Determinants Of Board Of Commissioners’ Composition: Indonesian Evidence

Purusa, AryyaAdhi (2015) Determinants Of Board Of Commissioners’ Composition: Indonesian Evidence. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dewan komisaris memiliki peran penting dalam mencegah masalah keagenan antara manajer dan pemegang saham dalam rangka menciptakan Good Corporate Governance. Namun, di Indonesia, pemilihan anggota dalam dewan tersebut masih meninggalkan beberapa persoalan. Tidak ada peraturan yang jelas tentang bagaimana anggota dewan ditunjuk dan kriteria apa saja yang harus dimiliki oleh para anggota dewan. Ditambah lagi dengan adanya standar ganda yang mengatur jumlah komisaris independen di dalam dewan. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang terdapat dalam penelitian-penelitian sebelumnya pada penentuan jumlah anggota dan komposisi dewan komisaris di Indonesia. Teori keagenan berperan penting dalam membangun kerangka pemikiran penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan perusahaan non-bank dan keuangan yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 sampai 2011 sebagai sampel. Sementara itu, variabel bebas yang digunakan adalah Hipotesis dalam Lingkup Operasional, Hipotesis Pengawasan dan Hipotesis Negosiasi. Merger dan Return on Asset pada periode sebelumnya digunakan sebagai variabel kontrol. Untuk pengujian hipotesis, penelitian ini menggunakan regresi berganda sebagai alat ukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Firm Size dan Firm Age berpengaruh positif signifikan terhadap ukuran dewan komisaris. Sementara itu, Segmen Operasi berpengaruh negatif signifikan terhadap proporsi anggota independen dalam dewan. Semua variabel yang berpengaruh tersebut terdapat dalam Hipotesis dalam Lingkup Operasional.

English Abstract

Board of commissioners has an important role to prevent the agency problem between the managers and shareholders in order to create Good Corporate Governance. However, in Indonesia, the selection of the members in the board still leaves some issues. There is no clear regulation on how the members chosen and what criteria that should the members have. Moreover, there is a double standard that regulates the amount of independent commissioners in the board. In addition to this phenomenon, this research is conducted to prove the hypotheses that used in previous studies in determining the board size and composition in Indonesia. Agency theory has a big role in developing the framework of this research. This is a quantitative research which analyse non-banking and financial companies listed in Indonesian Stock Exchange from 2008 to 2011 as its samples. Further, the independent variables are Scope of Operating Hypothesis, Monitoring Hypothesis and Negotiation Hypothesis. Previous Merger and Return on Asset of the prior year are used as the control variables. To prove the hypothesis test, the multiple regression test is applied. Finally, the results indicate that Firm Size and Firm Age have positive and significant effect on the Board Size. Meanwhile, Business Segments has negative yet significant effect on the Board Independence. All of them are included in the Scope of Operating Hypothesis.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FE/2015/324/ 051504019
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 657 Accounting
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 25 Jun 2015 13:54
Last Modified: 25 Jun 2015 13:54
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/107912
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item