Strategi Melawan Diskriminasi Penderita Skizofrenia (Studi Kualitatif Deskriptif Pada LSM Margo Widodo di Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo).

Hutomo, Wahyu Eko (2018) Strategi Melawan Diskriminasi Penderita Skizofrenia (Studi Kualitatif Deskriptif Pada LSM Margo Widodo di Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini mengkaji terkait strategi LSM Margo Widodo dalam melawan diskriminasi penderita skizofrenia di Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui serta menganalisis bagaimana proses strategi yang dijalankan LSM Margo Widodo dalam melawan diskriminasi masyarakat terhadap penderita skizofrenia. Penelitian ini menggunakan teori strategi yang dikemukakan oleh Pierre Bourdieu yaitu strategi rekonversi dan strategi reproduksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data yang digunakan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pemilihan informan secara purposive sampling dengan menggunakan informan utama dan informan tambahan. Hasil dari penelitian ini Pertama, proses strategi melawan diskriminasi yang dilakukan LSM Margo Widodo dapat dilihat dari pemanfaatan modal yang dimiliki yaitu ekonomi, sosial, budaya, serta simbolik melalui strategi rekonversi dan strategi reproduksi. Kedua, strategi rekonversi diaktualisasikan kedalam tiga jenis kegiatan yaitu; seminar pelatihan kader jiwa bagi anggota LSM Margo Widodo, Gerakan Peduli Lawan Pasung (Gali Lesung), dan kegiatan rehabilitasi pada penderita skizofrenia. Sedangkan strategi reproduksi dapat dilihat dari kegiatan seperti sosialisasi, yang mana dalam kegiatan ini LSM Margo Widodo berusaha mempertahankan modal budaya (pengetahuan) dari masyarakat Desa Paringan. Ketiga, faktor lain yang turut memperlancar LSM Margo Widodo untuk dapat mendominasi masyarakat agar mau menghilangkan kebiasaan lamanya adalah dengan adanya kuasa simbolik, dimana kuasa simbolik ini dapat melegitimasi pandangan dari LSM Margo Widodo sehingga menciptakan “habitus baru” bagi masyarakat Desa Paringan. Keempat, terjadinya perubahan persepsi, sikap, dan penerimaan masyarakat Desa Paringan terhadap penderita skizofrenia dapat dipahami sebagai keberhasilan setiap strategi yang dijalankan LSM Margo Widodo. Hal ini bisa diartikan juga sebagai perwujudan dari UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa dimana Margo Widodo sebagai organisasi sosial masyarakat mampu menjamin perlindungan penderita skizofrenia dari tindak kekerasan, memberi keterampilan, serta mengawasi penyelenggaran pelayanan kesehatan bagi penderita skizofrenia yang mengalami disfungsi sosial agar kemudian hak-haknya sebagai seorang manusia dapat terpenuhi.

English Abstract

This research examined the strategy used by Margo Widodo NGO to fight the discrimination of schizophrenia sufferers in Paringan Village, Jenangan Subdistrict, Ponorogo Regency. The aim of this research was to discover and analyze how the strategy used by Margo Widodo NGO to fight the discrimination in the civilization toward the schizophrenia sufferers. This research used the strategy theory proposed by Pierre Bourdieu that is the reconversion strategy and reproduction strategy. The method that used in this research is qualitative descriptive. The writer collected the data through observation, interviews, and documentation. The technique used to select the informants were purposive sampling with using main informants and additional informants. This research resulted, first, the process of strategy to resist discrimination that have done by Margo Widodo NGO could be seen form the capital utilization, as capital economic, social, cultural, and symbolic by the reconversion strategy and reproduction strategy. Second, the reconversion strategy applied in three kind of activities; seminar and workshop toward the members of Margo Widodo NGO, Gerakan Peduli Lawan Pasung (Gali Lesung), and rehabilitation for schizophrenia sufferers. While the reproduction strategy could be identified from activities such as socialization, which in this activity NGO Margo Widodo trying to maintain the cultural capital (knowledge) of the community Paringan Village. Third, another factor that supported Margo Widodo NGO to dominate the society and role the people so they can disapper their but habits was the existence of symbolic power, where the symbolic power could legitimize the point of view from Margo Widodo NGO so it could create a "new habitus" for Paringan society. Fourth, perceptions changing, attitude, and Paringan society’s acceptance toward schizophrenia sufferers could be identified as the successful result of each strategy that have been done by Margo Widodo NGO. This could be also interpreted as the actual manifestation of UU No. 18 of 2014 on Mental Health where Margo Widodo NGO as a social organization could ensure the schizophrenia sufferers from violence, give them skills, and supervise the health service for schizophrenia sufferers which experienced a social dysfunction so that their rights can be fulfilled.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIS/2018/97/051802553
Uncontrolled Keywords: Strategi, LSM Margo Widodo, Diskriminasi, Penderita Skizofrenia.
Subjects: 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 04 May 2018 08:49
Last Modified: 18 Oct 2021 02:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/10261
[thumbnail of WAHYU EKO HUTOMO.pdf]
Preview
Text
WAHYU EKO HUTOMO.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item