Rudianto, Cindytia (2015) Using “Snake and Ladder” Game to Teach Speaking for Beginner Teenagers. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Belajar Bahasa Inggris meliputi penguasaan empat keterampilan bahasa yaitu berbicara, mendengarkan, menulis, dan membaca. Berbicara adalah salah satu kemampuan bahasa yang harus dikuasai oleh peserta didik ingin untuk menjamin bahwa mereka telah belajar suatu bahasa. Selama observasi personal di kelas 8 A SMP Negeri 7, mayoritas murid mengalami masalah berbicara. Mereka kesulitan untuk mengutarakan sesuatu, tidak memiliki ide, malu untuk maju ke depan kelas, dan takut jika membuat kesalahan. Motivasi murid dalam belajar bahasa Inggris juga rendah sehingga berdampak pada kemampuan berbicara mereka. Berdasarkan preliminary study di SMP Negeri 7 Malang, kemampuan berbicara dari murid-murid kelas 8 A rendah dan hasil dari pre-test tidak memuaskan. Hal ini didukung dengan hasil berbicara yang dilakukan oleh guru bahasa Inggris sebelumnya yang menunjukkan bahwa terdapat lebih dari separuh kelas (20 atau 74%) murid yang gagal dan hanya 7 (26%) murid yang lulus. Maka dari itu permainan "Ular Tangga" dipilij sebagai teknik pembelajaran untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan "Ular Tangga" dalam pengajaran berbicara untuk remaja pemula di SMP Negeri 7 Malang serta mendeskripsikan peningkatan kemampuan berbicara siswa setelah diterapkan permainan “Ular Tangga” dan . Terdapat dua buah masalah yang perlu diselesaikan yaitu; (1) Bagaimana penerapan permainan "Ular Tangga" dalam pengajaran berbicara untuk remaja pemula? (2) Bagaimana peningkatan kemampuan berbicara siswa setelah diterapkannya permainan "Ular Tangga"? Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif, yang terdiri dari dua siklus; setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari pra-aktivitas, aktivitas inti, dan pasca-aktivitas. Subyek penelitian ini adalah 27 siswa dari 8 A kelas di SMP Negeri 7 Malang. Penelitian ini berhasil jika terdapat kurang lebih tujuh puluh lima persen murid di kelas mencapai SKM 75 dalam tes dan total skor rata-rata mencapai 75. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan permainan "Ular Tangga" dalam pengajaran berbicara berjalan lancar dan berhasil meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Saat bermain permainan "Ular Tangga", siswa dapat berlatih dan ix meningkatkan kemampuan berbicara melalui instruksi pada kartu yang berwarna-warni. Instruksi-instruksi tersebut disesuaikan dengan materi yang diajarkan yaitu simple past tense dalam membangun recount text dan mereka dapat merespon instruksi pada kartu berwarna-warni. Oleh karena itu, berdampak pada kemampuan berbicara mereka dalam post-test. Peningkatan kemampuan berbicara siswa dapat dilihat dari hasil post-test. Ditemukan bahwa 77,8% (21 dari 27) atau lebih dari 75% dari siswa mencapai SKM (Standard Ketuntasan Minimal) 75 dan skor total rata-rata adalah 77,2 dan mencapai SKM dari 75. Selain itu, sebagian besar siswa memberikan respon positif terhadap pelaksanaan dari permainan "Ular Tangga". Mereka sangat antusias selama kegiatan berbicara. Kesimpulannya, penerapan permainan "Ular Tangga" dan kartu warna-warni yang berisi instruksi berbicara dalam pengajaran berbicara untuk remaja pemula di SMP Negeri 7 Malang berjalan lancar dan berhasil meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Dengan demikian, guru dapat menggunakannya sebagai teknik dalam mengajar berbicara karena dapat memecahkan masalah siswa dalam berbicara. Oleh karena itu, bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk lebih mengembangkan "Snake and Ladder" permainan dengan topik yang lebih menantang, instruksi yang berbeda, tingkat kemahiran yang berbeda, dan mungkin un tuk kemampuan yang berbeda.
English Abstract
Learning English involves the mastery of four language skills which are speaking, listening, writing, and reading. Speaking is one of the language skills that learners would like to master to guarantee that they have learned the language. However, during personal observation in 8th A grade class of SMP Negeri 7 it was found that the majority of the students faced some speaking problems. They have difficulties in thinking of anything to say, have no ideas to express themselves in English, shy to speak in front of the class, and afraid of making mistakes. Students’ motivation in learning English is also relatively low and affects their speaking skill. In addition, based on the preliminary study in SMP Negeri 7 Malang, the speaking ability of the 8th A grade students is poor. The students’ overall achievement on pre-test is unsatisfactory. It also supported with the speaking scores from the English teacher prior to this preliminary study that there was more than a half (20 or 74%) students who fail and only 7 (26%) students passed the test. Therefore, “Snake and Ladder” game is selected as a teaching technique to solve the problems. This study aims at describing the implementation of “Snake and Ladder” in teaching speaking for beginner teenagers at SMP Negeri 7 Malang and describing the improvement of students’ speaking ability after the implementation of “Snake and Ladder” game. There are two problems that needs to be solved; (1) How is “Snake and Ladder” game implemented in teaching speaking for beginner teenagers? (2) How is the improvement of students’ speaking ability after the implementation of “Snake and Ladder” game? This study is a collaborative classroom action research, which consists of two cycles; each cycle consists of two meetings. Each meeting consists of pre-activity, whilst-activity, and post-activity. The subject of the study is 27 students of the 8th A grade in SMP Negeri 7 Malang. In this research, the action will be called success if at least seventy five percent of the students in the class passed SKM of 75 in the test and the total mean score reached 75. The result of this study shows that the implementation of “Snake and Ladder” game in teaching speaking has run well and improved students’ speaking skill. While playing “Snake and Ladder” game, students could practice and improve their vii speaking skill through the instructions in colorful cards. The instructions in colorful cards were adapted to the material used which is simple past tense in constructing recount text. They could respond the instructions as stated in colorful cards. This might affect their speaking skill in the test. The improvement of students’ speaking skill can be seen from the result of the post-test. It was found that 77.8% (21 of 27) or more than 75% of the students reaches the SKM (Standard Ketuntasan Minimal) of 75 and the total mean score is 77.2 and reaches the SKM of 75. Moreover, most of the students give positive response towards the implementation of the “Snake and Ladder” game. In conclusion, the implementation of “Snake and Ladder” game and the colorful cards which contain speaking instructions in teaching speaking for beginner teenagers at SMP Negeri 7 Malang has run well and successfully improved students’ speaking skill. Thus, teachers can use it as an alternative technique in teaching speaking since it could solve students’ problems in speaking. Therefore, for further researchers, it is suggested to develop “Snake and Ladder” game with more challenging topics, different instructions, different proficiency level, and maybe for a different skill.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2015/421/ 051506551 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 01 Oct 2015 11:43 |
Last Modified: | 01 Oct 2015 11:43 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/101622 |
Actions (login required)
View Item |