Tanggung jawab organisasi internasional "Attribution of Conduct" dalam "Peace Asupport Operation" : kajian Yuridis terhadap kasus ‘Behrami dan Saramati

TheresiaNusantara (2009) Tanggung jawab organisasi internasional "Attribution of Conduct" dalam "Peace Asupport Operation" : kajian Yuridis terhadap kasus ‘Behrami dan Saramati. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada karya tulis ini, penulis mengangkat permasalahan kajian mengenai Tanggung Jawab Organisasi Internasional, dalam hal Attribution of Conduct dalam Peace Support Operation , dengan mengkaji kasus Behrami dan Saramati. Pemilihan tema tersebut dilatarbelakangi oleh semakin berkembangkan aturan tentang tanggung jawab, hingga meliputi subjek hukum internasional selain negara, yaitu organisasi internasional. Di dalam pembahasan tentang tanggung jawab, terdapat suatu permasalahan tentang atribusi, yaitu kepada siapa tindakan yang salah akan dikenakan. Dalam hal Peace Support Operation , masalah atribusi tersebut menjadi kompleks karena adanya banyak pihak yang terlibat. Terdapat beberapa parameter dalam menentukan atribusi tersebut, namun dalam kasus Behrami dan Saramati yang dibawa kemuka European Court of Human Right (ECHR), parameter yang digunakan untuk menentukan atribusi, yaitu ultimate authority and control dirasa kurang tepat dengan aturan dalam Hukum Internasional. Berdasarkan hal tersebut di atas, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah: (1) Apakah parameter yang tepat untuk menentukan attribution of conduct dalam Peace Support Operation ? (2) Apakah putusan ECHR dalam kasus Behrami dan Saramati dapat dibenarkan berdasarkan hukum internasional? Kemudian penulisan karya tulis ini menggunakan metode yuridis normatif, dimana bahan penelitian terdiri dari (1) bahan hukum primer, yang didapat dari Konvensi internasional, putusan pengadilan internasional, serta perjanjian internasional (2) bahan hukum sekunder, yang didapat dari buku-buku dan jurnal-jurnal terkait (3) bahan hukum tersier, yang didapat dari berbagai macam kamus bahasa dan kamus hukum. Dalam pembahasannya, akan dibahas beberapa parameter dalam hukum internasional untuk menentukan atribusi, antara lain effective control, overall control, dan effective overall control. Dalam skripsi ini dijabarkan tentang ketiga parameter tersebut begitu juga kasus-kasus terkait. Kasus Behrami dan Saramati yang diputuskan oleh ECHR ternyata menggunakan parameter ultimate authority and control untuk mengatribusikan tindakan pasukan Kosovo Forces (KFOR) dalam Peace Support Operation di Kosovo, yang mana sebelumnya tidak pernah digunakan dalam kasus-kasus yang ada. Dalam karya tulis ini dibahas tentang kasus tersebut, beserta putusan ECHR dan bahan-bahan hukum yang digunakan. xi Setelah itu, dianalisa berdasarkan hukum internasional tentang parameter yang digunakan dalam putusan ECHR tersebut. Pada akhirnya disimpulkan bahwa effective control adalah parameter yang paling tepat dalam menentukan attribution of conduct dalam peace support operation , dan dalam kasus Behrami dan Saramati, seharusnya parameter itulah yang digunakan. Menyikapi hal-hal tersebut, maka perlu kiranya pengadilan-pengadilan internasional, dalam memutuskan kasus-kasus yang dibawa kehadapannya, menganalisa dengan sebaik-baiknya putusan yang akan dibuat, dan tetap memperhatikan putusan-putusan terdahulu serta memperhatikan aturan-aturan yang telah ada. Selain itu, International Law Commission (ILC) diharapkan merumuskan aturan tentang tanggung jawab pada umumnya dan atribusi pada khususnya dengan lebih lengkap dan lebih baik lagi, sesuai dengan perkembangan yang ada.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2009/104/050901407
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 13 May 2009 09:13
Last Modified: 19 Oct 2021 02:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110319
[thumbnail of 050901407.pdf]
Preview
Text
050901407.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item