Pitaloka, AjengDiahAyu (2015) Politeness Strategies Performed by Art Directors of Youth Brawijaya University Student Choir. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Langange memiliki peran penting dalam komunikasi untuk menyampaikan dan memahami niat pembicara. Untuk menjadi sukses dalam komunikasi, baik speaker maupun pendengar harus memiliki pengetahuan latar belakang yang sama tentang apa yang mereka bicarakan. Orang-orang tidak hanya perlu memahami sarana pembicara tetapi juga kedua pembicara dan pendengar perlu memperhatikan strategi kesopanan untuk meminimalkan konflik dalam komunikasi. Dalam melakukan penelitian, ada dua masalah studi yaitu. (1) Apa jenis tindakan ilokusi yang dilakukan oleh Direktur Seni Pemuda Brawijaya University Student Choir? (2) Apa strategi kesopanan yang digunakan oleh Direktur Seni Pemuda Brawijaya University Student Choir? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data dalam bentuk tindakan manusia dan analisis berfokus dalam menyelidiki tindakan ilokusi dan strategi kesopanan yang diterapkan oleh Diretor Seni Remaja Busc dalam memberikan instruksi kepada penyanyi konser pemuda 2015. Penulis mengkategorikan data Tindakan ilokusi dan strategi kesopanan pada tabel dengan menggunakan teori tindakan ilokusi yang diusulkan oleh Searle (1969) dan teori strategi kesopanan yang diusulkan oleh Brown dan Levinson (1987). Dari 42 data, tindakan ilokusi sebagian besar digunakan oleh tiga direktur seni, mereka adalah arahan ilocusaru bertindak untuk memerintahkan penyanyi untuk mulai bernyanyi atau melakukan pemanasan dan juga perwakilan tindakan ilokusi dalam bentuk menegaskan bahan-bahan termasuk cara membaca notasi dan Tanda baca dalam skor musik dan untuk menggambarkan cara menghasilkan suara dengan benar. Selanjutnya, penulis juga menemukan bahwa tiga direktur seni cenderung menggunakan botak pada strategi rekaman untuk memberikan ucapan mereka untuk melakukan tindakan botak, tanpa memperbaiki wajah pendengar, sehingga mereka menggunakan ucapan langsung, jelas, tidak ambigu dan ringkas untuk memaksimalkan komunikasi yang efisien. Dengan menggunakan botak pada strategi rekaman, direktur seni mencoba melakukan kesopanan negatif FTA dari pendengar karena pembicara memaksakan aksi kebebasan pendengar dalam melakukan suatu kegiatan.
English Abstract
Languange has important role in communication to convey and understand the speaker intention. To be successful in communication, both of speaker and hearer should have the same background knowledge about what they are talking about. People do not only need to understand the speaker means but also both of speaker and hearer need to pay attention to politeness strategy to minimize conflict in communication. In conducting the study, there are two problems of study namely; (1) What type of illocutionary acts are performed by art directors of Youth Brawijaya University Student Choir? (2) What are politeness strategies used by art directors of Youth Brawijaya University Student Choir? This study used qualitative approach since the data are in the form of human actions and the analysis focuses in investigating illocutionary acts and politeness strategies applied by art diretors of Youth BUSC’s in giving instructions to the singers of Youth Concert 2015. The writer categorized the data into illocutionary acts and politeness strategies on the table by using theory of illocutionary acts proposed by Searle (1969) and theory of politeness strategies proposed by Brown and Levinson (1987). From 42 data, illocutionary acts are mostly used by three art directors, those are directives illocutionaru acts to command the singers to start singing or warming up and also representatives illocutionary acts in the form of asserting something to explain the materials including how to read notations and punctuation in musical score and to describe how to produce sounds correctly. Furthermore, the writer also found that three art directors tend to use bald on record strategy to deliver their utterances in order to do an act baldy, without redress the hearers’ face, so they use direct, clear, unambiguous and concise utterances to maximize the efficient communications. By using bald on record strategy, the art directors try to do FTA of hearers’ negative politeness because the speakers impose the hearers’ freedom action in doing an activity.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2015/348/051506467 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 16 Sep 2015 09:23 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 03:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/101540 |
Preview |
Text
Draft_Skripsi.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |