The Controvery of Anne Boleyn Girl Character as Portrayed in The Other Boleyn Girl Movie.

Septiarisa, Amelia (2014) The Controvery of Anne Boleyn Girl Character as Portrayed in The Other Boleyn Girl Movie. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Feminisme menceritakan tentang pergerakan perempuan. Para perempuan percaya bahwa mereka mempunyai nilai yang sama dengan para lelaki, mereka dapat melakukan hal yang sama seperti lelaki. Mereka membuktikan bahwa mereka bisa membuat hidup merka lebih balik sekalipun tidak mengikuti intruksi para lelaki. Beberapa perempuan juga menunjukkan bahwa mereka mampu mimpinya sekalipun orang di sekitar mereka mengatakan hal itu tidak mungkin. Fenomena tersebut ditunjukkan dalam film The Other Boleyn Girl yang menceritakan seorang perempuan biasa bernama Anne Boleyn yang mempunyai ambisi untuk menjadi ratu Inggris dan ia menempuh jalan yang kontroversi untuk meraih mimpinya. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mencari kontroversi dari Anne Boleyn di dalam film The Other Boleyn Girl. Penulis menlihat film The Other Boleyn Girl berulang kali kemudian menganalisis karakter perempuan yang hidup pada masa Henry Tudor, kemudian hasil dari analisis tersebut digunakan untuk mengungkap kontroversi Anne Boleyn. Disini penulis juga menngunakan mise-en-scene untuk memberikan ilustrasi lebih mengenai perjuangan perempuan yang terpotret pada karakter Anne Boleyn. Mise-en-scene membantu memberikan kesan yang lebih melalui setting, kostum, pencahayaan, atau ekspresi dari para actor dan aktris. Dari hasil analisis diketahui bahwa perjuangan perempuan muncul bahwa disebabkan karena rasa diremehkan maupun rasa lelah karena dikontrol orang lain, terutama lelaki. Tetapi, film The Other Boleyn Girl menunjukkan seorang bahwa perempuan tidak bisa memulai pergerakan atau menunjukkan bahwa ia bisa merubah nasibnya. Aksi perjuangan perempuan yang tergambar pada karakter Anne Boleyn di film tersebut menciptakan kontroversi pada saat itu. Aksi Anne Boleynkontroversial Anne Boleyn juga mematahkan anggapan bahwa perempuan adalah sosok yang lemah dan hanya menjadi pengikut para lelaki. Penulis menyarankan kepada penulis berikutnya yang ingin menganalisis film The Other Boleyn Girl untuk mencari hal menarik lainnya yang terdapat dalam film tersebut. Apabila penulis berikutnya tetap ingin menganalisis film tersebut menggunakan feminisme, mungkin penulis berikutnya bisa menggunakan feminisme yang fokus pada subordinasi atau patriarki. Apabila penulis berukitnya tidak ingin menggunaka feminisme untuk menganalisis film tersebut, penulis berikutnya bisa menggunakan pendekatan lain seperti pendekatan sejarah karena film ini diadaptasi dari sejarah Inggris.

English Abstract

Feminism tells about women movement. Women believe that they have same value with men, they can do the same like men. They prove that they can make their own life better without following men’s instruction. Some women also show that they can reach her dream even some people said that is impossible. This phenomenon shows in a movie The Other Boleyn Girl which tells about an ordinary woman named Anne Boleyn who has an ambition to become the queen of England and she reaches her dream use controversial way. Thus, the aim of this research is to find out the controversy portrayed in Anne Boleyn character in the movie. The writer watches the movie so many times and then analyzes women character in Henry Tudor era, then the result will be use to discover Anne Boleyn’s controversy. Here, the writer also uses mise-en-scene to help gives more illustration related to the struggles that portraits in Anne Boleyn. Mise-en-scene help give more impression from setting, costume, lighting or the expression of the actors and actresses. This study reveals that woman struggle starts from feeling underestimated and controlled by others, especially men. However the movie The Other Boleyn Girl, shows that women in Henry Tudor era cannot make a movement or shows a struggle to change their fate. The action of Anne Boleyn character creates controversy at that time. Anne Boleyn’s struggles to shows the others that she as a woman can do something, woman can make everything possible. Anne Boleyn’s controversial act also broke assumption that woman is a weak person and was born to be men’s follower. The writer suggests the next writers who want to analyze The Other Boleyn Girl movie to find out another special thing in the movie. If the next writer still wants to analyze the movie using feminism, maybe the next writer can choose another approach in feminism like woman subordination or patriarchy. If the next writers do not want to use feminism in their research they can use another approach like historical approach, because this movie adapted from England’s history.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2014/458/051406566
Subjects: 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 18 Nov 2014 08:42
Last Modified: 18 Oct 2021 04:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/101169
[thumbnail of ISI.pdf]
Preview
Text
ISI.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of cover_luar_dalam.pdf]
Preview
Text
cover_luar_dalam.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of COVER.pdf]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item