Kusumawati, Endah (2011) Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Pemerintah Dan Bank Syariah Swasta Nasional di Indonesia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Salah satu indikator kinerja keuangan bank yang baik adalah dengan menilai tingkat kesehatan bank dengan analisis CAMELS. Sistem pelaksanaan penilaian kesehatan bank syariah berdasarkan peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 menggunakan metode CAMELS. CAMELS merupakan penilaian tingkat kesehatan yang didasarkan pada 6 aspek, yaitu Capital , Asset Quality , Management , Earning , Liquidity dan Sensitivity to Market Risk . Tetapi dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah CAMEL, karena mengingat keterbatasan data. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengukur kinerja keuangan dalam hal ini tingkat kesehatan bank syariah pemerintah dan bank syariah swasta nasional, (2) untuk mengetahui diantara keduanya, manakah yang kinerja keuangannya lebih baik, dan (3) untuk memberi masukan bagi yang kinerjanya kurang baik sehingga termotivasi meningkatkan kinerjanya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yang bertujuan menggambarkan faktafakta dan hubungan yang ada pada objek penelitian secara sistematis dan akurat. Pengambilan sampel dengan purposive sampling , yaitu pengambilan sampel bertujuan sesuai dengan kriteria. Dari kriteria sampel yang ditentukan diperoleh tiga bank umum syariah, yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia dan Bank Muamalat Indonesia. Data yang dikumpulkan berupa annual report , laporan neraca, laporan perhitungan rugi laba dan saldo laba, serta laporan KPMM. Periode penelitian dari tahun 2007-2009. Metode yang digunakan untuk menganalisa data adalah analisis CAMELS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan bank syariah swasta nasional lebih baik daripada bank syariah pemerintah. Dari aspek capital , management , dan earning , keduanya dinilai sangat baik dan dinyatakan sangat sehat. Sedangkan untuk aspek asset quality dan liquidity , bank syariah swasta nasional kinerjanya cenderung lebih baik daripada bank syariah pemerintah. Kualitas aktiva yang kurang baik ini disebabkan peningkatan APYD bank syariah pemerintah lebih besar daripada peningkatan jumlah aktiva produktifnya, sehingga risiko semakin besar. Sedangkan tingkat likuiditas yang kurang baik disebabkan alokasi DPK pada pembiayaan terlalu besar, sehingga ketika deposan menarik kembali dananya sewaktu-waktu, bank tidak cukup memiliki dana cadangan untuk meng- cover kewajibannya tersebut.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FE/2011/34/ 051100551 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 30 Mar 2011 09:52 |
Last Modified: | 30 Mar 2011 09:52 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/105372 |
Actions (login required)
View Item |