Murtiningsih (2016) Students’ Anxiety And Its Correlation With The Willingness To Students’ Anxiety And Its Correlation With The Willingness To Communicate (A Case Study Of English Students Of Vocational Program Univer. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Komunikasi adalah alat utama untuk berinteraksi dengan orang-orang. Penting untuk memiliki kemampuan yang baik untuk berbahasa Inggris karena itu adalah bahasa internasional. Namun, ada banyak faktor yang menghambat pembelajar untuk memperoleh bahasa Inggris. Salah satunya adalah kecemasan. Penting untuk melakukan penelitian tentang kecemasan karena berpotensi mempengaruhi proses bahasa asing secara negatif. Perasaan ini membuat mereka ragu untuk berkomunikasi. Peserta didik perlu meningkatkan kesediaan mereka untuk berkomunikasi sebagai pencapaian proses pembelajaran bahasa. Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif karena data dalam bentuk data numerik. Deskriptif kuantitatif dianggap sebagai pendekatan yang paling tepat untuk menganalisis kecemasan siswa, kemauan untuk berkomunikasi, dan juga korelasinya dirasakan oleh siswa Inggris dari program kejuruan Universitas Brawijaya. Ada 67 peserta yang diambil dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan skala kecemasan kelas bahasa asing (FLCAS) dan kemauan untuk berkomunikasi (WTC) skala. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa responden memiliki kekhawatiran komunikasi, menguji kecemasan, dan takut akan evaluasi negatif. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa Inggris dari program kejuruan Universitas Brawijaya memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dan tingkat kemauan yang rendah untuk berkomunikasi. Selain itu, penelitian ini mengungkapkan bahwa ada korelasi negatif yang cukup antara kecemasan siswa dan kesediaan mereka untuk berkomunikasi. Penulis menyarankan agar siswa perlu mempertimbangkan perasaan kecemasan mereka dan menemukan strategi yang efektif untuk meringankan kecemasan mereka. Untuk dosen yang memiliki peran untuk membantu siswa untuk berurusan dengan tingkat kecemasan, mereka harus menciptakan suasana ceria dan tidak terlalu stres di kelas. Diperlukan juga untuk menemukan cara untuk mengembangkan strategi pengajaran mereka untuk merangsang kesediaan siswa untuk berkomunikasi. Akhirnya, para peneliti masa depan diharapkan melakukan penelitian berurusan dengan satu dari lima anteseden yang mengarah pada tingkat kemauan yang berbeda untuk berkomunikasi. Misalnya bagaimana keragaman budaya mempengaruhi kesediaan seseorang untuk berkomunikasi.
English Abstract
Communication is a primary tool to interact with people. It is important to have a good ability to speak English since it is international language. However, there are many factors hinder learner to acquire the English language. One of them is anxiety. It is important to conduct research about anxiety since it has potential to negatively affect the foreign language proces. This feeling leads them hesitate to communicate. Learners need to improve their willingness to communicate as the achievement of language learning process. This research used quantitative descriptive since the data is in the form of numerical data. Quantitative descriptive was considered as the most appropriate approach to analyze the students’ anxiety, willingness to communicate, and also their correlation perceived by English students of vocational program Universitas Brawijaya. There were 67 participants taken in this study. This study used Foreign Language Classroom Anxiety Scale (FLCAS) and Willingness to Communicate (WTC) scale. In this study, the researcher found that respondents owned communication apprehension, test anxiety, and fear of negative evaluation. This study also shows that English students of vocational program Universitas Brawijaya have high level of anxiety and low level of willingness to communicate. In addition, this study reveals that there is a sufficient negative correlation between students’ anxiety and their willingness to communicate. The writer suggests that students need to consider their anxiety feeling and find effective strategies to ease their anxiety. For lecturers who have role to help students to deal with anxiety level, they should create cheerful and less stressful atmosphere in classroom. It is also needed to find a way to develop their teaching strategies to stimulate students’ willingness to communicate. Finally, future researchers are expected to conduct research dealing with one of five antecedents that lead to different level of willingness to communicate. For example how cultural diversity affects one’s willingness to communicate.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2016/237/051605476 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 25 Aug 2016 14:14 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 04:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/102106 |
Preview |
Text
SKRIPSI_FIX.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
SKRIPSI_FIX.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |