Agnesia, Lina (2016) Life History Religiusitas Kaum Waria di Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada awalnya keberadaan kaum waria di masyarakat bukan menjadi sebuah permasalahan yang serius. Hal ini dapat ditemukan dengan pemberian ruang publik dari masyarakat kepada para waria dalam sebuah seni pertunjukan maupun ritual kepercayaan. Akan tetapi, seiring dengan terjadinya fundamentalisme agama, maka keberadaan para waria mulai mengalami penolakan. Waria dianggap melanggar aturan agama dan menyimpang secara sosial. Pengaruh dari konstruksi sosial ini menyebabkan para waria memiliki rasa tertekan, salah satunya rasa tertekan atas urusan keagamaan. Benturan agama dan sosial terhadap kondisi fisiknya dan urusan seksualnya memunculkan persepsi tersendiri terhadap sebuah aturan agama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang religiusitas dan pemaknaan Tuhan, serta keterkaitan antara religiusitas dan perilaku seksual waria di Kota Malang. Oleh karena itu, penelitian ini mengangkat dua rumusan masalah yang membahas tentang nilai dan makna Tuhan dalam praktek hidup waria serta fungsi religiusitas dalam mengatur perilaku seksualitas waria di Kota Malang. Penelitian ini mengambil tempat di Kota Malang, tepatnya di komunitas waria Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan life history. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan (observation) dan wawancara mendalam (indepth interview). Sembilan informan yang terpilih dengan menggunakan teknik purposive sampling tiga diantaranya merupakan informan kunci, yaitu Chan, Lulu dan Tina. Nama dari ketiga informan ini sengaja disamarkan dengan tujuan menjaga identitas mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waria memiliki religiusitasnya sendiri. Semakin mereka memikirkan agama dan mencoba mengikutinya seperti yang dilakukan banyak orang, maka pertentangan dalam dirinya semakin meningkat. Mereka memilih untuk menjalankan aturan agama semampu yang mereka lakukan dan memiliki pandangan tersendiri terhadap kehidupan beragama, karena dengan demikian kondisi dalam dirinya dan tuntutan lingkungannya dapat diseimbangkan. Persepsi terhadap keagamaan tersebut melahirkan dekonstruksi, dimana memaknai Tuhan dan menjalankan agama tidak selalu terbelenggu dalam suatu aturan yang bersifat tetap. Pemujaan Tuhan dalam diri waria memang berbeda dengan masyarakat pada umumnya, tetapi keadaan tersebut tidak dapat disalahkan, karena kondisi dalam dirinya dan aturan agama yang telah membentuk religiusitanya sendiri.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2016/419/051607642 |
Subjects: | 300 Social sciences > 306 Culture and institutions |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 05 Sep 2016 14:44 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 06:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/102308 |
Preview |
Text
Lina_Agnesia_(125110800111006).pdf Download (6MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |