TriJokoEfendi (2008) Studi Kasus Impor New Process Scrap & Wastes Of Natural Latex Yang Dilakukan Oleh PT. Rubber & Rubber Tech Ditinjau Dari Perspektif Basel Convention on the Control of Transboundary Movements of Hazardous Wastes and Their Disposal. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penegakan hukum pada kegiatan perdagangan, khususnya mengenai impor limbah. merupakan salah satu tindakan yang harus dilakukan dalam upaya menjaga kondisi lingkungan dan kesejahteraan suatu Negara. Maraknya kegiatan impor limbah yang kemudian tergolong B3 mengakibatkan adanya kerugian yang diderita suatu Negara baik berupa kerusakan lingkungan maupun yang berdampak pada generasi yang akan datang. Adanya Basel Convention on the Control of Transboundary Movements of Hazardous Wastes and Their Disposal dapat dijadikan dasar suatu negara mengenai limbah yang diperdagangkan. Impor limbah yang dilakukan oleh PT. Rubber & Rubber Tech menjadi polemik, karena diduga sebagai limbah B3. Ada dua rumusan masalah yang menjadi fokus kajian dalam penulisan ini, yaitu: 1) Apakah impor new process scrap & wastes of natural latex yang dilakukan oleh PT. Rubber & Rubber Tech dapat dikualifilasikan sebagai limbah B3 berdasarkan Basel Convention on the Control of Transboundary Movements of Hazardous Wastes and Their Disposal ? 2) Bagaimana alternatif penyelesaian sengketa terhadap impor new process scrap & wastes of natural latex yang dilakukan oleh PT. Rubber & Rubber Tech dikaji dari hukum lingkungan internasional dan hukum lingkungan nasional? Dalam penggunaan ketentuan-ketentuan Basel Convention on the Control of Transboundary Movements of Hazardous Wastes and Their Dispos Studi Kasus Impor New Process Scrap & Wastes Of Natural Latex Yang Dilakukan Oleh PT. Rubber & Rubber Tech beserta alternatif penyelesaian sengketanya, maka metode penelitian yang dipakai adalah yuridis normatif, menguji apakah ketentuan normatif tertentu dapat atau tidak dipergunakan untuk memecahkan suatu masalah hukum tertentu in concreto. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, bahwa impor new process scrap & wastes of natural latex yang dilakukan oleh PT. Rubber & Rubber Tech dikualifikasikan sebagai limbah B3 berdasarkan pasal 1 Basel Convention on the Control of Transboundary Movements of Hazardous Wastes and Their Disposal. Alternatif penyelesaian sengketa dilakukan secara internasional dan secara nasional. Secara internasional ditempuh dengan jalur negosiasi. Jalur ini dipilih karena lebih efektif dibandingkan dengan cara lainnya. Disamping berbagai segi positif yang ada dalam negosiasi, yang lebih utama adalah menghindari perhatian dan intervensi luar yang dapat mengganggu proses penyelesaian sengketa. Secara nasional dilakukan atas dasar kewenangan suatu negara atas pelanggaran yang terjadi di wilayahnya yang ditempuh dengan menuntut pelaku secara pidana dengan tuduhan pemalsuan dokumen impor. Menyikapi adanya kasus impor limbah B3 maka perlu kiranya langkah awal yang perlu untuk dilakukan, yaitu melakukan re-ekspor ulang terhadap limbah tersebut guna menghindari dampak yang lebih besar, dan meningkatkan pengawasan barang yang akan masuk ke wilayah indonesia, dengan cara menambah petugas pengawasan serta peningkatan fasilitas–fasilitas penunjang guna mencegah masuknya barang berbahaya lagi yang masuk ke wilayah Indonesia.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2008/147/050801860 |
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 29 Jul 2008 13:52 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 12:04 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110040 |
Preview |
Text
050801860.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |