The Use of Talking Stick in Improving Students’ Speaking Skill (A Classroom Action research on X MIA-2 Students of SMA Negeri 1 Kesamben).

Febryanti, DitaIndra (2015) The Use of Talking Stick in Improving Students’ Speaking Skill (A Classroom Action research on X MIA-2 Students of SMA Negeri 1 Kesamben). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Di Indonesia, bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa asing. Bahasa Inggris hanya diajarkan dalam pendidikan formal, tetapi tidak digunakan untuk komunikasi dalam konteks nyata. Berbicara adalah keterampilan yang paling penting dalam pembelajaran bahasa Inggris, karena pembelajar bahasa dianggap berhasil jika mereka dapat berkomunikasi dengan lancar. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti, diketahui bahwa sebagian besar siswa X MIA-2 SMA Negeri 1 Kesamben mengalami kesulitan dalam berbicara. Berkaitan dengan fenomena tersebut, peneliti mengusulkan suatu teknik pengajaran yang diberi nama speaking stick untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana tongkat bicara dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas X MIA-2 SMA Negeri 1 Kesamben. Dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas, peneliti menerapkan tongkat bicara untuk memecahkan masalah siswa dalam keterampilan berbicara. Tongkat bicara digunakan dalam pengajaran teks naratif. Peneliti menggunakan tes lisan yang direkam, angket, pedoman wawancara, daftar periksa observasi dan catatan lapangan sebagai instrumen. Penelitian ini dilakukan dalam satu siklus yang terdiri dari tiga kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan keterampilan berbicara siswa yang signifikan setelah penerapan tongkat bicara. Peningkatan tersebut terlihat dari tercapainya dua kriteria keberhasilan. Kriteria pertama adalah jika skor rata-rata post-test siswa memperoleh lebih dari 5 poin dari skor rata-rata pre-test siswa. Ditetapkan bahwa kriteria pertama terpenuhi karena nilai rata-rata siswa post-test adalah 9,43 poin lebih tinggi dari nilai rata-rata pre-test siswa, dari 66,86 pada pre-test menjadi 74,19 pada post-test. -tes. Kriteria keberhasilan yang kedua adalah apabila lebih dari 60% siswa dapat lulus standar minimal bahasa Inggris yaitu 75. Hal ini dicapai karena siswa yang dapat lulus standar minimal bahasa Inggris adalah 64,86%.

English Abstract

In Indonesia,English is considered as a foreign language.Itis just taught in formal education, but it is not used for communication in real context. Speaking is the most important skill in English language learning, since language learners are regarded to be successful if they can communicate fluently. Based on the preliminary study that has been conducted by researcher, it confirmed that most of X MIA-2students of SMA Negeri 1 Kesamben found difficulties in speaking. Regarding to this phenomenon, researcher proposed a teaching technique named talking stick to improve students‟ speaking skill. The objective of the research is to describe how talking stick can improve students‟ speaking skill of X MIA-2 students of SMA Negeri 1 Kesamben. By using classroom action research design, researcher implemented talking stick to solve the students‟ problem in speaking skill. The talking stick is used in teaching narrative text. Researcher uses recorded oral test, questionnaire, interview guide, observation checklist and field note as the instruments. This research was conducted in one cycle that consists of three meetings. The result of the research showed that there is a significant improvement of students‟ speaking skill afterthe implementation of talking stick. The improvement can be seen from the achievement of the two criteria of success. The first criterion is if the students‟ mean score of post-test gain more than 5 points from the students‟ mean score of pre-test. It is established that the first criterion was accomplished since the students mean score of post-test was 9,43 points higher than the mean score of students‟ pre-test, from 66,86 on pre-test become 74,19 on the post-test. The second criterion of success is when there were more than 60% students could pass minimum standard score of English that is 75. This is achieved since the students that could pass minimal standard score of English was 64,86%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2015/172/051504208
Subjects: 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 18 Sep 2015 10:50
Last Modified: 01 Nov 2021 16:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/101346
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item