Pengaruh Frekuensi Dekok Sargassum Sp Yang Berbeda Terhadap Penurunan Glukosa Darah Dan Ekspresi Nf-Kb Mata Dan Aorta Pada Tikus Diabetes Melitus Tipe Ii

Kivni, Tezar Ihsanul (2018) Pengaruh Frekuensi Dekok Sargassum Sp Yang Berbeda Terhadap Penurunan Glukosa Darah Dan Ekspresi Nf-Kb Mata Dan Aorta Pada Tikus Diabetes Melitus Tipe Ii. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sargassum sp adalah salah satu jenis rumput laut coklat yang banyak ditemukan diperairan tropis maupun subtropis, khususnya di perairan Indonesia. Rumput laut Sargassum sp juga kaya akan polifenol, polifenol yang terkandung dalam Sargassum sp disebut dengan florotanin. Florotanin merupakan senyawa polifenol yang hanya terdapat pada rumput laut coklat dan konsentrasinya mencapai 15% dari berat kering tergantung dari spesies. Polifenol sebagai senyawa bioaktif dapat diperoleh melalui proses ekstraksi, salah satunya yakni menggunakan metode ekstraksi dekok. Dekok merupakan ekstraksi dengan pelarut air pada suhu 90º C selama 30 menit. Polifenol juga mampu menurunkan kadar glukosa darah yaitu dengan meningkatkan induksi pada sel β pankreas untuk mensintesis insulin. Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh adanya penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin. Diabetes melitus ditandai dengan gejala poliuria, polidipsi, polifagia, dan penurunan berat badan. Diabetes melitus yang ditandai dengan berkurangnya jumlah insulin atau menurunnya sensitivitas insulin mendorong terjadinya penumpukan lemak atau hyperlipidemia dan akan mengaktivasi sistem inflamasi. Sistem inflamasi ini diaktifkan oleh NF-kB. Salah satu peran penting NF-kB adalah untuk mengendalikan berbagai macam aspek fisiologis seperti respon imun, dan inflamasi. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh frekuensi pemberian dekok Sargassum sp yang berbeda terhadap afinitas polifenol dalam menurunkan kadar glukosa darah dan penurunan ekspresi NF-kB pada mata dan aorta tikus diabetes melitus tipe 2. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan rancangan percobaan RAL sederhana dengan 7 perlakuan dan 5 kali ulangan,Sargassum sp segar didekoksi dengan perbandingan 1:6,37 pada suhu 90°C dalam waktu 22 menit. Tikus diberi perlakuan menggunakan frekuensi pemberian dekok Sargassum sp yang berbeda (1 kali, 2 kali, 3 kali dalam sehari) selama 20 hari. Kadar glukosa darah diukur setiap 5 hari sekali. Pengukuran berat badan, konsumsi pakan, konsumsi minum, volume urin dilakukan setiap hari selama 20 hari. Setelah 20 hari perlakuan organ tikus diambil untuk dilakukan uji kadar insulin pada darah, kadar NF-kB pada organ mata dan aorta. Hasil pengamatan kadar glukosa pada akhir masa penelitian menunjukan, pemberian frekuensi dekok Sargassum sp sebanyak 1 kali sehari dapat menurunkan kadar glukosa darah mencapai 337,6 mg/dL, frekuensi dekok Sargassum sp sebanyak 2 kali sehari dapat menurunkan kadar glukosa darah mencapai 236,6 mg/dL dan frekuensi dekok Sargassum sp sebanyak 3 kali sehari dapat menurunkan kadar glukosa darah mencapai 182,2 mg/dL. Hasil uji kadar insulin pada akhir masa penelitian menunjukan, Pemberian frekuensi dekok Sargassum sp sebanyak 1 kali sehari dapat menurunkan kadar insulin mencapai 7,09 mIU/L, frekuensi dekok Sargassum sp sebanyak 2 kali sehari dapat menurunkan kadar insulin mencapai 6,13 mIU/L dan frekuensi dekok Sargassum sp sebanyak 3 kali sehari dapat menurunkan kadar insulin mencapai 5,16 mIU/L. Hasil uji ekspresi NF-kB mata dan aorta pada akhir masa penelitian menunjukan, Pemberian frekuensi dekok Sargassum sp sebanyak 1 kali sehari dapat menurunkan kadar ekspresi NF-kB mata dan aorta mencapai 273,6 ng/mL dan 274,6 ng/mL, frekuensi dekok Sargassum sp sebanyak 2 kali sehari dapat menurunkan kadar ekspresi NF-kB mata dan aorta mencapai 230,2 ng/mL dan 233,4 ng/mL dan frekuensi dekok Sargassum sp sebanyak 3 kali sehari dapat menurunkan kadar ekspresi NF-kB mata dan aorta mencapai 196,4 ng/mL dan 192,4 ng/mL. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa frekuensi pemberian dekok Sargassum sp 2259 mg/kgBB sebanyak 3 kali sehari pada pagi, siang dan sore hari lebih efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah, kadar insulin, berat badan, polifagia, polidipsia, poliuria dan kadar NF-kB pada mata dan aorta tikus diabetes melitus dibandingkan dengan frekuensi pemberian 1 kali pada pagi hari saja dan juga pemberian 2 kali pada pagi dan sore hari.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/12/051801884
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs > 615.32 Drugs derived from plants and mikroorganisms > 615.329 88 Drugs derived from microorganism, fungi, algae (Seaweeds)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 09 May 2018 04:23
Last Modified: 24 Oct 2021 02:54
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/10353
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (161kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (329kB) | Preview
[thumbnail of BAGIAN DEPAN.pdf]
Preview
Text
BAGIAN DEPAN.pdf

Download (284kB) | Preview
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (465kB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (249kB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (83kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (230kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item