Rachmawati, Sholikah Widyanitta (2018) Pengaruh Konsentrasi Nutrisi Ab Mix Pada Sistem Hidroponik Rakit Apung Terhadap Infeksi Cmv Pada Tanaman Mentimun. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sistem budidaya tanpa tanah atau hidroponik menjadi salah satu pilihan untuk memanfaatkan lahan sempit sebagai usaha mengembangkan hasil pertanian. Rakit apung merupakan salah satu sistem hidroponik dengan larutan nutrisi tergenang dalam suatu wadah dengan tanaman terapung dan akar terendam larutan nutrisi. Pemberian nutrisi pada tanaman secara tidak seimbang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman, pemberian nutrisi yang tidak optimal berdampak pada kerentanan tanaman akibat serangan penyakit. Salah satu penyakit tanaman mentimun pada rumah kaca adalah Cucumber Mosaic Virus atau CMV. Infeksi CMV pada tanaman mentimun mengganggu sistem metabolisme sehingga terjadi penyimpangan pertumbuhan. Salah satu keunggulan sistem hidroponik rakit apung adalah menyediakan nutrisi optimal bagi tanaman dengan biaya instalasi rendah. Nutrisi hidroponik yang digunakan adalah AB mix. Nutrisi AB mix adalah nutrisi campuran pupuk kemasan A dan kemasan B. AB mix dijual dalam kemasan berbeda karena kalsium pada kemasan A tidak boleh tercampur dengan sulfat dan fosfat pada kemasan B. Nutrisi AB mix mengandung unsur hara makro dan mikro yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemberian nutrisi yang tepat berpengaruh baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kadar nutrisi berlebih dapat berakibat toksik bagi tanaman dan meningkatkan keparahan penyakit. Sementara itu kekurangan nutrisi dapat menurunkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penelitian mengenai pengaruh konsentrasi nutrisi AB mix pada sistem hidroponik rakit apung terhadap infeksi CMV pada tanaman mentimun belum dilakukan di Indonesia. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai konsentrasi nutrisi yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman serta memicu ketahanan tanaman akibat infeksi CMV pada mentimun dengan sistem hidroponik rakit apung. Penelitian ini dilakukan di rumah kawat dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Juli hingga Oktober 2017. Inokulum CMV berasal dari lahan mentimun di daerah Junrejo, Batu. Identifikasi CMV dilakukan pada tanaman indikator berupa gulma berbunga yaitu Chenopodium amaranticolor Coste and Reyn. dan Gomphrena globosa L. (Amaranthaceae). Bak nutrisi hidroponik dibuat dari foam bekas yang bagian dalamnya dilapisi dengan plastik mulsa. Lubang tanam pada setiap bak nutrisi dibuat sebanyak 3 lubang. Tanaman mentimun varietas Hijau Roket disemai di rockwool yang telah dipotong 2 x 2 cm selama 14 hari. Pembuatan nutrisi AB mix pekat dilakukan dengan melarutkan kemasan nutrisi A dan B dengan 5 l air pada wadah yang berbeda. Larutan pekat yang telah dibuat diukur sesuai dengan perlakuan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan yang digunakan adalah kontrol positif, kontrol negatif, konsentrasi nutrisi AB mix 2, 5, 8 dan 11 ml/l dan diulang sebanyak 4 kali. Nutrisi pekat AB mix dilarutkan dalam 1 l air. Dalam satu bak nutrisi diperlukan 11 l air, sehingga larutan pekat yang disiapkan adalah 22, 55, 88, 121 ml. Larutan pekat ii tersebut dituangkan ke dalam bak nutrisi dan diaduk hingga tercampur merata. Penularan CMV dari inokulum ke tanaman mentimun dilakukan secara mekanis melalui cairan sap. Penularan dilakukan ketika tanaman mentimun berumur 15 hari di dalam bak nutrisi. Variabel pengamatan yang diamati adalah jumlah daun, panjang tanaman, intensitas penyakit, masa inkubasi, jumlah buah dan indeks ketahanan tanaman. Dari hasil penelitian masa inkubasi menunjukkan perlakuan berbagai konsentrasi nutrisi berpengaruh secara nyata terhadap masa inkubasi CMV pada tanaman mentimun. Masa inkubasi CMV pada tanaman paling lama pada konsentrasi nutrisi 11 ml/l. Perlakuan berbagai konsentrasi nutrisi AB mix berpengaruh secara nyata terhadap intensitas penyakit CMV. Intensitas penyakit paling rendah terdapat pada tanaman mentimun yang diperlakukan dengan konsentrasi nutrisi 11 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan berbagai konsentrasi nutrisi AB mix berpengaruh secara nyata terhadap jumlah daun mentimun. Jumlah daun paling tinggi terdapat pada tanaman mentimun yang diperlakukan dengan konsentrasi 11 ml/l. Perlakuan berbagai konsentrasi nutrisi AB mix berpengaruh secara nyata terhadap panjang tanaman mentimun. Dari hasil penelitian perlakuan berbagai konsentrasi nutrisi AB mix berpengaruh secara nyata terhadap jumlah buah. Jumlah buah paling tinggi terdapat pada tanaman mentimun yang diperlakukan dengan konsentrasi nutrisi 11 ml/l. Pada kategori tingkat ketahanan tanaman, konsentrasi 8 ml/l dan 11 ml/l termasuk dalam kategori tahan.
