Awaly, DhylisTitian (2016) The Implementation Of Peer Tutoring In Teaching Reading To The Eight Grade Students (Viiia) Smp Negeri 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemahaman membaca dalam bahasa Inggris telah disorot sebagai masalah di antara siswa sekolah menengah pertama di Indonesia. Banyak siswa tidak benar-benar membaca karena mereka tidak mengerti apa yang mereka baca. Guru Inggris di SMP Negeri 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo mencoba menggunakan teknik bimbingan peer kepada murid-muridnya di VIII A dan berhasil membuat murid-muridnya mendapat kemajuan yang baik dalam membaca kegiatan pemahaman. Bimbingan peer adalah suatu kegiatan ketika siswa yang memiliki kemampuan yang baik dan kompetensi yang baik dalam keterampilan dasar, dan juga mempelajari lebih banyak keterampilan lanjutan membantu yang lain pada tingkat yang sama dengan tingkat yang sama untuk mempelajari sesuatu yang baru dalam prestasi akademik (Djalil Aria, 1997, P.38). Namun demikian, peneliti juga menemukan studi sebelumnya yang menyatakan bahwa teknik bimbingan peer juga dapat memberikan efek samping psikologis terutama dalam hal pengganggu. Penelitian ini ditujukan untuk (1) memberikan penjelasan dan deskripsi yang jelas tentang pelaksanaan bimbingan peer dalam mengajar membaca ke VIIIA SMP Negeri 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo dan (2) menjelaskan pengalaman siswa terhadap intimidasi dengan menjadi tutor. Untuk mencapai tujuan penelitian, penelitian mempekerjakan desain studi kasus dan melaporkan hasil penelitian secara kualitatif. Dengan menggunakan wawancara, kuesioner dan observasi, peneliti mengumpulkan semua data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penguasaan tutor tertinggi dalam membaca pengajaran dalam proses bimbingan peer di VIIIA SMP Negeri 1 Sumberasih pada aktivitas membaca sementara karena kebanyakan dari mereka mampu memberikan penjelasan yang jelas, fokus pada masalah Tutees , dan juga memberikan peluang untuk tutees. Kemudian, yang kedua adalah pada aktivitas pasca-membaca. Sebenarnya, sebagian besar tutor mampu menangani kegiatan ini tetapi masalahnya adalah pada motivasi pengiriman dengan tute mereka. Namun, untuk kegiatan pra-bacaan, peneliti menemukan bahwa tutor perlu perbaikan karena mereka hanya fokus pada cara Tutees menyiapkan hal-hal seperti buku teks dan pensil untuk membaca kegiatan tetapi mereka tidak berbagi skema. Selanjutnya, intimidasi dapat terjadi dalam teknik bimbingan peer, tutor dapat menjadi target pengganggu dan tutor juga bisa menjadi orang yang melakukan pengganggu dengan tutees mereka.
English Abstract
Reading comprehension in English has been highlighted as a problem among junior high school students in Indonesia. Many students are not actually reading as they do not understand what they read. The English teacher in SMP Negeri 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo tried to use peer tutoring technique to her students in VIII A and it was successful to make her students got a good progress in reading comprehension activities. Peer tutoring is an activity when students who have good ability and good competence in basic skill, and also learn more advanced skills helps the others at the same grade level to learn something new in academic achievement (Djalil Aria, 1997, p.38). Nevertheless, the researcher also found previous studies which stated that peer tutoring technique can also give psychological side effect especially in terms of bullies. This research is aimed to (1) give clear explanation and description about the implementation of peer tutoring in teaching reading to VIIIA SMP Negeri 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo and (2) explain the students’ experience toward bullying by being a tutor. In order to achive the research objectives, the research employed case study design and report the result of the research qualitatively. By using interview, questionnaire and observation, the researcher collected all of the data. The result of this research showed that the highest tutors’ mastery in teaching reading in the process of peer tutoring in VIIIA SMP Negeri 1 Sumberasih was on the whilst-reading activity because most of them were able to give clear explanation, focus on tutees’ problems, and also gave the opportunities for the tutees. Then, the second one was on the post-reading activity. Actually, mostly the tutors were able to handle this activity but the problem was on the delivering motivation to their tutees. Yet, for the pre-reading activity, the researcher found that the tutors need improvement because they were only focused on they way the tutees prepare the things like textbook and pencil for reading activities but they did not share the schemata. Next, the bullying may happened in a peer tutoring technique, tutor can be a target of bullies and tutor also can be the one who do bullies to their tutees.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2016/485/051607794 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 14 Sep 2016 15:18 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 08:18 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/102381 |
Preview |
Text
FULL.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |