Saputra, Armed (2016) A Study Of Stuttering Portrayed On Film Entitled The King’s Speech. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Gagap adalah sebuah kelainan berbicara yang disebabkan oleh suatu kendala dalam memproduksi suara, suku kata atau kata dalam satu suku kata. kendala ini biasanya terjadi pada kata-kata khusus dan ditandai oleh subjek yang gagap yang dicirikan dengan melakukan blok secara tidak sadar, pengulangan atau pemanjangan di ucapan atau pidato. Kelainan ini tergambar dengan baik dalam film yang diadaptasi berdasarkan sejarah the King’s Speech yang menggambarkan kisah Raja George VI yang dianggap gagap. Lebih lanjut, tujuan utama penilitian ini adalah untuk mencari lokasi dimana gagap sering terjadi tergambarkan dalam bertie di film the king’s speech. Dengan demikian, untuk mencari tujuan utama penilitian, peniliti berfokus untuk mengidentifikasi dan menjelaskan ketidaklancaran berbicara dan letak gagap itu sendiri di film the king’s speech. Penulis memakai teori dari Ambrose&Yairi (2002) dan Bloodstein (2008) untuk menjawab rumusan masalah di penilitian ini. Penelitian kualitatif deskriptif dengan konten atau dokumen analisis digunakan dalam penelitian ini. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri. Pengumpulan data adalah transkripsi dari ucapan-ucapan dari karakter gagap yang berindikasi ketidaklancaran dalam berbicara. Data kemudian dianalisis berdasarkan teori ketidaklancaran dalam berbicara oleh Ambrose&Yairi (2002) dan lokasi gagap oleh Bloodstein (2008). Berdasarkan temuan penelitian ini, peneliti mengidentifikasi bahwa Bertie, pengalaman karakter gagap semua jenis disfluency yang mengandung 82 SLD mencakup 4 PWR, 29 SSWR, 32 blok dan 17 memperpanjang dan 120 OD yang meliputi 11 PR, 3 REV, 8 IN, dan 97 silent pause. Silent pause adalah karakteristik gejala ketidaklancaran berbicara yang paling dominan terjadi ketika dia berbicara. Hal ini sangat umum untuk silent pause terjadi selama berbicara. Hal ini tidak hanya muncul untuk orang-orang yang memiliki gagap, dapat muncul ke orang normal juga. Selanjutnya, peneliti mengidentifikasi bahwa lokasi gagap dimana bertie lebih berkemungkinan besar gagap ketika berbicara dengan kata yang pendek, berasal dari kata fungsi, kata yang tidak memiliki tekanan dalam pengucapan suku katanya, di awal kata atau ungkapan dan dimulai suara konsonan. Namun, penelitian ini terbatas pada fenomena gagap yang digambarkan dalam film yang dianggap data tiruan.. Data mungkin tidak memiliki kesamaan yang akurat dengan data orang yang nyata memiliki gagap. Dengan demikian, penelitian ini masih membutuhkan perbaikan dari mahasiswa linguistik. Peneliti menyarankan untuk memperluas sumber data untuk data yang aktual.
English Abstract
Stuttering is a speech disorder which is caused by the disruption on producing a sound, syllable or word of one syllable. The disruption commonly occurs in particular words and marked by the subject of being stuttered which is characterized by doing involuntary block, repetition or prolongation in the utterance or speech. This disorder is well depicted in the history based film The King’s Speech which portrays the story of King George VI that is considered a stuttered king. Then, the main purpose of this study is to find the location in which stuttering frequently occurs in speech portrayed by bertie in the film. Thus, to find the purpose of this study the writer is focusing to identify and describe the speech disfluency and the loci of stuttering portrayed in the film The King’s Speech. The writer brings the theory from Ambrose&Yairi (2002) and Bloodstein (2008) to answer the problem of the study. Descriptive qualitative research with content or document analysis is applied in this research. The main instrument of this study is the researcher himself. The data collection is the transcription of the stuttered character’s utterances which indicates the speech disfluencies. The data then are analyzed based on the theories of speech disfluencies by Ambrose&Yairi (2002) and loci of stuttering by Bloodstein (2008). Based on the findings of this study, the researcher identifies that Bertie, the stuttering character experience all of types of disfluency which contain 82 SLD include 4 PWR, 29 SSWR, 32 blocks and 17 prolong and 120 OD which include 11 PR, 3 REV, 8 IN, and 97 silent pause. Silent pause is the most dominant speech disfluency occurs during his speech. It is very common for silent pause to occur during speech. It is not only appear to people who has stuttering, can be appear to a normal people too. Furthermore, the researcher identifies that the loci of stuttering where bertie is more probably will cease to stutter is when he speaks the words or the utterance which are short word, function word class, unstressed syllable, early sound or in the beginning of utterance and begin with consonant. However, this study is limited to the stuttering phenomena depicted in movie which is considered artificial data. The data might not have similar to the actual data to the real stuttered person. Thus, this study still requires improvement from linguistics student. The researcher suggests to broad the data source to the actual data.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2016/749/051612987 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 27 Jan 2017 08:40 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 02:43 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/102676 |
Preview |
Other
armed_saputra_115110100111096.PDF Download (13MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |