Implikasi Program Resettlement Pt. Berau Coal Terhadap Kehidupan Sosio Kultural Komunitas Adat Terpencil Dayak Punan Basap Di Wilayah Kilometer 02 Lati Kecamatan Gunung Tabur Kabupaten Berau Provin

Tyas, Anjar Wahyu Ning (2016) Implikasi Program Resettlement Pt. Berau Coal Terhadap Kehidupan Sosio Kultural Komunitas Adat Terpencil Dayak Punan Basap Di Wilayah Kilometer 02 Lati Kecamatan Gunung Tabur Kabupaten Berau Provin. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keberadaan salah satu area eksplorasi perusahaan tambang Batu Bara PT. Berau Coal di wilayah Lati, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur ini memaksa warga Dayak Punan Basap yang lebih dahulu menghuni kawasan tersebut harus menyingkir dan dipindah ke lokasi baru. Menggunakan pendekatan Cernea (2000) untuk mencermati proses pemiskinan yang terjadi pada wilayah Resettlement akibat proses displacement (pemindahan) baik terjadi secara paksa atau tidak. Proses pemiskinan ini dapat dilihat dari terjadinya kehilangan lahan (landlessness), kehilangan pekerjaan (joblessness), kehilangan tempat tinggal (homelessnes), marjinalisasi (Marginalization), meningkatnya morbiditas dan kematian (Increased Morbidity and Mortality), ketahanan pangan (Food Insecurity), kehilangan Akses atas kepemilikan(Loss of access to common property) serta aspek disartikulasi sosial (Social Disarticulation). Menggunakan metode Studi Kasus dan analisa Deret waktu, diketahui bahwa program pemindahan ini berlangsung dalam 2 (dua) fase peralihan, yang pertama yakni relokasi yang dilakukan ke Kilometer 10 Lati. Relokasi ini bersifat sementara karena wilayah tinggal orang Dayak Punan Basap masih merupakan areal konsesi PT. Berau Coal yang menjadi target eksplorasi selanjutnya. Akhirnya melalui campur tangan pemerintah dan stakeholder terkait, warga Dayak Punan Basap kembali dimukimkan ke Kilometer 02 Lati. Pemindahan kali ini diharapkan agar warga Dayak Punan Basap tidak lagi hidup nomadik danmampu sejahtera secara mandiri.Namun penelitian ini menemukan bahwa penghidupan warga Dayak Punan Basap mengalami pemiskinan semenjak dipindahkan ke area baru. Kesulitan beradaptasi ini dikarenakan lingkungan baru jauh berbeda dengan habitat asli mereka; daerah pinggiran sungai. Sehingga keadaan ini justru mendorongtingkat kecenderungan bergantung pada perusahaan semakin tinggi. Selain itu kehidupan warga pun teridentifikasi mengalami marjinalisasi di tanah adat mereka sendiri, akibat himpitan geografis maupun himpitan psikologis.

English Abstract

The existence one of the exploration area coal mining PT. Berau Coal company in the region of Lati, Gunung Tabur, Berau Regency, East Kalimantan Province. That is forcing the residents Dayak Punan Basaps which earlier inhabited the region, they to get away and moved to a new location. Adopt from Cernea (2000) examine the process of impoverishment that occurred in the Resettlement area in consequence of displacement processes happened by both forced or not. This impoverishment may occur in case the settlers has landlessness, joblessness, settlers that homelessnes, marginalization occured, Increased Morbidity and Mortality, Food Insecurity, Loss of access to common property, and come Social disarticulation. Using a single case study method and time sequence analysis, it is known that these displacements program lasted in two (2) transition phase, the first is relocation to Kilometer 10 Lati. This relocation is temporary because of the area habitat of the Dayak Punan Basap’s is claimed by area of PT. Berau Coal where targetted to be the next exploration mining. Eventually with in intervention of the government and the related stakeholders, Dayaks Punan Basap resettled again to Kilometer 02 Lati area. The last displacements is expected Dayak Punan Basaps in order not to live in the nomadicely and be able to become independent in economic. However, this study found that the Dayak Punan Basaps livelihoods to experience of impoverishment ever since relocated to a new areas. This adaptability is difficult because the new area much different from their native habitats; riverside area. So these circumstances encourages a tendency dependent on the company increasing. Moreover life of the settlers also identified to experience marginalized at their own traditional lands, in consequence of geographical and psychological crush.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2016/175/ 051601293
Subjects: 300 Social sciences > 306 Culture and institutions
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 15 Mar 2016 11:00
Last Modified: 16 May 2024 08:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/102037
[thumbnail of Anjar Wahyu Ning Tyas.pdf] Text
Anjar Wahyu Ning Tyas.pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item