaan Tersangka Pada Tahap Penyidikan : studi di Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh penyidik yang masih sering menggunakan teknik kekerasan untuk mengatasi hambatan saat berupaya memperoleh keterangan dari tersangka pada proses interogasi. Hal ini tidak sesuai dengan ciri negara hukum yang seharusnya menghormati hak asasi manusia, tidak terkecuali hak-hak tersangka, selain itu juga tidak sesuai dengan aturan hukum yang mengikat polisi (penyidik) saat melaksanakan tugas dan wewenangnya, tidak terkecuali saat dirinya melakukan pemeriksaan tersangka pada tahap penyidikan. Oleh karena itu untuk tetap menjaga dua hal tersebut, penyidik memerlukan ilmu bantu lain yang penting dikuasai. Ilmu bantu tersebut adalah psikologi forensik. Permasalahan dari skripsi ini adalah apakah pentingnya penguasaan psikologi forensik bagi penyidik, dalam upaya memperoleh keterangan dari tersangka pada proses pemeriksaan di tahap penyidikan dan apa saja hambatan yang dialami oleh penyidik di Polres Blitar dalam menerapkan psikologi forensik pada proses pemeriksaan tersangka di tahap penyidikan dan bagaimana upaya untuk mengatasinya. Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut diatas adalah jenis penelitian dengan pendekatan yuridis sosiologis. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan studi kepustakaan, kemudian seluruh data yang ada dianalisis dengan menggunakan metode analisis data secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian diperoleh jawaban bahwa psikologi forensik sangat penting di kuasai oleh penyidik sebab dengan psikologi forensik penyidik akan lebih terampil dalam mengatasi hambatan-hambatan yang dialaminya saat berupaya memperoleh keterangan tersangka, misalnya penyidik akan mampu bersikap baik untuk tetap menghargai hak tersangka saat melaksanakan introgasi, penyidik mampu menganalisis kebenaran keterangan tersangka dengan memperhatikan sikap tersangka, penyidik mampu menerapkan teknik untuk mengatasi tersangka yang awalnya sulit mengakui perbuatannya menjadi mau mengakui perbuatannya tanpa harus menggunakan kekerasa fisik, misalnya dengan menggunakan teknik maksimalisasi dan minimalisasi. Sementara hambatan yang dialami oleh penyidik saat berupaya memperoleh keterangan dari tersangka, pada dasarnya berasal dari dua sebab yaitu sebab yang berasal dari tersangka dan sebab yang berasal dari penyidik. Kendala yang dialami oleh penyidik di Polres Blitar dalam menerapkan psikologi forensik karena sebagian besar penyidik di Polres Blitar tidak menguasai psikologi forensik, karena memang di Poltres Blitar belum diajarkan tentang aplikasi ilmu bantu itu tersebut. Upaya yang akan dilakukan antara lain, pihak kepolisian Polres Blitar akan membekali seluruh anggota penyidiknya dengan wawasan tentang psikologi forensik, untuk meningkatkan profesionalisme kepolisian sehingga mampu meminimalkan kendala yang selama ini dihadapi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2009/135/050901631
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 10 Jun 2009 09:16
Last Modified: 19 Oct 2021 03:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110352
[thumbnail of 050901631.pdf]
Preview
Text
050901631.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item