Kekuatan Visum et Repertum Sebagai Alat Bukti Bagi Penyidik Dalam Melakukan Pemeriksaan Korban Kekerasan Fisik dalam kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga

IntanTrinandaAyuningtyas (2008) Kekuatan Visum et Repertum Sebagai Alat Bukti Bagi Penyidik Dalam Melakukan Pemeriksaan Korban Kekerasan Fisik dalam kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengangkat judul. Kekuatan Visum Et Repertum Sebagai Alat Bukti Bagi Penyidik Dalam Melakukan Pemeriksaan Korban Kekerasan Fisik Dalam Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Studi di Polresta Malang), Hal ini dilatarbelakangi adanya peningkatan kasus kekerasan dalam rumah tangga, khususnya kekerasan fisik yang menyebabkan timbulnya luka. Oleh karena luka pada tubuh seseorang pada suatu saat akan menjadi sembuh ataupun sebaliknya, maka untuk mengungkap secara hukum tentang benarkah telah terjadi tindak pidana yang menyebabkan terganggunnya kesehatan seseorang, diperlukan bukti yang konkrit pada saat terjadinya tindak pidana berupa Visum et Repertum . Dalam hal ini Visum et Repertum dapat dijadikan sebagai alat bukti tertulis yang memberikan dasar rasional untuk bisa digunakan oleh penyidik dalam melakukakan proses penyidikan dan untuk memperkuat keyakinan hakim dalam mengungkap suatu perkara pidana dalam sidang pengadilan. Dalam mengetahui kekuatan Visum Et Repertum sebagai Alat Bukti Bagi Penyidik Dalam Melakukan Pemeriksaan Korban Kekerasan Fisik Dalam Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Polresta Malang, maka metode yang di gunakan adalah yuridis sosiologis, yaitu dengan menelaah literatur-literatur, peraturan-peraturan yang berkenaan dengan masalah hukum. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, bahwa V isum et Repertum mempunyai kekekuatan mutlak karena dapat dimasukan dalam 3 kategori alat bukti yaitu V isum et Repertum mempunyai kedudukan sebagai keterangan ahli, V isum et Repertum mempunyai kedudukan sebagai petunjuk, V isum et Repertum mempunyai kedudukan sebagai keterangan ahli dan petunjuk. Jika dalam proses penyidikan, visum et repertum tidak terpenuhi maka upaya yang dilakukan penyidik adalah menyarankan agar para pihak berdamai atau diselesaikan secara kekeluargaan, mengupayakan kembali dilakukan Visum et Repertum, Penghentian proses penyidikan sementara sampai terdapat alat-alat bukti lainnya. Untuk menanggulangi semakin banyaknya kasus kekerasan dalam rumah tangga maka pemerintah harus lebih mensosialisasikan UU PKDRT pada masyarakat umum serta agar pernerbitan V isum et Repertum tidak terlalu lama dan biaya untuk melakukan pemerikasaan tidak terlalu mahal sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat khususnya korban kekerasan dalam rumah tangga.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2008/108/050801529
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 05 Aug 2008 10:08
Last Modified: 18 Oct 2021 11:33
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110004
[thumbnail of 050801529.pdf]
Preview
Text
050801529.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item