AstriRetnoEnggarHapsari (2009) Pelaksanaan Penyimpanan dan Pengambilan Kembali Benda Sitaan Berupa Kendaraan Bermotor Dalam Perkara Pelanggaran Lalu-Lintas : study kasus Di Polresta Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam penelitian skripsi ini judul yang diangkat adalah Pelaksanaan Penyimpanan dan Pengambilan Kembali Benda Sitaan Berupa Kendaraan Bermotor Dalam Perkara Pelanggaran Lalu-Lintas (Study Kasus Di Polresta Malang ). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan lalu lintas umumnya berupa ketidaklengkapan surat-surat kendaraan bermotor yang menyebabkan dapat disitanya kendaraan bermotornya.Dari latar belakang tersebut muncul beberapa permasalahan yaitu bagaimana pelaksanaan penyimpanan serta pengambilan benda sitaan kendaraan bermotor dalam pelanggaraan lalu lintas di Polresta Malang dan kendala apa saja yang dihadapi dalam proses penyimpanan serta pengambilan benda sitaan kendaraan bermotor & upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut. Metode yang digunakan untuk membahas permasalahan yang diajukan adalah dengan menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis. Teknik yang digunakan adalah pengumpulan data dengan cara wawancara. Untuk menganalisa data digunakan deskriptif analisis, yaitu prosedur pemecahan masalah yang diteliti dengan cara memaparkan data yang telah diperoleh dari Polresta dan pengamatan lapangan yang kemudian dianalisis. Pelaksanaan penyimpanan benda sitaan berada di Polresta Malang. Khususnya untuk penyitaan terhadap perkara pelanggaran lalu lintas, benda sitaan yang berupa kendaraan bermotor tersebut dapat ditukar dengan STNK pada saat pembuatan berita acara penyitaan di kepolisian,polisi tidak mau ada resiko jika benda tersebut disimpan dikantor kepolisian,sedangkan kendalanya adalah kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya personil khusus bagian Tilang di Polresta Malang. Sedangkan pelaksanaan pengambilan kembali benda sitaan terlaksana jika terdakwa telah membayar uang denda,telah melengkapi kekurangan-kekurangannya tersebut dimana untuk surat-surat yang ditahan bisa langsung diambil di Pengadilan negeri, sedangkan untuk pengambilan kendaraan bermotor yang disita, dilakukan di Polresta. Terhadap fakta-fakta diatas,maka saran yang dapat diberikan adalah para petugas hendaknya melaksanakan aturan lalu-lintas secara tegas sesuai dengan peraturan yang ada, sehingga masyarakat pun akan dengan sendirinya mengetahui prosedur tilang dan penyitaan benda sitaan dalam perkara pelanggaran lalu lintas ,ada sosialisasi secara rutin kepada masyarakat tentang proses penindakan terhadap pelanggaran lalu-lintas dan ketentuan penyimpanan dan pengambilan benda yang disita dalam perkara pelanggaran lalu-lintas, sehingga masyarakat lebih paham Sedangkan untuk masyarakat, selaku warga negara yang baik, hendaknya mentaati aturan lalu-lintas sehingga tercipta keamanan, ketertiban dan kenyamanan dalam berlalu lintas dan masyarakat menghindari praktek penggunaan jasa perantara dalam menghadiri sidang perkara tilang .
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2009/110/050901419 |
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 13 May 2009 09:48 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 02:53 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110326 |
Preview |
Text
050901419.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |