Anggraini, Aphrodita (2016) Solidarity Expressed of Address Terms Used by Indonesian Online Shoppers in Instagram. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bahasa adalah alat untuk komunikasi. Dalam hal ini, setiap orang memiliki caranya sendiri untuk mengirimkan pesan. Ketika kita berbicara, kita harus terus-menerus membuat pilihan apa yang ingin kita katakan dan bagaimana kita ingin mengatakannya. Dalam komunikasi orang mencoba mempertahankan solidaritas yang baik dengan orang lain. Salah satu cara untuk mempertahankan solidaritas adalah dengan menggunakan istilah alamat yang sesuai. Penelitian ini menyelidiki ekspresi solidaritas dalam ketentuan alamat di antara pembeli online Indonesia di Instagram. Dalam melakukan penelitian, penulis menganalisis dua masalah penelitian yaitu: (1) jenis persyaratan alamat apa yang digunakan di antara pembeli online Indonesia di Instagram ada di sana? (2) Faktor-faktor apa yang memicu penggunaan istilah alamat tersebut oleh pembeli online Indonesia di Instagram? Teori utama yang digunakan sebagai dasar untuk penelitian ini adalah dari Kridalaksana (1974) dan didukung oleh Brown dan Gilman (1960), Holmes (2007) dan Wardhaugh (2006). Penelitian ini menggunakan analisis dokumen kualitatif karena penulis mencoba menganalisis transkripsi percakapan informal antara penjual dan pembeli dari penangkapan kesaksian di Instagram. Data penelitian ini adalah dalam bentuk kesaksian atau percakapan informal melalui obrolan antara penjual dan pembeli di Instagram yang berisi ketentuan alamat. Berdasarkan temuan penelitian, dari 3 (tiga) jenis ketentuan alamat (kekerabatan, judul dan peringkat dan lainnya) menurut teori Kridalaksana, penulis mengidentifikasi 12 (dua) dari mereka dalam jumlah. Ada 6 (enam) untuk kekerabatan (Kak, Sist, Bro dan Bunda), 2 (dua) untuk judul dan peringkat (Gan dan BOS) dan 4 (empat) untuk orang lain (katakanlah, BEB, Dear and Cantik). Penulis juga mengidentifikasi 4 (empat) faktor yang memicu penggunaan istilah alamat di antara pembeli online Indonesia di Instagram dengan melakukan wawancara informal dengan 2 (dua) pemilik toko online yang berbeda. Faktor-faktor yang diidentifikasi adalah: untuk membangun rasa nyaman pelanggan mereka dan menyederhanakan komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli. Untuk menjaga kesopanan kepada pembeli sehingga membuat mereka merasa dilayani dengan baik dan dihargai. Untuk menciptakan suasana yang akrab dipenuhi dengan rasa solidaritas dan keintiman sehingga membuat pembeli lebih rileks saat berbicara atau memesan. dan ketentuan alamat digunakan karena pertimbangan untuk kepatutan. Akhirnya, penulis menyarankan para peneliti berikutnya untuk menyelidiki jenis persyaratan alamat dan faktor yang memengaruhi penggunaan ketentuan alamat. Peneliti masa depan juga dapat menggunakan objek lain yang lebih menarik untuk dianalisis untuk studi mereka.
English Abstract
Language is the tool for communication. In this case, each person has his/her own way to deliver message. When we speak, we must constantly make choices of what we want to say and how we want to say it. In communication people try to maintain good solidarity with others. One of the ways to maintain the solidarity is by using appropriate address term. This study investigates the expression of solidarity in address terms among Indonesian online shoppers in Instagram. In conducting the research, the writer analyzed two problems of the study which are: (1) What kinds of address terms used among Indonesian online shoppers in Instagram are there? (2) What factors triggering the usage of such address terms by Indonesian online shoppers in Instagram? The main theory used as groundwork for this study is from Kridalaksana (1974) and supported by Brown and Gilman (1960), Holmes (2007) and Wardhaugh (2006). This study uses qualitative document analysis since the writer tries to analyze the transcription of the informal conversation between the seller and the buyer from the capture of testimony in Instagram. The data of this study are in forms of testimony or informal conversation via chatting between the seller and the buyer in Instagram containing address terms. Based on the study’s findings, from 3 (three) kinds of address terms (kinship, title and rank and other) according to Kridalaksana’s theory, the writer identifies 12 (two) of them in quantity. There are 6 (six) for kinship (kak, sist, bro and bunda), 2 (two) for title and rank (gan and bos) and 4 (four) for others (say, beb, dear and cantik). The writer also identifies 4 (four) factors triggering the use of address terms among Indonesian online shoppers in Instagram by conducting informal interview with 2 (two) different online shop owners. The identified factors are: to build their customer’s sense of comfort and simplify two-way communication between the seller and the buyer; to keep the courtesy to the buyers so as to make them feel well served and appreciated; to create a familiar atmosphere filled with sense of solidarity and intimacy so as to make the buyers more relaxed when talking or ordering; and address terms is used out of consideration for the propriety of speech. Finally, the writer suggests the next researchers to investigate the other kinds of address terms and the factor which are influencing the use of address terms. The future researcher can also use other objects that are more interesting to analyze for their studies.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2016/67/051601202 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Indah Nurul Afifah |
Date Deposited: | 08 Mar 2016 11:20 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 02:53 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/102584 |
Preview |
Text
SKRIPSI.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |