Ernawati, Etik (2016) Urip Penak: Etnografi Keluarga Muda Dalam Perubahan Pertanian Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Desa Tawangargo merupakan desa agraris yang mayoritas masyarakatnya memiliki lahan sendiri untuk bertani. Namun pemuda yang merupakan keluarga muda memilih pekerjaan non-pertanian dan menjadikan pertanian sebagai pekerjaan sampingan. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui pandangan keluarga muda tentang pertanian, keterlibatan keluarga muda pada sektor pertanian serta alasan atau faktor yang mempengaruhi dalam memilih pekerjaan. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kualitatif. Pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu Keluarga muda yang baru menikah 0-5 tahun berusia 17-31 tahun di desa Tawangargo. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, keluarga muda memilih mata pencaharian pada sektor pertanian dan non pertanian. Rata-rata keluarga muda tersebut memiliki lahan dari orang tua. Pemilihan sektor tersebut didasarkan pada pandangan pada masing-masing sektor. Pemuda memandang pertanian sebagai mata pencarian yang aman dan nyaman serta mata pencaharian yanag prospektif. Faktor-faktor yang mempenagruhi dalam memilih mata pencaharian pertanian yaitu karena faktor pendapatan, tingkat pendidikan, tingkat nyaman, gengsi, lokasi pekerjaan dan perubahan gaya hidup keluarga muda. Keterlibatan keluarga muda pada sektor pertanian itu terlibat dalam bentuk, pertanian membantu orang tua dan pertanian sebagai buruh tani. Pilihan itu sendiri memberikan perubahan pada kehidupan sosial budaya pemuda diantaranya, memudarnya kepercayaan dan beberapa adat istiadat masyarakat, perubahan prilaku seperti gaya bahasa, pakaian dan sebagainya. Dalam perubahan pertanian ini dapat dilihat pada pembagian kerja dan pola pertanian yang komersial.
English Abstract
Tawangargo village is an agricultural village that majority of the people have their own land for farming. But the young men who were young families choose non-farm jobs and depend upon agriculture as a side job. The purpose of this study was to determine the views of young families on the farm, the involvement of young families in the agricultural sector as well as the reasons or factors that influence in choosing a job. The method used in the study of qualitative methods. Selection of informants in this study using purposive sampling technique that is newly married young family 0-5 years 17-31 years old in the village Tawangargo. Based on the research conducted, young families choose livelihood on agriculture and non-agriculture. The average young family have land of their parents. Selection of the sector based on the view on each sector. Youth looking at agriculture as a livelihood that is safe and comfortable and livelihood a prospective. Factors that govern in selecting agricultural livelihoods is due to income, level of education, level of comfortable, prestige, job location and lifestyle changes a young family. The involvement of young families in the agricultural sector was involved in the form of agriculture to help parents and agriculture as a laborer. The choice itself gives a change in social and cultural life such youth, waning confidence and some of the customs of society, changes in behavior such as style, clothes and so on. In these agricultural changes could be seen in the division of labor and patterns of commercial agriculture.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2016/165/ 051601283 |
Subjects: | 300 Social sciences > 306 Culture and institutions |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 15 Mar 2016 09:07 |
Last Modified: | 15 Mar 2016 09:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/102026 |
Actions (login required)
View Item |