Tanggung Jawab Dokter dan Rumah Sakit Atas Pelaksanaan Informed Consent Jika Terjadi Akibat Medik : studi di Rumah Sakit Swasta Malang Raya

AstriedTriana (2008) Tanggung Jawab Dokter dan Rumah Sakit Atas Pelaksanaan Informed Consent Jika Terjadi Akibat Medik : studi di Rumah Sakit Swasta Malang Raya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas mengenai masalah akibat hukum perdata bagi dokter dan rumah sakit atas pelaksanaan informed consent jika terjadi akibat medik. Hal ini dilatar belakangi oleh kesehatan yang menjadi kebutuhan primer bagi manusia harus dijaga sebaik-baiknya dan oleh sebab itu maka hak-hak pasien harus dilindungi. Sedangkan dalam hal ini dokter dan rumah sakit yang memberikan jasa pelayanan medik juga memiliki hak-hak yang harus dilindungi maka dibutuhkan adanya informed consent . Isi dari informed consent itu sendiri adalah penyampaian informasi dari dokter terhadap pasien tentang tindakan medik apa yang akan dilakukan dan risiko apa yang akan diterima oleh pasien atas tindakan medik tersebut. Hal ini tertuang dalam lembar Persetujuan Tindakan Medik ( Informed Consent ) yang akan ditandatangani pasien sebagai tanda bahwa ia setuju dan mengerti atas penjelasan dokter dan juga ditandatangani oleh dokter yang bersangkutan dan saksi dari pihak rumah sakit dan keluarga pasien. Dari sini maka akan timbul suatu perikatan antara pasien, dokter dan rumah sakit sehingga ada hak dan kewajiban yang menuntut adanya tanggung jawab dari pelaku dalam hal ini dokter yang melakukan tindakan medik dan rumah sakit sebagai naungan dimana dokter berpraktek jika terjadi kerugian yang diderita oleh pasien akibat tindakan medik tersebut. Tujuan penulisan ini adalah agar mengetahui lebih lanjut pelaksanaan informed consent di setiap rumah sakit dikaitkan dengan pertauran perundang-undangan yang ada yang mengatur tentang informed consent serta akibat hukum yang dapat ditimbulkan dari kesalahan tindakan medik yang menyebabkan kerugian pada pasien. Selain itu juga untuk mengetahui upaya apa saja yang dapat dilakukan pasien, dokter dan rumah sakit ketika terjadi sengketa atau konflik tentang pelaksanaan informed consent itu sendiri yang mengakibatkan kerugian terhadap pasien. Maka metode pendekatan yang dipakai yuridis empiris, mengkaji dan menganalisa permasalahan yang ditetapkan secara yuridis dengan melihat fakta empiris secara obyektif. Kemudian, seluruh data yang ada dianalisa secara deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian maka penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa pelaksanaan informed consent di setiap rumah sakit adalah berbeda-beda yaitu disesuaikan dengan Prosedur Tetap dan kebijakan masing-masing rumah sakit dengan tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan yang ada dimana dalam hal pelaksanaannya pun terdapat berbagai hambatan yang dalam prakteknya dapat menimbulkan akibat medik bagi pasien. Hal ini berkaitan dengan dituntutnya tanggung jawab dari dokter dan rumah sakit atas tindakan medik yang mengakibatkan kerugian pada pasien tersebut. Berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas maka perlu adanya pengawasan yang lebih intensif lagi terkait dengan pelaksanaan informed consent di setiap rumah sakit kepada para medis dan juga pasien agar dapat meminimalisasikan adanya akibat medik yang menimbulkan kerugian pada pasien.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2008/050803353
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 31 Oct 2008 10:57
Last Modified: 29 Oct 2021 04:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/109994
[thumbnail of 050803353.pdf]
Preview
Text
050803353.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item