English Abstract
Cultivation without soil or hydroponics to be one option to utilize the narrow land as an effort to develop agricultural products. Floating raft is one hydroponic system with a solution of inundated nutrients in a container with floating plants and a submerged root of nutrient solution. Unbalanced nutrition in plants can inhibit the growth and development of plants. In addition to inhibiting the growth and development of plants, the provision of nutrients that do not optimally affect the vulnerability of plants due to disease. One of the cucumber plant disease in greenhouse is Cucumber Mosaic Virus or CMV. CMV infection in the cucumber plant disrupts the metabolic system resulting in growth drift. One of the advantages of hydroponic floating raft system is able to provide optimal nutrition for plants with low installation costs. The hydroponic nutrient used is AB mix. Nutrition AB mix is a nutrient mixture of packaging A and packaging B. AB mix is sold in different packages because the calcium in packing A should not be mixed with sulfate and phosphate in packages B. Nutrition AB mix contains macro and micro nutrients that play a role in the growth and development of plants. Provision of proper nutrition have good effect on the growth and development of plants. Excess nutritional content can be toxic to plants and increase disease severity. Meanwhile, lack of nutrients can reduce the growth and development of plants. Research on the effect of nutrient concentration of AB mix on hydroponic floating system against CMV infection in cucumber plant has not been done in Indonesia. So this study aims to examine the various concentrations of nutrients that can increase the growth and production of plants and trigger plant resistance due to CMV infection in cucumber with floating hydroponic system. This research was conducted in wire house and Plant Disease Laboratory, Department of Pest and Disease of Faculty of Agriculture, Brawijaya University, Malang. The research starts from July to October 2017. CMV inoculum comes from cucumber field in Junrejo, Batu. CMV identification was performed on indicator plants of flowering weeds namely Chenopodium amaranticolor Coste and Reyn. and Gomphrena globosa L. (Amaranthaceae). The hydroponic nutrient tub is made from a used foam whose inside is coated with mulch plastic. Planting hole in each nutrient tub made 3 holes. Plant cucumber varieties Green Rocket sowing in rockwool that has been cut 2 x 2 cm for 14 days. The preparation of nutrient concentration of AB mix is done by dissolving the packaging of nutrients A and B with 5 l of water in different containers. The concentrated solution which has been made is measured according to the treatment. The treatments used were positive control, negative control, nutrient concentration of AB mix 2, 5, 8 and 11 ml l. This study used a Completely Randomized Design with positive control, negative control, AB mixed concentration 2, 5, 8 and 11 ml/l and repeated 4 times. The concentrated nutrient AB mix is dissolved in 1 l of water. In one tub of nutrients it takes 11 l of water, so the prepared concentrated solution is 22, 55, 88, 121 ml. The concentrated solution is poured into a nutrient tub and stirred until mixed evenly. he method used was Completely Randomized Design with 6 different hydroponic nutrition concentration treatments and repeated 4 times. Transmission of CMV from iv inoculum to cucumber plant is done mechanically through sap fluid. Inoculation is done when the cucumber plants are 15 days in the tub of nutrition. Observation variables observed were number of leaves, plant length, disease intensity, incubation period, number of fruit and plant resistance index. From the results of the incubation period study showed the treatment of various nutrient concentrations significantly affect the incubation period of CMV in cucumber plants. The incubation period of CMV in the longest plant at the concentration of nutrients 11 ml/l.. Treatment of various concentrations of AB mixed nutrients significantly affected the intensity of CMV disease. The lowest disease intensity is found in cucumber plants treated with a concentration of 11 ml/l. The results showed that the treatment of various concentrations of AB mixed nutrients significantly affected the number of cucumber leaves. The highest number of leaves found in cucumber plants treated with concentrations of 11 ml/l. Treatment of various concentrations of AB mixed nutrients significantly affected the length of the cucumber plant. From the research result, the treatment of various concentration of AB mixed nutrient significantly influenced the amount of fruit. The highest amount of fruit found in cucumber plants treated with a concentration of nutrients 11 ml/l. In the crop endurance category, the concentrations of 8 ml/l and 11 ml/l were included in the resistant category. The conclusion is the highest cucumber resistance due to CMV infection in nutritional concentration of AB mix 11 ml/l. Growth and production of the best plants on the concentration of nutrients AB mix 11 ml / l.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2018/108/051802194 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting > 631.58 Special methods of cultivation > 631.585 Soilless culture (hydroponics) / Hydroponics |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 21 May 2018 02:03 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 03:56 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/10735 |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (165kB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (684kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB III.pdf Download (488kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (164kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB II.pdf Download (333kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB IV.pdf Download (282kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB V.pdf Download (80kB) | Preview |
Preview |
Text
BAGIAN DEPAN.pdf Download (425kB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |