Tadu, Olivia Irianty Logo (2017) Perlindungan Hukum Terhadap Anak Luar Kawin Dalam Pembagian Waris Adat Toraja (Analisis Yuridis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/Puu-Viii/2010). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dengan dikeluarkan Putusan Mahkamah Konstitusi maka hubungan anak luar kawin tidak hanya memiliki hubungan perdata dengan ibu dan keluarga ibunya namun dengan ayah biologis dan keluarga ayahnya, namun jika ayah tersebut tidak mengakui anak luar kawin tersebut sebagai anak kandungnya, maka ibu anak luar kawin tersebut dapat membuktikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi ini masyarakat mulai melakukan upaya-upaya agar anak luar kawin mempunyai perlindungan hukum dan hak dalam pembagian warisan dari ayah biologisnya. Sistem pewarisan di Toraja memiliki system yang adil, jika anak luar kawin tidak memiliki hak, anak tersebut dapat menuntut haknya kepada ayah biologisnya. Tujuan penulisan tesis ini untuk menganalisis dan mendeskripsikan mengenai perlindungan hukum terhadap anak luar kawin dalam pembagian waris Adat Toraja. Latar belakang tersebut perlu diketahui permasalahan, yaitu mengenai: 1.Perlindungan hukum apakah yang dapat diperoleh anak luar kawin yang tidak diakui oleh ayah bilogisnya terkait Putusan Mahkamah Konstitusi No. 46/PUU-VIII/ 2010 ?, 2. Apa akibat hukum yang ditimbulkan terhadap anak luar kawin dalam pembagian Waris Adat Toraja terkait Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010? Penulisan tesis ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan kasus (Case Approach). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pembagian waris Adat Toraja dengan mengunakan sistem musyawarah namun jika dengan musyawarah tidak dapat diselesaikan maka dapat diselesaikan dengan campur tangan ketua Adat Toraja, jika masi belum memiliki titik terang maka anak luar kawin dapat menuntut hak-haknya di pengadilan, namun dalam Adat Toraja ini masyarakatnya masi memiliki rasa kekeluargaan sehingga masi bisa teratasi, karena jika sudah sampai pada kepala desa atau kepala adat maka keluarga tersebut akan di jadikan bahan cercahan masyarakat setempat.
English Abstract
With the issuance of the Constitutional Court ruling, the relationship of the married child not only has a civil relationship with the mother and the mother's family but with the biological father and the family alive, but if the father does not succeed the outsider as his biological child, the mother of the married child can be proven With science and technology, with the decision of this Constitutional Court, the public began to make efforts to get marriage out of law and rights in the division of inheritance from the biological verse. The Toraja inheritance system has a fair system, if an outsider does not have rights, the child may file his right to his biological father. The purpose of this thesis is to analyze and describe the law of the child outside of marriage in the division of Toraja customary inheritance. The background needs to know the problem, which is about: 1. What is the protection of the law that can get a child outside marriage that is not desired by his bilogical father related to Decision of the Constitutional Court No. 46 / PUU-VIII / 2010 ?, 2. 2. What are the legal consequences of an outsider in the distribution of Torah Customary Laris related to the Decision of the Constitutional Court Number 46 / PUU-VIII / 2010? Writing this thesis, the type of research used is the approach of legislation - statute approach (approach statuta) and case approach (case approach). Based on the results of research that has been done, it can be concluded with the division of Toraja customary heirs by using the system of musyawarah but if the deliberation can not be completed then it can be equipped with the intervention of the Adat Toraja chairman, if masi has no bright spot then the outsider can ask for the rights The right is in court, but in Toraja Adat this community has a sense of kinship so that masi can be resolved, because if it has come to the village head or customary head then the family will be made in the material of local community.
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | TES/346.017/TAD/p/2017/041706289 |
| Uncontrolled Keywords: | ILLEGITIMATE CHILDREN - LAW AND LEGISLATION, INHERITANCE AND SUCCESSION, CUSTOMARY LAW, TOTAJA ( Indonesia people ) - SOCIAL LIFE AND CUSTOMS |
| Subjects: | 300 Social sciences > 346 Private law > 346.01 Persons and domestic relations > 346.017 Parent and child |
| Divisions: | S2/S3 > Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 07 Aug 2017 04:48 |
| Last Modified: | 20 Nov 2020 10:01 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/1080 |
Preview |
Text
BAGIAN DEPAN.pdf Download (41kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB.I.pdf Download (94kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB.II.pdf Download (102kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB.III.pdf Download (114kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB.IV.pdf Download (13kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTA.pdf Download (26kB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |