Safitri, Endah Wulan (2018) Induksi Poliploidi Pada Anggrek Dendrobium Lasianthera (J.J Smith) Menggunakan Kolkhisin Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Anggrek merupakan salah satu bunga yang populer di Indonesia. Anggrek menjadi salah satu bunga yang paling populer dikarenakan bentuk dan warnanya yang sangat variatif. Permintaan terhadap anggrek Dendrobium dan hibridanya baik sebagai bunga potong maupun tanaman hias terus meningkat. Sejalan dengan permintaan anggrek yang semakin meningkat maka diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas anggrek. Peningkatan keragaman dan kualitas anggrek dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya induksi poliploidi. Poliploidi dapat meningkatkan keragaman genetik, menghasilkan ukuran bunga yang lebih besar, bentuk bunga yang lebih bulat dan warna bunga yang lebih pekat (Rahayu et al., 2015). Anggrek yang telah mengalami poliploidisasi dapat langsung dilepas menjadi varietas anggrek baru setelah melalui tahapan seleksi atau dapat dipergunakan sebagai bahan/material tanaman untuk program pemuliaan tanaman anggrek selanjutnya. Untuk menghasilkan tanaman poliploid salah satunya dapat menggunakan senyawa antimitosis yaitu kolkhisin (Pharmawati dan Wistiani, 2015). Kolkhisin merupakan salah satu reagen untuk mutasi yang menyebabkan terjadinya poliploid dimana organisme memiliki tiga atau lebih kromosom dalam sel-selnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui konsentrasi kolkhisin yang tepat untuk menghasilkan poliploidi pada anggrek Dendrobium lasianthera secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga September 2017. Penelitian dilaksanakan diLaboratorium Kultur Jaringan Soerjanto Orchid dengan suhu 25-28oC serta lama penyinaran 14-16 jam/hari, Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan Laboratorium Biologi Molekuler Fakultas MIPA Universitas Brawijaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga September 2017. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah LAF (laminar air flow), kompor gas, panci, autoclave, timbangan digital, pinset, sprayer, petridis, bunsen, mikroskop, pipet, tube, waterbath, gelas arloji, kaca preparat, cover glass, gelas ukur, tabung reaksi, botol kultur, pensil yang terdapat ujung penghapus, kertas label, alat tulis dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah planlet anggrek Dendrobium lasianthera, media ½ MS, aquades, alkohol 90%, NaOH 1 N, HCl 1 N, asam asetat 45%, larutan aceto orcein 2% dan 8-hidroksiquinolin.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok lengkap (RAL) dengan konsentrasi kolkhisin yang terdiri dari 7 taraf yaitu kontrol, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm dan 300 ppm yang akan direndam selama 6 jam. Pengamatan meliputi pengamatan karakter morfologi, karakter anatomi dan karakter sitologi. Analisis data menggunakan analisis ragam ANOVA dan dilanjutkan dengan uji BNJ dengan taraf 5%. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa pemberian kolkhisin dengan konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm dan 300 ppm ii denganlama waktu perendaman 6 jam menyebabkan perubahan pada karakter morfologi, anatomi dan sitologi. Konsentrasi 300 ppm dapat menyebabkan perubahan pada umur muncul daun baru dan kerapatan stomata. Pada konsentrasi 300 ppm dapat menghasilkan penambahan jumlah kromosom terbanyak yaitu (2n+21=59) dari kromosom kontrol 38 dengan tipe poliploid yang dihasilkan adalah aneuploidi.
English Abstract
Orchid is one of the famous flower in Indonesia. Orchid becomes famous cause of its various shapes and colors Dendrobium orchid demand and its hybrid both as cut flowers and decorative plants continue to rise. To fulfill the high demand of orchid needed an effort to enhance the orchid quality. To improve the variability and quality of orchid can be done by several methods, one of them is polyploidy induction. Polyploidy can enhance the genetic variability, produce larger flower size, more rounded flower shape and attractive flower color (Rahayu et al., 2015). Orchid result of polyploidy may directly be released as a new variety after passed selection phase or be used as explants for the next plant breeder program. To produce polyploidy plant can be used antimitosis compound such as colchicines (Pharmawati and Wistiani., 2015). Colchicine is one of mutation reagent that causing polyploidy which allows the organisms has three or more chromosomes in their cells. This research purposed to know the appropriate concentration of colchicines to produce polyploidy on Dendrobium lasianthera on in vitro culture. This research was done in Tissue Culture Laboratory of Soerjanto Orchid Batu with temperature 25-280C and 14-16 hours/day radiance duration, Biotechnology Laboratory of Agriculture Faculty and Molecular BiologyLaboratory of Math and Science faculty of Brawijaya University on March till September 2017. Materials that used in this research were PLB (protocorm like bodies) Dendrobium lasianthera (J.J Smith), media ½ MS, aquades, alcohol 90%, NaOH 1 N, HCl 1 N, acetic acid 45%, aceto orcein solution 2% and 8-hydroxiquinolin.Tools that used in this research were LAF (laminarairflow), stove, pot, autoclave, digital scale, tweezers, sprayer, petridisk, burner, microscope, pipette, tube, waterbath, erlenmeyer, preparation glass, cover glass, measure glass, test tube, culture bottle, pencil with eraser on its top, label paper, stationary and camera. This research was use randomized completely design with 7 levels of colchicines concentration such as control, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm and 300 ppm that soaked for 6 hours. Observation parameters including morphology, anatomy and cytology characters. Data analysis was using ANOVA and further analyzed with honestly significance different test on 5% level. The result of this research are the colchicines concentration 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm and 300 ppm with 6 hours soaking duration there was a change on morphology, anatomy and cytology characters. 300 ppm concentration may cause changes in the age of new leaves and stomata density. On concentration 300 ppm can produce the highest chromosomes (2n+21=59) from control plant chromosomes which is 38, with polyploid type aneuploidy.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2018/23/051801508 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.9 Flowers and ornamental plants > 635.93 Grouping by life duration; taxonomic grouping > 635.934 4 Orchids / Orchid culture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 23 May 2018 03:26 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 01:01 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/10909 |
Preview |
Text
Bagian Depan.pdf Download (505kB) | Preview |
Preview |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (210kB) | Preview |
Preview |
Text
Lampiran.pdf Download (668kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB 2.pdf Download (168kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB 1.pdf Download (94kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB 3.pdf Download (106kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB 4.pdf Download (883kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB 5.pdf Download (85kB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |