Konflik Pemaknaan antara Kelompok Santri dan Islam Kejawen di Balik Penghancuran Patung Bintaos Maron Probolinggo

Rahmatullah, Deki (2016) Konflik Pemaknaan antara Kelompok Santri dan Islam Kejawen di Balik Penghancuran Patung Bintaos Maron Probolinggo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada Bulan Maret Tahun 2013 lalu, di Desa Ganting Wetan Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo terdapat sebuah patung yang dibuat atas keinginan seorang paranormal pada tahun 2013. Patung yang bernama “Bintaos” ini memiliki tinggi 12 meter dan keberadaannya langsung menggemparkan masyarakat Probolinggo. Bukan hanya karena patung Bintaos memiliki ukuran yang besar dan indah, akan tetapi juga karena ada kontroversi antara pihak yang menolak (Santri) dan pihak yang mendukung (Islam Kejawen) adanya patung Bintaos. Akibat penolakan pihak Santri yang berada di sekitar patung Bintaos, akhirnya dirobohkan setelah dua bulan berdiri. Perobohan patung Bintaos ini bukan menyelesaikan masalah kedua kelompok, namun semakin menimbulkan suatu kontestasi pemaknaan mengenai keberadaan patung Bintaos. Peristiwa tersebutlah yang ingin dijelaskan dalam penelitian ini, tentang bagaimana konflik pemaknaan antara kelompok Santri dan Islam Kejawen di balik konflik penghancuran patung Bintaos di Maron Probolinggo? Penelitian ini menggunakan landasan teori interaksi simbolik dari Herbert Blumer, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan literatur yang ada. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode fenomenologi, yakni tahap pendeskripsian data awal, tahap horizonalization, tahap reduksi dan eliminasi, tahap cluster of meaning, tahap deskripsi esensi dan terakhir tahap penarikan kesimpulan (hasil). Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan pemaknaan tentang patung Bintaos antara kelompok Santri dan Islam Kejawen yang didasarkan pada perbedaan Identitas, keyakinan, dan kepentingan pada masing-masing kelompok. Masing-masing makna individu pada kedua kelompok akan dimodifikasi dan ditransformasikan oleh seorang aktor yang disebut Kiai, sehingga menjadi makna komunal, kemudian terjadilah pertarungan makna baik secara lisan maupun tindakan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2016/40/051601175
Subjects: 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 15 Mar 2016 11:01
Last Modified: 20 Oct 2021 04:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/102287
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item