Heat Tolerance Coefficient Dan Sweating Rate Pada Bangsa Sapi Peranakan Ongole (Po) Dan Persilangan Dengan Limousin (Limpo) Di Kabupaten Lamongan

Prastiyo, Mukhamad Agung (2018) Heat Tolerance Coefficient Dan Sweating Rate Pada Bangsa Sapi Peranakan Ongole (Po) Dan Persilangan Dengan Limousin (Limpo) Di Kabupaten Lamongan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Konsumsi daging sapi di Indonesia setiap tahun selalu meningkat, sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, serta semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani. Di sisi lain, kemampuan penyediaannya lebih rendah dari pada permintaan, akibatnya impor bakalan dan daging terus menunjukkan jumlah yang makin meningkat. Dalam mengurangi kesenjangan ini, diperlukan berbagai upaya yang mampu meningkatkan produktivitas dengan salah satu cara mengembangkan sentra peternakan rakyat dengan basis sapi lokal. Oleh karena itu maka sapi lokal Indonesia banyak yang disilangkan sapi Limousin dengan tujuan mampu menghasilkan keturunan dengan kualitas yang baik. maka dari itu untuk mengetahui tingkat stress tersebut dapat dilakukan cara menghitung Heat Tolerance Coefficient (HTC) dan Laju pekeringatan (Sweating rate). Selain sweating rate dapat dilakukan pengamatan dengan melihat HTC yang berarti ketahanan ternak terhadap lingkungan panas sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai HTC dan sweating rate antara sapi PO dengan persilangan limousine (Limpo). Penelitian dilakukan di peternakan sapi potong rakyat dan RPH di kabupaten Lamongan. Pelaksanaan penelitian mulai tanggal 1 Juli - 30 Agustus 2017 dengan metode percobaan. Pengamatan sweating rate (kecepatan perkeringatan) dilakukan pada 14 ekor sapi, yaitu 7 ekor (jantan) PO dan 7 ekor Limpo (jantan), sedang pengamatan HTC dilakukan pada v 20 ekor sapi, yaitu 10 ekor sapi PO (jantan) dan 10 ekor sapi Limpo (jantan), dengan rataan umur masing masing kurang lebih 2 tahun dan bobot badan 300 kg. Variabel yang diamati berupa, suhu tubuh sapi yang diukur melalui suhu rektal dengan menggunakan thermometer klinis, frekuensi pernafasan dihitung menggunakan hand tally counter dan stop watch dengan mengamati waktu perubahan CCD (Cobalt Chloride Disc) dari warna biru berubah ke warna semula (merah muda). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji student-t (uji t) tidak berpasangan. Berdasarkan hasil analisa statistik didapatkan bahwa perbedaan bangsa sapi Perbedaan bangsa ternak menghasilkan perbedaan yang nyata (P<0,05) terhadap nilai HTC ternak. Berdasarkan nilai HTC pada sapi PO dan Limpo (2.18±0,04 dan 2.20±0,05) diketahui bahwa kedua bangsa sapi sama-sama mengalami cekaman panas, dilihat dari nilai HTC yang berada di atas dua. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata (P<0,05) pada sweating rate antara sapi PO dan Limpo. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sapi PO memiliki suhu tubuh dan HTC lebih rendah dari pada persilangannya dengan limousin (Limpo). Sapi PO dan persilangannya dengan limousin (Limpo) memiliki sweating rate yang sama pada suhu lingkungan hingga 35oC. Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan pada suhu yang lebih tinggi atau pada dengan sapi lokal yang lain dan persilangan dengan Bos taurus (Limousin atau Simmental).

English Abstract

The experiment was conducted at small local farm and authourrized slaugter house for 2 months starting from 1st July until 30th August 2017. 34 head of bull of 2 years old were used during the research, consisted of7 head of bull of Crossbred Ongole (local) cattle and 7 head of Cross Limousine Ongole ( local cattel Crossing with Limousine) for the observationof Sweating rate. The HTC observation was done on 10 head of bulls of Crossbred Ongole (local) cattle and Limousine Ongole ( local cattel Crossing with Limousine). Data analysis was done by using student-t test not paired. In the statistical calculations obtained that Crossbred Ongole (local) cattle And Cross Limousine Ongole ( local cattel Crossing with Limousine) showed the significant differences on HTC (2.18±0,04 dan 2.20±0,05) respectively in Crossbred Ongole (local) cattle And Cross Limousine Ongole ( local cattel Crossing with Limousine) (P <0.05). The results showed that Crossbreed Ongole Cattle And Cross Limousine Ongole (Limpo) were both experiencing heat stress seen from the value Of HTC which each has a value above two. The result showed that there is no sweating rate differences between Crossbred Ongole (local) cattle and Cross Limousine Ongole ( local cattel Crossing with Limousine).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2018/57/051802495
Uncontrolled Keywords: Sweating rate, HTC , Crossbred Ongole (local) cattle.
Subjects:
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 21 May 2018 06:25
Last Modified: 22 Oct 2021 03:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/10753
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (175kB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (117kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (213kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (499kB) | Preview
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (108kB) | Preview
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (363kB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (84kB) | Preview
[thumbnail of BAGIAN DEPAN.pdf]
Preview
Text
BAGIAN DEPAN.pdf

Download (725kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item