Arum, RetnoAmbar (2015) Study Of Boso Walikan Malang Of The Winners Of Kakang Mbakyu Kota Malang 2014. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sosiolinguistik adalah studi tentang hubungan bahasa dan masyarakat. Boso Walikan Malang adalah bahasa sehari-hari dalam masyarakat kota Malang dan selalu identik dengan komunitas sosial dalam percakapan non-formal. Morfologi adalah studi tentang morfem dan penyusunan kata-kata. Selain menganalisa morfem, morfologi juga mempelajari proses pembentukan kata mencakup formasi kata terbalik penuh, penghilangan bunyi dalam ucapan, metatesis, singkatan, dan meminjam suku kata dari bahasa lain. Studi kali ini memiliki tiga rumusan masalah, pertama, analisa kata dari Boso Walikan Malang yang paling sering digunakan oleh pemenang Kakang Mbakyu Kota Malang 2014, kedua, arti dari kata-kata Boso Walikan Malang yang digunakan oleh pemenang Kakang Mbakyu Kota Malang 2014. Ketiga adalah formasi pembentukan kata dari Boso Walikan Malang yang paling sering digunakan oleh pemenang Kakang Mbakyu Kota Malang 2014. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menghasilkan analisa yang jelas tentang fenomena yang sedang dipelajari. Analisa deskriptif diaplikasikan dalam studi ini untuk menganalisa dialek Boso Walikan Malang yang digunakan oleh pemenang Kakang Mbakyu Kota Malang 2014. Ada dua peserta, satu Kakang dan satu Mbakyu. Studi ini menggunakan media alat perekam suara untuk merekam percakapan antara kedua peserta. Studi ini memiliki tiga pokok temuan. Temuan pertama menunjukkan 9 kata dari Boso Walikan Malang yang paling sering digunakan oleh peserta. Temuan kedua menunjukkan hasil analisa arti dari kata-kata Boso Walikan Malang yang digunakan oleh peserta mencakup 42 kalimat ucapan. Temuan ketiga menunjukkan bahwa formasi kata terbalik penuh adalah proses pembentukan kata yang paling sering digunakan peserta dalam pengucapan Boso Walikan Malang sebanyak 34 kata. Studi ini menyatakan bahwa pemenang Kakang Mbakyu Kota Malang 2014 adalah pengguna aktif Boso Walikan Malang dan Boso Walikan Malang memiliki beragam terminologi. Kita dapat menyimpulkan bahwa Boso Walikan Malang memiliki banyak ragam kata dan Kakang Mbakyu Kota Malang 2014 adalah pengguna aktif Boso Walikan Malang. Penulis berharap akan ada penelitian lanjut tentang Boso Walikan Malang dengan menggunakan media lain, misalnya kata-kata Boso Walikan Malang yang ditayangkan di video tentang kota Malang, koran, atau majalah. Penulis menyarankan kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya untuk memberikan kontribusi mereka dalam melestarikan Boso Walikan Malang dalam masyarakat kota Malang.
English Abstract
Sociolinguistics used generally for the study between language and society. Boso Walikan Malang is the colloquial speech between young speakers in Malang city and be considered as slang. Slang is always identical with social community as informal communication. Morphology is the study of morphemes and the arrangements of words. Besides analyzing about morphemes, morphology also studies about word formation processes. They include full back reversed formation, elision, metathesis, abbreviation, and borrowing. This study has three main problems, first is the common expressions of Boso Walikan Malang used by the winners of Kakang Mbakyu Kota Malang 2014. Second, the meaning of Boso Walikan Malang terms uttered by the winners of Kakang Mbakyu Kota Malang 2014 and the third is the common word formation processes of Boso Walikan Malang used by the winners of Kakang Mbakyu Kota Malang 2014. Current study uses descriptive qualitative approach in order to produce clear analysis about the phenomena being studied. Descriptive analysis is applied in this study to analyze Boso Walikan Malang dialect used by the winners of Kakang Mbakyu Kota Malang 2014. There are two participants, one Kakang and one Mbakyu. The current study uses a recorder as a tool to record the conversation between one Kakang and one Mbakyu. This study has three main findings. The first finding shows 9 terms of Boso Walikan Malang that commonly expressed by the participants. The second finding is the analyzing of the meaning of Boso Walikan Malang including 42 utterances uttered by the participants. The third finding shows full back reversed formation is the most common word formation processes of Boso Walikan Malang used by the participants includes 34 terms. This study reveals that the winners of Kakang Mbakyu Kota Malang 2014 are the active users of Boso Walikan Malang and Boso Walikan Malang itself have various terms. We can conclude as the conclusion that Boso Walikan Malang have various terms and Kakang and Mbakyu Kota Malang 2014 are the active users of Boso Walikan Malang. The writer expects there will be more research conducted under analysis of Boso Walikan Malang by using other object, such as Boso Walikan Malang terms found in the newspapers, magazines or videos related to Malang. The writer also suggest to the students of English department in Universitas Brawijaya to give their contribution in preserving the presence of Boso Walikan Malang in Malang’s society.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2015/420/ 051506550 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 01 Oct 2015 11:32 |
Last Modified: | 01 Oct 2015 11:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/101621 |
Actions (login required)
View Item |