Alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian dan dampaknya terhadap pembudidayaan tanaman padi dalam kerangka ketahanan pangan : studi di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

MFuadHanifM (2008) Alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian dan dampaknya terhadap pembudidayaan tanaman padi dalam kerangka ketahanan pangan : studi di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Skripsi ini membahas tentang alih fungsi pertanian ke non pertanian yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Tanah bagi petani merupakan faktor yang fundamental sebab dari tanah tersebut mereka menggantungkan hidupnya untuk digunakan bercocok tanam. Tanah merupakan sumber daya langka dan unik, dengan jumlahnya terbatas namun banyak kepentingan yang memerlukannya, dalam hal ini seringkali terjadi perbenturan antara kepentingan pertanian dengan kepentingan non pertanian. Kepentingan pertanian selalu berada pada pihak yang terpinggirkan dan dikesampingkan. Tanah merupakan primary factor dalam mewujudkan ketahanan pangan. Indonesia dengan wilayah yang luas dengan jumlah penduduk yang besar, sumber daya tanah sawah memiliki peranan penting dalam memproduksi bahan pangan. Sekitar 90% produksi padi nasional dihasilkan dari lahan sawah dan sisanya dari lahan kering, sehingga berkurangnya areal tanah pertanian dapat meningkatkan hilangnya peluang produksi padi berakibat timbulnya permasalahn pangan semakin besar dri tahun ke tahun atau bersifat progresif. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, dari beberapa desa di Kecamatan Kepanjen diambil sampel dua desa yaitu Desa Mojosari dan Ngadilangkung. Metode penelitian menggunakan pendekatan yuridis sosiologis, sedangkan analisa data menggunakan metode content anaysis. Alih fungsi tanah pertanian telah terjadi di Kecamatan Kepanjen, bahkan dari tahun ke tahun cenderung mengalami kenaikan, namun bertambahnya angka alih fungsi tanah pertanian tidak diikuti dengan penurunan produktivitas tanaman padi hal tersebut disebabkan adanya upaya yang dilakukan untuk menjaga kestabilan produktivitas padi dengan cara perbaikan sarana dan prasarana yang menunjang usahan tani seprti perbaikan saluran irigasi dan pembangunan saluran irigasi baru, selain itu adanya upaya penyuluhan pertanian dan penggalakan program intensifikasi pertanian. Faktor-faktor yang melatar belakangi penduduk desa di Kecamatan Kepanjen melakukan alih fungsi tanah pertanian adalah karena faktor ekonomi, faktor lainnya lemahnya law enforcement (penegakan hukum) untuk mengendalikan alih fungsi pertanian. Berdasarkan fakta-fakta tersebut ditempuh upaya pengendalian alih fungsi tanah pertanian dengan lebih melibatkan partisipasi masyarakat, pemberian sanksi yang tegas terhadap pelanggar Rencana Tata Ruang Wilayah untuk peruntukan pertanian. Pelibatan partisipasi masyarakat dengan menghilangkan praktek-praktek penekanan atau bujukan dan diganti dengan pendekatan yang berlandaskan tipologi kemajemukan masyarkat diiringi dengan pemahaman dan apresiasi terhadap kearifan lokal (local wisdom) setempat, pemberian insentif dan penyediaan lahan pertanian pangan abadi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2008/77/050801150
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 16 Apr 2008 14:43
Last Modified: 19 Oct 2021 02:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110291
[thumbnail of 050801150.pdf]
Preview
Text
050801150.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item