Maghfiroh, Khamila Nur (2018) The Representation Of China In “Jokowi To Visit Natuna To Uphold Ri’s Sovereignty”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Berita merupakan konten penting di dalam media massa yang menyajikan informasi tentang kejadian-kejadian di dalam kehidupan masyarakat. Dalam penelitian ini, sebuah berita berjudul ‘Jokowi to Visit Natuna to Uphold RI’s Sovereignty’ dipilih sebagai objek analisis. Untuk menganalisa data, penulis menggunakan analisis Wacana Kritis oleh Fairclough, dan menggunakan teori Semantik untuk menganalisa teks. Terdapat tiga permasalahan yang harus dijawab di dalam penelitian ini, yaitu: (1) apakah pilihan leksikal yang digunakan untuk merepresentasikan China dalam ‘Jokowi to visit Natuna to uphold RI’s sovereignty’, (2) bagaimana China direpresentasikan dalam ‘Jokowi to visit Natuna to uphold RI’s sovereignty’, dan(3) apakah faktor-faktor yang berkontribusi terhadap representasi China dalam ‘Jokowi to visit Natuna to uphold RI’s sovereignty’. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis teks berita. Data diambil dari media massa online bernama The Jakarta Post. Data tersebut adalah teks berita dari The Jakarta Post ‘Jokowi to visit Natuna to uphold RI’s sovereignty’ dan pilihan leksikal yang menggambarkan China dalam teks berita. Berdasarkan pada analisis data, peneliti menyimpulkan bahwa representasi China dalam berita "Jokowi to Visit Natuna to Uphold RI’s Sovereignty" dijelaskan dalam Pilihan leksikal. Peneliti menemukan bahwa cara Cina digambarkan dalam teks berita dapat dianalisis setelah Pilihan leksikal diidentifikasi terlebih dahulu. Pilihan leksikal yang paling umum digunakan untuk merepresentasikan China adalah kata kerja yang memiliki konotasi negatif. Peneliti menemukan dua faktor yang berkontribusi terhadap representasi China dalam berita tersebut. Factor yang pertama adalah latar belakang pemimpin redaksi dan penerbit berita. Yang kedua adalah sejarah hubungan antara Indonesia dan China. Baik pemimpin redaksi maupun penerbit berita tersebut menunjukan keberpihkannya terhadap Indonesia, oleh karena itu China direpresentasikan sebagai pihak yang bersalah dalam berita tersebut. Representasi China pada berita tersebut juga dipengaruhi oleh sejarah buruk antara kedua Negara tersebut. Saran untuk peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan teori Analisis Wacana Kritis adalah mereka bisa menganalisis data dengan menggabungkan CDA dengan teori lain yang relevan.
English Abstract
News is an important content in mass media. It presents information about current event in the society. In this research, a news article entitled “Jokowi to Visit Natuna to Uphold RI’s Sovereignty” was chosen as the object of analysis. To analyze the data the writer uses Critical Discourse Analysis by Fairclough, and uses Semantic theory to analyze the text. There are three problems to be solved the study, namely: (1) what lexical choices used to represent China in “Jokowi to visit Natuna to uphold RI’s sovereignty”; (2) how is China represented in “Jokowi to visit Natuna to uphold RI’s sovereignty”, and (3) what factors contributing to the representation of China in “Jokowi to visit Natuna to uphold RI’s sovereignty”. This writer uses qualitative approach in analyzing the news article. The data is taken from online mass media named The Jakarta Post. The data are the news text from The Jakarta Post “Jokowi to visit Natuna to uphold RI’s sovereignty” and the lexical choices that represent China in the news text. Based on the data analysis, the writer concludes that the representation of China in the news “Jokowi to visit Natuna to uphold RI’s sovereignty” is represented in the lexical choices. The writer finds that the way China is represented in the news text can be analyzed after the lexical choices are identified. The most-commonly-used lexical choice to represent China is verb which has negative connotation. It means that China is represented as the party who has done actions that triggered the conflict. The researcher finds two factors contributing to the representation. The first is the editor in chief and the publisher of the news. The second is the history of relationship between Indonesia and China. Both the editor in chief and the publisher are showing that they took a side of Indonesia by representing China as the guilty party in the news article. The representation of China is affected by the bad history of relationship between Indonesia and China. The suggestion for the next researchers who would like to use Critical Discourse Analysis theory is that they could analyze the data by combining CDA with other theories which are relevant to the data.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FBS/2018/49/051801647 |
| Uncontrolled Keywords: | News, Critical Discourse Analysis, Part of Speech |
| Subjects: | 400 Language > 428 Standard English usage (Prescriptive linguistics) > 428.4 Standard English usage (Prescriptive linguistics) (Reading) |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
| Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
| Date Deposited: | 23 May 2018 01:08 |
| Last Modified: | 25 Oct 2021 04:04 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/10853 |
Preview |
Text
BAGIAN DEPAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Lampiran.pdf Download (702kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (338kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB IV.pdf Download (579kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB II.pdf Download (439kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB V.pdf Download (228kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB III.pdf Download (335kB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |