A Sociolinguistic Analysis on Politeness Strategies Used by Sundanese Indosat Office Workers in Bandung.

Prijanto, LintangTriPutriMustika (2016) A Sociolinguistic Analysis on Politeness Strategies Used by Sundanese Indosat Office Workers in Bandung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Setiap orang memiliki strategi kesopanan yang jatuh dalam strategi kesopanan positif dan negatif. Misalnya di kantor di Bandung, interaksi terjadi antara para pekerja menggunakan Sunda. Sunda dibagi menjadi tiga: Sunda Loma, Sunda Lemes atau Halus, dan Sunda Kasar. Penulis melakukan penelitian ini untuk menganalisis strategi kesopanan yang digunakan oleh pekerja Indosat di Bandung. Karena itu masalah penelitian adalah: (1) Apa strategi kesopanan yang digunakan oleh pekerja Sunda di Kantor Indosat di Bandung? (2) Apa alasan memicu penggunaan strategi kesopanan seperti itu? Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penulis mengambil 9 percakapan di antara para pekerja di Indosat Bandung untuk sumber data. Hasil penelitian mengungkap bahwa ada lebih banyak pengguna kesopanan positif daripada kesopanan negatif dalam percakapan di antara para pekerja. Ini menunjukkan bahwa strategi kesopanan ditentukan oleh kondisi dan situasi di mana percakapan berlangsung. Kesopanan positif ditunjukkan oleh kedekatan antara pekerja Indosat pada saat percakapan atau termasuk percakapan informal, sementara kesopanan negatif ditunjukkan oleh percakapan formal di Kantor Indosat. Hasilnya juga menunjukkan bahwa dari 9 percakapan, 5 percakapan berada di bawah kategori kesopanan positif sementara 4 percakapan berada di bawah kesopanan negatif. Sebagai contoh: Dalam Datum 1 Percakapan antara ARI dan FITRA adalah percakapan informal dalam kategori kesopanan positif menggunakan strategi 3 (mengintensifkan minat untuk pendengar), di mana Ari menceritakan tentang pekerjaannya ke Fitra, menunjukkan kedekatan antara ARI dan FITRA sebagai a Rekan kerja atau sesama staf. Sementara itu, dalam percakapan Datum 2 antara Ilham dan Gani adalah percakapan formal dalam kategori kesopanan negatif menggunakan strategi 5 (memberikan penghormatan), di mana topik percakapan di antara mereka adalah dua hal berbeda tentang pekerjaan. Untuk peneliti berikutnya yang menganalisis strategi kesopanan tentang kesopanan positif dan kesopanan negatif yang digunakan oleh para pekerja pada saat percakapan untuk mengetahui cara menganalisis strategi kesopanan. Peneliti juga menyarankan peneliti berikutnya menggunakan objek lain dan akan menarik untuk mengetahui bagaimana komunitas bahasa menggunakan strategi kesopanan.

English Abstract

Everyone has the politeness strategy that falls under positive and negative politeness strategies. For example in an office in Bandung, interaction occurs between the workers using Sundanese. Sundanese is divided into three: Sunda loma, Sunda lemes or halus, and Sunda kasar. The writer conducts this study to analyze politeness strategy used by the Indosat workers in Bandung. Therefore the problems of the study are: (1) What are the politeness strategies used by the Sundanese workers at Indosat office in Bandung? (2) What is the reason triggering the use of such politeness strategy? This study uses qualitative research. The writer takes 9 conversations among the workers at Indosat Bandung for data source. The result of the study uncovers that there are more users of positive politeness than negative politeness in the conversations among the workers. It shows that politeness strategy is determined by the condition and situation where the conversations take place. Positive politeness is indicated by the closeness between the workers of Indosat at the time of the conversation or including informal conversation, while negative politeness is indicated by a formal conversation in the Indosat office. The result also shows that from the 9 conversations, 5 conversations fall under the positive politeness category while 4 conversations fall under the negative politeness. For example: In Datum 1 conversation between Ari and Fitra is an informal conversation in the category of positive politeness using strategy 3 (intensify interest to hearer), in which Ari was telling about his work to Fitra, showing closeness between Ari and Fitra as a coworker or fellow staff. Meanwhile, in Datum 2 conversation between Ilham and Gani is a formal conversation in the category of negative politeness using strategy 5 (give deference), in which the conversation topic among them is two different things about work. For the next researcher who analyzed the politeness strategies about positive politeness and negative politeness used by the workers at the time of the conversation to know the way of how analyzed politeness strategies. The researcher also suggests the next researcher use another object and it will be interesting to know how the language communities are using politeness strategies.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2016/655/051608797
Subjects: 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon)
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 08 Sep 2016 14:20
Last Modified: 21 Oct 2021 02:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/102568
[thumbnail of full_skripsi_itang.pdf]
Preview
Text
full_skripsi_itang.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item