Implementasi putusan Mahkamah Konstitusi dalam membangun budaya berkonstitusi dalam bermasyarakat : studi pada guru SMP, SMA dan Mahasiswa di Kota Malang

TaufiqHidayaturahman (2007) Implementasi putusan Mahkamah Konstitusi dalam membangun budaya berkonstitusi dalam bermasyarakat : studi pada guru SMP, SMA dan Mahasiswa di Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas mengenai masalah implementasi (pelaksanaan atau penerapan) tentang putusan Mahkamah Konstitusi terhadap pelaksanaan budaya berkonstitusi dalam bermayarakat. Hal ini dilatar belakangi oleh adanya tuntutan upaya untuk mewujudkan kontitusi tidak berjalan ditempat atrinya menerapkan konstitusi dalam peraktek. Dengan melalui visi Mahkamah Konstitusi membangun konstitusionalitas Indonesia dan budaya sadar berkonstitusi, Mahkamah Konstitusi melalui putusan-putuannya tidak saja berdampak pada diri pemohon, namun juga berimplikasi kepada seluruh warga negara. Karena begitu luasnya dampak putuan-putuan Mahkamah Kontitusi itu, maka akses publik untuk mengetahui terhadap putusan-putusan Mahkamah konstitusi sangat diperlukan untuk mengimplementasikannya di masyarakat. Dampak Putusan Mahkamah Konstitusi dapat dirasakan oleh seluruh warga negara Indonesia yang mungkin tidak pernah disadari bahwa haknya telah dilanggar dengan adanya undang-undang tersebut. Pemberian pengetahuan kepada masyarakat tentunya berpengaruh pada tingkat pemahaman dan cara pandang dalam menyikapi pelaksanaan adanya putusan Mahkamah Konstitusi itu. Maka dari itu penulis menganalisa bagaimanakah tingkat pengetahuan masyarakat tentang Mahkamah Konstitusi dan Putusan Mahkamah Konstitusi. Selain itu, penulis juga menganalisa apakah pemberian pengetahuan tentang Makamah Konstitusi dan putusan Mahkamah Konstitusi tersebut benar-benar mempunyai pengaaruh terhadap pemahaman, sikap, dan pada akhirmya implementasi (pelaksanaan) untuk menerapkan konstitui dalam praktek (constitutional in action). Dalam upaya mengetahui pengaruh dari tingkat pengetahuan masyarakat tentang Mahkamah Konstitusi dan putusan Mahkamah Konstitusi terhadap pelaksanaan constitutional in action maka pendekatan yang dipakai adalah yuridis sosologis, yaitu mengkaji dan menganalisa permasalahan yang ditetapkn secara yuridis dengan melihat fakta yang terjadi secara objektif melihat bagaimana produk hukum yang sah itu berjalan dengan efektif dalam masyarakat Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh jawaban atas permasalahan yang ada yaitu mayoritas responden tahu tentang Mahkamah Konstitusi, tetapi tentang putusan Mahkamah Konstitusi mayoritas responden tidak mengetahuinya. Ini dapat dilihat dari responden yang menjawab tidak tahu 55,1%, 42,5% tahu dan sisanya 3,4% tidak menjawab. Pengetahuan tersebut menurut responden sebanyak 57,6% diperoleh dari televisi dan koran, 28,8% dari lainnya dan yang tidak menjawab 15,5% .Namun mayoritas responden tidak menjawab terakhir kali mengetahui tentang putusan Mahkamah Konstitusi. Sedangkan untuk pertanyaan ada pengaruhnya atau tidak, 16 dari 20 mahasiawa, 14 dari 29 duru SMP dan 2 dari 10 guru SMA menyatakan tidak ada pengaruh dalam kehidupan tentang Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut. Untuk dampak Putusan Mahkamah Konstitusi secara keseluruhan yaitu periode Agustus 2003 hingga Desember 2006, diperoleh hasil 39% responden mengatakan berpengaruh, kemudian 25,4% tidak ada pengaruhnya, dan 35,6% responden menyatakan tidak tahu. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang Mahkamah Konstitusi dan putusan-putusannya ternyata berpengaruh positif pada tingkat yang lebih lanjut yaitu pemahaman Hal ini dilihat dari jawaban-jawaban yang didapat tentang bagaimana pengaruh tentang putusan Mahkamah Konstitusi dalam menyikapi dan bermasyarakat, sebagai upaya constitutional in action. Mahkamah Konstitusi harus lebih kreatif dalam melakukan program sosialisasi agar masyarakat lebih tertarik.. Dengan demikian diharapkan animo masyarakat terhadap Mahkamah Konstitusi dan terutama pada putuannya semakin tinggi. Selain itu, rendahnya pengetahuan mengenai konstitusi terutama yang dialami oleh guru-guru mengakibatkan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap budaya berkonstitusi. Di sisi lain guru sebagai pendidik generasi muda memegang peranan penting dalam membangun kultur dan budaya berkonstitusi. Guru merupakan sumber utama dalam memperoleh akses yang efisien dan efektif bagi murid-muridnya, dimana mereka merupakan generasi penerus. Dengan para generasi muda yang paham akan konstitusi diharapkan pelaksanaan dan penerapan konstitusi di negara ini akan menjadi lebih baik.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2007/050701480
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 28 Jun 2007 00:00
Last Modified: 28 Oct 2021 04:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/109756
[thumbnail of 050701480.pdf]
Preview
Text
050701480.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item