Konservatisme Akuntansi dan Manajemen Laba : Implikasi Empiris Model Felthamm – Ohlson (1996)

NadyaRosalin (2007) Konservatisme Akuntansi dan Manajemen Laba : Implikasi Empiris Model Felthamm – Ohlson (1996). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Alasan skripsi ini berjudul konservatisme akuntansi dan manajemen laba: implikasi empiris model FO adalah karena peneliti bermaksud menyelidiki manfaat penerapan prinsip konservatisme baik terhadap nilai pasar perusahaan maupun laporan keuangan intern perusahaan, peneliti juga menduga adanya keterkaitan antara prinsip konservatisme akuntansi dengan manajemen laba, yaitu konservatisme dapat menekan tindakan manajemen laba yang didasari oleh perilaku oportunistik dari pihak manajemen. Untuk mendeteksi manfaat konservatisme ini digunakan metode FO (dugaan bahwa konservatisme memiliki value relevance ). Sedangkan keterkaitan antara manajemen laba dan model FO adalah peneliti menduga bahwa nilai pasar perusahaan yang diukur dengan metode FO juga dipengaruhi oleh manajemen laba. adalah karena peneliti bermaksud menyelidiki manfaat penerapan prinsip konservatisme baik terhadap nilai pasar perusahaan maupun laporan keuangan intern perusahaan, peneliti juga menduga adanya keterkaitan antara prinsip konservatisme akuntansi dengan manajemen laba, yaitu konservatisme dapat menekan tindakan manajemen laba yang didasari oleh perilaku oportunistik dari pihak manajemen. Untuk mendeteksi manfaat konservatisme ini digunakan metode FO (dugaan bahwa konservatisme memiliki ). Sedangkan keterkaitan antara manajemen laba dan model FO adalah peneliti menduga bahwa nilai pasar perusahaan yang diukur dengan metode FO juga dipengaruhi oleh manajemen laba. 2. Latar Belakang dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris tentang manfaat penggunaan prinsip konservatisme dalam praktik akuntansi, baik untuk investor, debitor, regulator dan manajemen perusahaan. Hal ini karena banyaknya kontroversi tentang penggunaan prinsip ini, dimana pihak yang menentang prinsip ini menyatakan bahwa prinsip konservatisme justru nantinya akan menghasilkan laporan keuangan yang bias karena adanya cadangan tersembunyi. Sedangkan pihak yang mendukung penggunaan prinsip ini menyatakan bahwa bias yang terjadi diakibatkan oleh gain (keuntungan) yang ditangguhkan sampai terdapat bukti keberadaannya dan laba tersebut sudah diperoleh. Keterkaitan pernyataan ini dengan cadangan tersembunyi, adalah bahwa memang benar konservatisme telah menciptakan cadangan tersembunyi ketika terjadi pertumbuhan investasi, tetapi cadangan ini nantinya akan dilikuidasi ketika terjadi penurunan investasi, dengan demikian kondisi riil perusahaan justru tercermin dari laporan keuangan yang menerapkan prinsip konservatisme. 3. Motivasi dari penelitian ini adalah untuk mendukung argumen yang menyatakan bahwa prinsip konservatisme dapat digunakan untuk memprediksi laba di masa depan dan memperkuat bukti empiris tentang manfaat penggunaan prinsip konservatisme dalam laporan keuangan. 4. Tujuan penelitan secara rinci meliputi : - meneliti apakah konservatisme memiliki value relevance - meneliti adanya hubungan antara penggunaan prinsip konservatisme dengan manajemen laba - meneliti pengaruh konservatisme akuntansi, hipotesis teori akuntansi positif dan manajemen laba terhadap nilai pasar perusahaan. - Meneliti hubungan variabel-variabel dalam model FO dengan konservatisme.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FE/2007/369/050702357
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 657 Accounting
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 04 Sep 2007 00:00
Last Modified: 20 Oct 2021 10:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/103210
[thumbnail of 050702357.pdf]
Preview
Text
050702357.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item