MuhammadHasan (2007) Value Chain Analysis Sebagai Dasar Perumusan Strategi Keunggulan Bersaing Universitas Brawijaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Setiap perguruan tinggi dituntut untuk memiliki keunggulan kualitas dan daya saing di era global. keunggulan tersebut harus dimanfaatkan lebih optimal sebagai syarat menjadi PTN yang diperhitungkan dalam skala nasional maupun internasional. Kondisi itulah yang menjadikan pihak manajemen kampus perlu memperhatikan model perumusan strategi bersaing Unibraw. Hal ini dapat dilakukan dengan menemukan faktor-faktor internal maupun eksternal kunci yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan strategi, potensi serta keunggulan bersaing secara lebih detail sehingga mampu memberikan informasi tentang potensi penciptaan nilai yang menjadi keunggulan Unibraw dan dapat dijadikan sebagai dasar dalam merumuskan strategi keunggulan bersaing. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif yang menggambarkan situasi dan kondisi lingkungan internal dan eksternal Unibraw dalam menghadapi persaingan antar perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis keunggulan bersaing serta rumusan strategi keunggulan bersaing Unibraw dengan pendekatan value chain analysis. Penelitian ini dilaksanakan di Unibraw dengan 3 responden di 3 fakultas yang mewakili kondisi dan karakter data yang dibutuhkan. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah case study dengan menggunakan kuesioner yang ditunjang wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Alat analisis yang digunakan adalah value chain analysis yang didukung dengan alat analisis lingkungan internal dan eksternal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa posisi Unibraw memiliki strong competitive competition yang tinggi. Perhitungan value chain analysis menghasilkan skor sebesar 2,948 yang menggambarkan bahwa kinerja rantai nilai pada Unibraw berada jauh di atas rata-rata. Aktivitas primer yang paling banyak memberikan nilai keunggulan terhadap Unibraw adalah aspek operasional dan pelayanan, sedangkan aktivitas sekunder yang paling banyak memberikan nilai adalah aspek kualitas manajemen sumber daya manusia (MSDM). Aktivitas primer yang memberikan skor terendah adalah aspek logistik keluar yang berarti bahwa keberadaan jaringan dan kerjasama antara Unibraw dengan instansi pemerintah/swasta/perusahaan belum memberikan kontribusi secara optimal atau aspek jaringan dan kerjasama yang dimiliki Unibraw masih lemah, sedangkan aktivitas sekunder yang memberikan skor terendah adalah aspek pembelian yaitu lemahnya daya dukung berupa sarana dan prasarana penunjang peningkatan kualitas dan daya saing.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FE/2007/535/050800093 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 24 Jan 2008 10:19 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 10:40 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/103315 |
Preview |
Text
050800093.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |