Wicaksono, Cahyo (2018) Persepsi Dan Tindakan Keluarga Sebagai Caregiver Terhadap Anggota Keluarga Yang Mengalami Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Pada Keluarga Yang Terdapat Anggota Keluarga Mengalami Gangguan Jiwa “Akgj” Dan Sudah Dilepas Dari Pasung Di Kecamatan Trenggalek - Trenggalek). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Angka penderita gangguan jiwa di Jawa Timur tahun 2016 mencapai 2510 jiwa terlebih di Kab. Trenggalek Jawa Timur penderita gangguan jiwa mencapai angka 193 jiwa. Kab. Trenggalek menempati peringkat pertama jumlah penderita gangguan jiwa di Jawa Timur. Penanganan penderita gangguan jiwa juga beragam salah satunya dengan cara tindakan pemasungan. Pemasungan merupakan hal yang dilarang oleh pemerintah karena hal tersebut membatasi ruang gerak penderita gangguan jiwa, di Trenggalek masih banyak ditemukan keluraga yang melakukan tindakan pemasungan. Dengan banyaknya angka pemasungan membuat dinas terkait mensosialisasikan Trenggalek bebas pasung. Hal ini membuat peniliti tertarik untuk meneliti persepsi dan tindakan keluarga terhadap anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa setelah dilepas dari pasung. Pada penelitian ini peniliti menggunakan konsep persepsi, tindakan dan apresisasi (Pierre Bourdieu). Persepsi adalah struktur struktur kognitf yang terletak pada pikiran individu dan dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu serta kondisi sosial tempat individu tinggal. Persepsi menentukan pilihan tindakan yang akan dipilih oleh individu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan cara pandang dan tindakan keluarga sebagai caregiver terhadap anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Informan dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anggota keluarga mengalami gangguan jiwa dan sudah dilepas pasung di Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Persepsi yang mempengaruhi keluarga dalam memlih tindakan pemasungan dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu dari keluarga dan lingkungan sosial yaitu gangguan jiwa dikarenakan gangguan ghaib, gangguan jiwa berbahaya dan gangguan jiwa tidak dapat sembuh. Persepsi keluarga setelah melepas penderita gangguan jiwa adalah penderita gangguan jiwa merupakan gangguan medis dapat disembuhkan dan penderita gangguan tidak berbahaya. Keluarga yang memilih tindakan pemasungan dikarenakan kurangnya akses terhadap modal modal yang ada dan keluarga yang keluarga yang sudah melepas pasung dikarenakan dapatnya dalam mengakses modal modal terutama setelah mengikuti sosialisasi dari dinas kesehatan Kabupaten Trenggalek.
English Abstract
A Number of people with mental disorders in East Java reachs 2510 person, especially in Kabupaten Trenggalek, East Java. A Number people with mental disorders reachs 197 person. People with mental disorders have diverse treatments. One of mental disorders treatment is stock treatment. Stock treatment is prohibited by the government because it can restricts people with mental disorders life. However, there several families in Kabupaten Trenggalek that treats people with mental disorders with stock treatment. This condition makes The Health Welfare Officers in Kabupaten Trenggalek give socialization program for mental disorders treatment. This makes researcher interested to examining the perception and actions of the family who have mental disorders family members. Researchers uses the concept of perception, action and appreciation (Pierre Bourdieu). Perception is the cognitive structures that lies in the individual mind and influences by past experiences as well as the social conditions in which individuals live. Perception determines the choice of action to be chosen by the individual. Researcher uses descriptive qualitative methods to describes perspective and actions of the family as caregiver mental disorder members. Informants in this research are family who has mental disorder members and has been released in the District Trenggalek, Regency Trenggalek, Jawa Timur. Perceptions that influences family to take stock treatments are past experienced of the family and social environment, such as supernatural distraction, and the family beliefe that mental disorders can’t be heals. The perception of the family after stocks removing for mental disorder is family beliefs that mental disorders can be heal with medical teratment. Families who choose stock treatments cause by lack of access to the existing capital. Family who released the stock because of its ability to accessing capitals, especially after follows the socialization from Health Officers.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIS/2018/207/051803607 |
Subjects: | 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 17 May 2018 01:12 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 02:21 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/10602 |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (314kB) |
|
Text
DAFTAAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (292kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (73kB) |
|
Text
BAGIAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (349kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (215kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (310kB) |
Actions (login required)
View Item |