MWildanRahmawan (2007) Dasar pertimbangan Jaksa dalam melakukan penuntutan perkara pencurian benda cagar budaya setelah berlakunya Undang Undang Nomor 5 tahun 1992 : studi di Kejaksaan Negeri Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penulis membahas tentang dasar pertimbangan jaksa dalam melakukan penuntutan perkara pencurian benda cagar budaya. Hal tsb. didasarkan makin banyaknya perkara pencurian benda-benda purbakala yang terjadi, akan tetapi belum sampai ketingkat penyidikan, dikarenakan lemahnya kesadaran akan pentingnya benda-benda cagar budaya tsb. Seiring dengan banyaknya ditemukan benda cagar budaya yang terjadi akhir-akhir ini maka banyak juga terjadi kasus pencurian terhadap benda cagar budaya yang dikarenakan harga jual benda cagar budaya tersebut bernilai sangat tinggi, hal ini dibuktikan pada pelelangan berupa Arca Aksobhya yang berbentuk Budha sedang duduk bersila dengan kedua telapak tangan di atas paha yang dibuka dengan harga Rp. 3 Milyar, harga selangit itulah yang ditawarkan Balai Lelang Christies di New York. Namun, dikarenakan seorang kolektor benda antik di Jakarta yang memperoleh katalog lelang melaporkan rencana penjualan itu ke Pemerintah Indonesia, dan akhirnya Deputi Menteri Urusan Sejarah dan Arkeologi pada Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan lantas meminta lelang dibatalkan Christies lantas menariknya dari daftar lelang, bersama dua benda antik lainnya, yakni kepala Bodhisatwa dari abadIX dari Jawa Tengah dan arca Brahma berkepala empat peninggalan abad XI dari Jawa Timur.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2007/300/050703304 |
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 07 Jan 2008 09:50 |
Last Modified: | 28 Oct 2021 07:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/109939 |
Preview |
Text
050703304.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |