Santosa, Inka (2015) The Flouting Of Conversational Maxims To Create Humor In Get Smart Movie. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam percakapan, manusia diminta untuk bersikap kooperatif sehingga tujuan percakapan dapat berhasil dicapai. Ada aturan agar dapat berkomunikasi secara efektif yang dinamakan sebagai maksim percakapan. Namun, ada kalanya pembicara cenderung melanggar maksim untuk menghindari pembicaraan yang serius. Penelitian ini berkaitan dengan pelanggaran maksim dalam ucapan para pemain di film Get Smart sehubungan dengan penciptaan humor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) pelanggaran maksim untuk membuat kelucuan di film Get Smart (2) bagaimana pelanggaran maksim menghasilkan humor di film Get Smart, dan (3) implikatur dari ucapan pembicara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis dokumen karena analisis difokuskan untuk menguraikan dan menafsirkan teks dalam bentuk transkripsi dari teks berbahasa Inggris. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori prinsip kooperatif oleh Paul Grice (1975) dan teori humor oleh Raskin (1985). Penelitian ini mengungkapkan bahwa keempat maksim dilanggar oleh karakter untuk membuat efek lucu untuk penonton. Untuk membuat humor, mereka melanggar maksim kuantitas ketika mereka sedang marah, melakukan pertahanan diri, merasa gugup, menjadi panik, dan juga ketika mereka mencoba untuk membuat lawan bicara menjadi marah. Mereka melanggar maksim kualitasuntuk mengakhiri percakapan, untuk mengejek teman, dan untuk menutupi kekurangan diri. Selanjutnya, penciptaan humor dengan pelanggaran maksim relasi terjadi ketika mereka mengubah topik pembicaraan, membodohi teman-temannya, dan ketika mereka salah paham. Maksim cara juga dilanggar untuk menimbulkan tawa ketika mereka mencoba untuk melembutkan beberapa kata yang tidak pantas. Penulis juga menemukan bahwa penyebab tawa di film ini bukan hanya dari pelanggaran maksim. Humor non lisan adalah yang paling sering menyebabkan tawa. Secara bahasa, ada juga ucapan yang tidak melanggar maksim tapi mengarah ke humor. Ada juga ucapan yang melanggar maksim tetapi tidak menghasilkan humor. Sebagai hasilnya, penulis menyarankan peneliti selanjutnya untuk menemukan teori lain yang berhubungan dengan humor untuk menganalisis humor lebih dalam. Mereka juga disarankan untuk mempelajari tentang pola pelanggaran maksim yang dilakukan oleh karakter tertentu untuk mengungkapkan hubungan antara kepribadian karakter dan cara mereka membuat humor.
English Abstract
In a conversation, people are required to be cooperative so that the purpose of conversation can be successfully achieved. There are rules for people to communicate effectively, called as conversational maxims. However, there are times when speaker tends to flout the maxim to avoid serious conversation. This study deals with the flouting of maxims in characters‟ utterances in Get Smart movie in respect to the creation of humor. This study is aimed to analyze: (1) the maxim that is flouted to create humor in Get Smart movie, (2) how the flouting of maxims causes humor in Get Smart movie, and (3) the implicature of speaker‟s utterance. This study used qualitative approach and document analysis since the analysis focused on analyzing and interpreting the text in the form of transcription of English subtitles. The theories used in this study are the theory of cooperative principle by Paul Grice (1975) and the theory of humor by Raskin (1985). This study reveals that all of four maxims is flouted by the characters to create humorous effect to the audience. To cause humor, they flout the maxim of quantity when they are being upset, doing self-defense, feeling nervous, being panic, and also when they are trying to make the interlocutors be upset. They flout maxim of quality to perform unusual ways to end a conversation, to mock a friend, and to cover one-shortfall. Furthermore, the creation of humor by flouting maxim of relation is made when they change the topic of speaking, make a fool of their friends, and when they get misunderstanding. Maxim of manner is also flouted to provoke laughter when they try to soften some inappropriate words.The writer also found that that the cause of laughter in this movie is not merely from flouting maxims. The non-verbal humor is the most frequent to cause laughter. Verbally, there are also utterances that do not flout the maxim but leads to humor. there are also utterances that flout the maxim but does not produce humor. In result, the writer suggests the next researcher to find some other theories related to humor to reveal the deeper analysis on humor. It is also suggested to investigate about the pattern of flouting maxims that is done by particular characters. It is expected to reveal the relation between character‟s personality and the way they are making humor.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2015/418/ 051506548 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 01 Oct 2015 11:12 |
Last Modified: | 01 Oct 2015 11:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/101618 |
Actions (login required)
View Item |