HellmiSaputra (2008) Analisis reaksi pasar modal terhadap kebijakan stock split di Bursa Efek Indonesia : Event Study Pada Perusahaan yang Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2006. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Investasi di pasar modal memiliki daya tarik tersendiri bagi para investor, karena pasar modal memberikan berbagai pilihan alternatif instrumen keuangan dalam menciptakan portofolio investasi yang menguntungkan. Sebagai dasar pengambilan keputusan investasi, Investor perlu melakukan analisa mengenai informasi yang ada di pasar modal, salah satunya adalah informasi mengenai peristiwa stock split. Stock split adalah pemecahan jumlah lembar saham menjadi lembar yang lebih banyak dengan menggunakan nilai nominal yang lebih rendah per lembarnya secara proporsional (Halim, 2005: 97). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar modal Indonesia terhadap peristiwa stock split. Penelitian ini menggunakan 51 perusahaan sebagai sampel di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2002 sampai 2006. Untuk menguji ada tidaknya reaksi pasar modal akibat peristiwa stock split yang dilakukan oleh perusahaan, penelitian ini menggunakan proksi Abnormal Return dan Trading Volume Activity sebagai variabel penelitian. Berdasarkan atas pengujian hipotesis yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Abnormal Return dan Trading Volume Activity tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan selama periode pengamatan. Hal ini berarti tidak terdapat reaksi pasar modal terhadap peristiwa stock split yang diproksikan oleh Abnormal Return dan Trading Volume Activity. Dari hasil penelitian ini fungsi Signalling dan Trading Range yang diharapkan oleh perusahaan tidak dapat dicapai. Investor menganggap peristiwa stock split sebagai efek fatamorgana dan memahami bahwa stock split merupakan suatu kosmetika saham, sehingga investor cenderung melakukan strategi "wait and see" mengenai kebijakan stock split tersebut. Hasil penelitian ini juga menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan antara Abnormal Return dan Trading Volume Activity sebelum dengan setelah peristiwa stock split. Hal ini menggambarkan bahwa peristiwa stock split tidak memberikan pengaruh terhadap perubahan harga saham sehingga tidak memberikan tambahan nilai ekonomis kepada investor. Preferensi investor terhadap saham yang dipecah tidak mengalami perubahan sehingga keinginan investor untuk melakukan transaksi perdagangan baik jual maupun beli tidak mengalami perubahan yang signifikan. Sehingga likuiditas saham yang diinginkan oleh perusahaan tidak tercapai. Alasan lain investor melakukan strategi "wait and see" juga disebabkan kondisi pasar modal Indonesia yang kurang efisien, dimana harga saham yang ada belum mampu mencerminkan kondisi dan prospek sebenarnya perusahaan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FE/2008/118/050800945 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 26 Mar 2008 12:28 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 11:05 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/103397 |
Text
050800945.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |