Kendala Pembuatan Visum Et Repertum Pada Tindak Pidana Pembunuhan Anak atau Infanticide : studi Instalansi Kedokteran Forensik di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang

AcintyaParamita (2009) Kendala Pembuatan Visum Et Repertum Pada Tindak Pidana Pembunuhan Anak atau Infanticide : studi Instalansi Kedokteran Forensik di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas mengenai masalah Kendala Pembuatan Visum Et Repertum pada Tindak Pidana Pembunuhan Anak atau Infanticide (Studi Instalansi Kedokteran Forensik di Rumah Sakit Saiful anwar Malang). Pengambilan masalah ini dilatarbelakangi oleh semakin maraknya kasus tindak pidana pembunuhan anak atau infanticide di tengah –tengah masyarakat. Seperti kita ketahui kasus tindak pidana pembunuhan anak atau infanticide merupakan suatu bentuk kejahatan terhadap nyawa yang unik sifatnya, karena yang melakukan tindak pembunuhan tersebut adalah ibu kandungnya sendiri. Pengadaan bukti-bukti suatu perkara termasuk tindak pidana pembunuhan anak dilakukan oleh penyidik yaitu pihak kepolisian untuk membantu jaksa dalam melakukan tuntutan hukum. Untuk mengungkapkan bukti-bukti tersebut pihak kepolisian dapat dibantu oleh tenaga dokter dalam memberikan bukti sebab-sebab kematian. Dokter dalam memberikan bukti sebab kematian dapat melakukan visum et repertum .Terdapat berbagai macam masalah mengenai visum et repertum yang timbul yang dihadapi oleh peminta, dalam hal ini adalah penyidik, pembuat, dalam hal ini adalah dokter, dan pemakai, yaitu pihak pengadilan. Dalam upaya mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh dokter forensik dalam proses pembuatan visum et repertum pada tindak pidana pembunuhan anak atau infanticide di Instalansi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, maka metode pendekatan yang dipakai adalah yuridis sosiologis, mengkaji dan menganalisa permasalahan yang ditetapkan secara yuridis dengan pendekatan yang bersifat sosiologis digunakan untuk mengkaji permasalahan dari segi sosiologis yang artinya dalam membahas penelitian tersebut didasarkan pada kenyataan- kenyataan yang ada di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, pembuktian bahwa bayi masih hidup setelah dilahirkan sebagai bukti penting terjadinya infanticide memiliki berbagai macam kendala sehingga karena alasan inilah dakwaan pada tersangka biasanya menjadi gagal. Hukum yang berlaku akan menganggap anak tersebut lahir mati sampai terdapat adanya bukti yang jelas mengenai pembunuhan. Dakwaan infanticide akan berhasil jika terbukti yang adanya pembunuhan secara sengaja oleh sang ibu Menyikapi fakta tersebut diatas maka dari itu diperlukannya berbagai cara pendekatan yang dilakukan oleh pembuat visum et repertum yakni dokter forensik kepada pihak keluarga korban agar kendala-kendala yang muncul dapat diminimalisasikan. Tapi masih banyaknya kendala- kendala yang muncul dalam proses pembuatan visum et repertum pada tindak pidana pembunuhan anak atau infanticide tersebut, hendaknya pihak yang berwajib atau penyidik lebih berperan aktif dalam membantu dokter forensik untuk menyelesaikan tugasnya dalam proses pembuatan visum et repertum. Sehingga visum et repertum tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya di dalam penyelesaian perkara pidana demi tegaknya keadilan di masyarakat.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2009/127/050901586
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 10 Jun 2009 09:25
Last Modified: 19 Oct 2021 03:04
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110344
[thumbnail of 050901586.pdf]
Preview
Text
050901586.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item