Diskresi Kepolisian Terhadap Proses Penyidikan dalam perkara narkotika yang dilakukan oleh anak : analisis Normatif terhadap Undang – Undang No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak

InggiPutra (2008) Diskresi Kepolisian Terhadap Proses Penyidikan dalam perkara narkotika yang dilakukan oleh anak : analisis Normatif terhadap Undang – Undang No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan diskresi pada proses penyidikan kepolisian terhadap anak-anak dalam perkara narkotika, hal ini mengingat bahwa anak-anak sebagai pelaku kejahatan narkotika perlu dilindungi, namun tingginya angka penyalahgunaan narkotika dimana pelaku juga banyak dikalangan anak-anak maka polisi perlu bertindak dengan tegas dan arif bijaksana. Narkotika merupakan suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis atau bukan sintetis, penyalahgunaan narkotika disebabkan karena adanya penyalahgunaan narkotika tersebut untuk hal lain selain untuk kesehatan. Oleh karena itu penyalahgunaan narkotika perlu penanganan yang sangat ketat mengingat menyangkut masa depan anak-anak yang notabennya masa depan bangsa dan Negara. Proses penanganan kasus narkotika ditangani polisi dengan serius, Hal ini karena polisi sebagai ujung tombak pelaksanaan hukum di Indonesia dimana dengan penyidikan dan penyelidikan polisi dapat menemukan pelaku dan korban dalam masalah narkotika yang dilakukan anak-anak. Diskresi sangat penting dalam pelaksanaan penyidikan terhadap anak yang mengalami masalah penyalahgunaan narkotika, anak pada dasarnya tergantung dari asuhan orang tuanya, karena itu apabila anak tersebut sampai masuk dalam kejahatan narkotika maka hal yang paling utama untuk dilakukan penyelidikan adalah sampai sejauhmana anak tersebut dapat masuk pada penyalahgunaan narkotika, tidak menutup kemungkinan anak tersebut berasal dari keluarga yang broken, yang mana anak merasa kurang kasih sayang dan larinya pada narkotika, dengan kondisi ini maka anak sangat tepat dianggap sebagai korban karena terlibatnya anak dalam narkotika tidak lain karena korban adalah pelarian dari rasa kurang kasih sayang dalam keluarganya.Diskresi polisi sangat tepat dilakukan pada anak-anak karena dapat memilah siapa pelaku dan siapa korbannya, dalam rangka mencari siapa pelaku yang sebenarnya dan melindungi anak yang menjadi korbannya. Dalam rangka melindungi anak maka dengan diberlakunya Undang-undang Nomor 3 tahun 1997 tentang perlindungan anak maka proses diskresi merupakan bentuk perlindungan terhadap anak karena dalam proses penyidikan terhadap anak, polisi sebagai penyidik atau pegawai negeri sipil yang ditunjuk harus memiliki ketrampilan khusus yang menangani anak-anak agar dalam pross penyidikan tidak sampai menimbulkan rasa depresi yang mendalam pada anak yang dapat mempengaruhi jiwanya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2008/43/050800787
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 24 Mar 2008 08:48
Last Modified: 19 Oct 2021 02:05
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110255
[thumbnail of 050800787.pdf]
Preview
Text
050800787.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item