Tampi, Diba Tanini (2017) Systemic Functional Grammar Analysis On Vaping Article in Jakarta Post. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Komunikasi merupakan alat yang sangat penting di dalam kehidupan manusia, baik verbal maupun non-verbal. Komunikasi disampaikan untuk dapat dipahami dan diterima bagi pendengar maupun pembaca. Penulis melakukan studi tentang bagaimana suatu kalimat terhubung secara logis terbentuk dan apakah artikel di Jakarta Post merupakan written atau spoken text dilihat dari lexical density. Ada dua permasalahan yang akan di jawab yaitu: (1) bagaimana artikel ini secara logis terhubung dengan satu sama lain menggunakan parataxis dan hypotaxis dan (2) apakah lexical density yang ada mengarah pada written atau spoken text. Kedua permasalahan akan dijawab melalui teori Systemic Functional Grammar theory dari Halliday (2004) dan dari Gerot dan Wignell 1994). Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk menganalisa dan mengambil kesimpulan dari sumber data. Sumber data diambil dari Jakarta post yang terbit pada tanggal 9 Januari 2016 berjudul “Un-Islamic Vaping Catches Fire in Malaysia Amid Govt Backlash’. Artikel ini terpilih karena mengandung unsur unsur systemic functional grammar. Kesimpulan dari studi ini adalah bahwa setiap kalimat yang berada di artikel ini secara logis terhubung melalui parataxis dan hypotaxis teori. Kalimat parataxis aalah kalimat yang paling sering digunakan. Parataxis menunjukan bahwa artikel ini adalah written text. Parataxis dan hypotaxis juga dikembangkan melalui expansi di dalam klausa. Untuk kepadatan lexical, di temukan bahwa dari data tersebut banyak sekali lexical yang padat sehingga artikel tersebut dapat dikatakan sebagai written text.
English Abstract
Communication is an important tool to human being, whether it is verbal or non-verbal communication. In order to understand what is communication and how it is accepted by both speaker and writer to hearer or reader the researcher conducted a study about how logically connected a communication is constructed and whether the article is a written or spoken. There are two problems to be answered in this study; (1) How is the article logically connected to one and another through Paratactic and Hypotactic relationship and (2) Is the lexical density found in the article lead to spoken or written notion. Both of problems are answered with Systemic Functional Grammar theory from Halliday (2004) and Gerot and Wignell 1994). This study uses qualitative approach. The purpose is to analyze and drawing conclusion the data source. The data source is collected from an article entitled “Un-Islamic Vaping Catches Fire in Malaysia Amid Govt Backlash’ in Jakarta Post on January 9, 2016. This article is chosen by the researcher because the article is representing the systemic functional grammar. The drawing conclusion of this study is that its complexity in its clause. Every sentences in the article is logically connected through parataxis and hypotaxis relationship. The researcher finds that paratactic sentences are mainly used in the article. Paratactic and hypotactic sentence itself is detailed through an expansion in each clauses. The use of parataxis and hypotaxis relationship shows the most used is paratactic sentence. Paratactic sentence lead to written text. For the lexical density, the data above shows the researcher that this article has higher lexical density rather than the grammatical intricate which means this article is a written text.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2017/90/051700978 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 16 Feb 2017 11:34 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/102894 |
Preview |
Text
Skripsi_Diba.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |