Revealing The Beauty Myth Infused In The 1966 Version Of Maybelline Eye Makeup Advertisement Version Of Maybelline Eye Makeup Advertisement

Damayanti, RahmaAulia (2016) Revealing The Beauty Myth Infused In The 1966 Version Of Maybelline Eye Makeup Advertisement Version Of Maybelline Eye Makeup Advertisement. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Periklanan bukan hanya cara memberikan informasi tentang produk tetapi dimaksudkan untuk berhubungan dengan daya beli dari target konsumen. 1960-an di Amerika adalah waktu pergolakan politik dan sosial. Dipengaruhi oleh perubahan budaya dan sosial dekade ini, periklanan mencerminkan tren menuju inovasi, kecanggihan dan budaya pemuda yang tumbuh. Gaya rias adalah yang berubah. Riasan selama 1960-an adalah tentang mata. Maybelline menjadi merek makeup yang menawarkan riasan mata terbaik dalam harga yang masuk akal sebagai slogannya. Maybelline menggambarkan para wanita harus mempercantik mata mereka agar menjadi modis dan tentu saja mendapatkan perhatian pria. Singkatnya, iklan ini memberikan representasi mitos kecantikan di mana wanita dengan makeup lebih baik. Penelitian ini menganalisis bagaimana mitos kecantikan diinfus di iklan makeup mata Maybelline. Pendekatan semiotika digunakan karena merupakan studi tentang tanda-tanda yang tersirat dari makna yang dimaksudkan pasti terkandung dalam iklan. Oleh karena itu, teori tanda oleh Saussure digunakan bersama dengan konsep mitos kecantikan yang diusulkan oleh Naomi Wolf. Sedangkan, teori gelombang kedua feminisme diterapkan untuk menganalisis bagaimana mitos kecantikan dan masalah seksualitas saling terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan menjadi korban budaya kecantikan patriarki, komersial, menindas. Versi 1966 dari Maybelline Eybelline Measup Makeup mengilustrasikan nilai kecantikan Tirani Tirani dan penerimaan sosial yang masih dimainkan di masyarakat. Mitos kecantikan dan patriarki diinfus melalui iklan untuk mengubah perspektif wanita kecantikan. Para peneliti masa depan disarankan untuk mengeksplorasi iklan kecantikan terbaru atau video musik dan lirik yang sering ditemukan untuk meningkatkan masalah tentang wanita. Masalah yang dinaikkan adalah tentang perempuan yang direkektifikasi yang masih berlaku hingga saat ini. Selanjutnya, penggunaan teori semiotik yang ditentukan oleh Barthes berlaku untuk mendapatkan lebih banyak analisis mendalam tentang makna yang dimaksudkan dari tanda-tanda.

English Abstract

Advertising is not just a way of giving information about the product but is meant to relate to the purchasing power of the target consumer. The 1960s in America was time of political and social upheaval. Influenced by the cultural and social changes of the decade, advertising reflected a trend toward innovation, sophistication and a growing youth culture. The makeup style was the one that changed. Makeup during 1960s was all about the eyes. Maybelline became the makeup brand which offer finest eye makeup in sensible price as its slogan. Maybelline depicted the women should beautify their eyes in order to be fashionable and of course to get attention of men. In short, this advertisement gives representation of beauty myth where woman with makeup is better. This study analyzes how beauty myth is infused in the Maybelline Eye Makeup advertisement. Semiotics approach is used since it is the study of signs which the signs implied intended meaning definitely contained within the advertisement. Therefore, the theory of sign by Saussure is used along with the beauty myth concept proposed by Naomi Wolf. Whereas, theory of second wave feminism is applied to analyse how beauty myth and the sexuality issue are interrelated. The result of this study shows that women become victims of a patriarchal, commercialized, oppressive beauty culture. The 1966 version of Maybelline eye makeup advertisement illustrates the tyrannical hold beauty value and social acceptance still plays in society. The beauty myth and the patriarchy are infused through the advertisement to change the women’s perspective of beauty. The future researchers are suggested to explore the latest beauty advertisement or music video and the lyrics which are frequently found to raise the issue about women. The raised issue is about women being objectified which still prevails until today. Furthermore, the using of semiotic theory defined by Barthes is applicable to get more in-depth analysis about the intended meaning of the signs.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2016/269/051606686
Subjects: 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 25 Aug 2016 13:29
Last Modified: 19 Oct 2021 06:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/102142
[thumbnail of THESIS.pdf]
Preview
Text
THESIS.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item