Kartikasari, Niken Wulan (2014) The Violation Of Conversational Maxims By Salespersons Of “Revlon” Cosmetic In Two Department Stores In Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bahasa adalah suatu sistem untuk mentransfer dan menginformasikan sesuatu melalui komunikasi. Namun pada kenyataannya manusia terkadang mengabaikan prinsip kerjasama tersebut. Penulis melakukan kajian tentang pelanggaran percakpan maksim oleh sales kosmetik “Revlon” di dua pusat perbelanjaan di kota Malang. Ada dua rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: (1) Apa saja maksim yang dilanggar oleh ucapan sales kosmetik ketika sedang menawarkan produk mereka kepada pembeli? (2) Apa saja faktor yang memungkinkan yang menyebabkan maksim tertentu dilanggar? Penelitian ini akan menjawab rumusan-rumusan masalah menggunakan teori dari Paul Grice. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena analisa yang dilakukan oleh penulis adalah deskripsi. Data dari studi ini berupa percakapan oleh sales kosmetik Revlon yang mengandung pelanggaran maksim. Hasil studi menunjukkan bahwa 21 ucapan telah berisikan pelanggaran maksim yang dihasilkan oleh kedua sales kosmetik di dua tempat yang berbeda yaitu di Matahari Matos dan Center Point MOG. Dalam penelitian ini maksim kuantitas sangat sering dilanggar oleh kedua sales kosmetik sebanyak 11 kali. Maksim tata cara sebanyak 8 kali; maksim kualitas sebanyak 1 kali; maksim hubungan sebanyak 1 kali. Dengan dilanggarnya maksim-maksim tertentu, faktor yang memungkinkan dibelakang ucapan dari kedua sales kosmetik adalah: untuk memberikan penjelasan yang lebih atau menekankan pada sesuatu untuk membuat pendengar lebih mengerti; untuk menyembunyikan kebenaran dari pendengar dan juga untuk membuat pendengar mempercayai apa yang telah dikatakan oleh pembicara; mengharapkan untuk mendapatkan perhatian yang lebih dari pembeli dengan memberikan statement yang melebih-lebihkan tentang produk yang mereka coba tawarkan kepada pembeli; dan untuk memberikan informasi yang sales kosmetik pikir itu penting untuk disampaikan terlebih dahulu. Sebagai kesimpulan, studi ini menunjukkan bahwa pelanggaran bisa terjadi di kehidupan nyata seperti percakapan antara sales kosmetik Revlon dengan pembeli ketika sedang menawarkan produk mereka. Akhirnya setelah menyelesaikan studi ini, penulis berharap akan ada lagi mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang akan meneliti pelanggaran maksim dalam studi mereka.
English Abstract
Language is a system to transfer and to inform something through communication. In the real life sometimes people do not obey the cooperative principles. The researcher conducts a study on the violation of conversational maxims by salespersons of "Revlon" cosmetic in two department stores in Malang. There are two problems in this study: (1) What maxims are violated by the salespersons of Revlon cosmetic while offering their products to customer? (2) What are the possible factors which cause the violation of certain maxims? This study answers the problems by using theory proposed by Paul Grice. This research used a qualitative method because the analysis conducted by the researcher was descriptive. The data are the utterances from the salespersons of Revlon cosmetic which contain violation of maxims. The results of this research show that there are 21 utterances containing violation of maxims produced by two salespersons in two different places which are Matahari Matos and Center Point MOG. In this research, maxim of quantity is often violated by those salespersons for 11 time; maxim of manner 8 time; maxim of quality 1 time; maxim of relation 1 time. The possible factors of violating a certain maxim in the salespersons utterances are: to explain more or stress something in order to make the hearers understand more; to hide the truth from the hearer and also to make the hearer believe in what the speakers say; to expect to get more attention from their customer by giving exaggerating statements about the products that they tried to offer to the customer; and to give information that they think is important. In conclusion, this study shows that violation can happen in the real life situation like in the conversation between the salespersons of Revlon cosmetic with the customers while offering the products. Finally after finishing this study, the researcher hopes that there will be more students in Faculty of Cultural Studies that do research in violation of maxims in their study.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2014/487/051500086 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 12 Jan 2015 09:06 |
Last Modified: | 25 Nov 2021 01:26 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/101198 |
Preview |
Text
SKRIPSI_-_NIKEN_WULAN_K._-_THE_VIOLATION_OF_CONVERSATIONAL_MAXIMS_BY_SALESPERSONS_OF_REVLON_COSMETIC_IN_TWO_DEPARTMENT_STORES_IN_MALANG..pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |