Study of Ethnopoetics in Javanese Sung Poem “Pucung” in Serat Wedhatama of K.G.P.A.A Mangkunagara IV.

Leonita, Ken Savilla (2015) Study of Ethnopoetics in Javanese Sung Poem “Pucung” in Serat Wedhatama of K.G.P.A.A Mangkunagara IV. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ethnopoetics umumnya didefinisikan sebagai cara untuk menganalisis puisi dengan sekolah linguistik. Penulis tahu aspek linguistik yang digunakan dalam puisi itu. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan aspek struktural makro yaitu: struktur puisi, paradigmatik, dan aliterasi untuk menganalisis serat wedhatama oleh k.g.p.a.a mangkunagara IV. Masalah yang harus dipecahkan dalam penelitian ini adalah: Apa aspek struktural makro yang ditemukan dalam pugg pugg `Pucung` pada Serat Wedha Tama ditulis oleh K.g.P.A.A. Mangkunagara iv? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data adalah terjemahan dalam puisi Sung bernama `Pucung` dalam Serat Wedhatama yang ditulis oleh K.G.P.A.A MANGKUNAGARA IV. Data penelitian ini adalah semua Stanzas di `Pucung` Canto diterjemahkan oleh Stuart Robson (1990). Untuk menganalisis data, penulis menggunakan teori etnopoetics oleh Kadarisman (2010). Hasil penelitian ini adalah: Pertama, struktur Pucung Canto memiliki 15 bait, masing-masing bait memiliki 5 baris Guru Gatra (GG), dan masing-masing Stanza memiliki aturan Guru Wilangan (GL) yang sama (GL) yang 4U, 8U, 6A, 8I, 12A. Kedua, paradigmatik Pucung Canto memiliki 53 perubahan kecuali untuk Stanza kelima, itu tidak memiliki perubahan. Ketiga, aliterasi Pucung Canto menunjukkan bahwa setiap kata cenderung menetapkan dari satu ke yang lain secara berurutan dan indah. Selain itu, Stanzas di Pucung Canto memiliki aliterasi. Aspek struktural poetics makro dapat menjelaskan tujuan Pucung Canto kepada orang-orang yang bukan spesialis baik dalam puisi Sung Jawa dan bahasa Kawi. Selain itu, Pucung Canto terbentuk dengan aturan struktur yang menarik yang dapat membuat pembaca lebih mudah memahami puisi sung. Peneliti menyarankan para peneliti berikutnya yang ingin melakukan studi tentang etnopoetics untuk menggunakan berbagai teori dan objek. Para peneliti berikutnya juga diharapkan untuk menyelidiki etnopoetika dengan menggabungkan dengan teori lain seperti aspek struktural poetics mikro. Kemudian, reseracher menyarankan para peneliti berikutnya untuk menggunakan etnopoetics sebagai strategi yang bermanfaat dalam memahami puisi Sung Jawa.

English Abstract

Ethnopoetics is generally defined as the way to analyse a poem with a school of linguistics. The writer figured out the linguistic aspects used in the poem. In this study, the writer uses the macro structural aspect which are: the structure of poetry, paradigmatic, and alliteration to analyse Serat Wedhatama by K.G.P.A.A Mangkunagara IV. The problem to be solved in this study is: what are the macro structural aspects of poetic found in sung poem “Pucung” on Serat Wedha Tama written by K.G.P.A.A. Mangkunagara IV? The study used qualitative approach. The data source was a translation in a sung poem named “Pucung” in Serat Wedhatama written by K.G.P.A.A Mangkunagara IV. The data of this study are all of the stanzas in “Pucung” canto translated by Stuart Robson (1990). To analyse the data, the writer used the theory of Ethnopoetics by Kadarisman (2010). The results of this study are: first, the structure of Pucung canto has 15 stanzas, each stanza has 5 lines of Guru Gatra (GG), and each stanza has the same rule of Guru Wilangan (GW) and Guru Lagu (GL) which are 4u,8u,6a,8i,12a. Second, the paradigmatic of Pucung canto has 53 alterations except for the fifth stanza, it does not have alteration. Third, the alliteration of Pucung canto shows that every word tends to establish from one to another sequentially and beautifully. Moreover, the stanzas in Pucung canto has the alliteration. The macro poetics structural aspects can explain the aim of Pucung canto to people who are not specialist both in Javanese sung poem and Kawi Language. In addition, Pucung canto is formed with an attractive rule of the structure that can make the readers easier to comprehend the sung poem. The researcher suggests the next researchers who want to conduct a study about ethnopoetics to use different theories and objects. The next researchers are also expected to investigate the ethnopoetics by combining with other theories such as the micro poetics structural aspects. Then, the reseracher suggests the next researchers to use the ethnopoetics as a useful strategy in comprehending the Javanese sung poem.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2015/402/051506532
Uncontrolled Keywords: Etnopuitika, Struktur Puisi, Paradigmatik, Aliterasi, dan Serat Wedhatama,-Ethnopoetics, Structure of Poetry, Paradigmatic, Alliteration, and Serat Wedhatama
Subjects: 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 22 Sep 2015 15:51
Last Modified: 09 Nov 2021 07:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/101601
[thumbnail of PDF_SKRIPSI_KEN.pdf]
Preview
Text
PDF_SKRIPSI_KEN.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item