Handoko, PintoZakiri (2014) Politeness Strategies in Tony Abbott’s Speech Concerning Australia-Indonesia Tapping Issue. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kesopanan sebagai salah satu fenomena linguistik selalu ada ketika orang berkomunikasi satu sama lain. Kita dapat menemukan tindak kesopanan tidak hanya dalam pembicaraan tatap muka, tetapi di dalam sebuah pidato. Ada banyak macam pidato, salah satunya adalah pidato politik. Penelitian ini menganalisis pidato politik dari Perdana Menteri Australia Tony Abbot dan membahas strategi kesopanan dalam pidato Tony Abbott mengenai isu penyadapan Australia- Indonesia. Ada dua masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini: (1) wajah apa yang terancam dalam pidato Tony Abbot tentang isu penyadapan Australia- Indonesia and (2) strategi kesopanan apa yang digunakan dalam pidato Tony Abbot tentang isu penyadapan Australia-Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana data yang dikumpulkan dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Penelitian ini mennggunakan analisis dokumen dalam menganalisis strategi kesopanan dalam pidato Tony Abbot tentang isu penyadapan Australia-Indonesia. Penelitian ini mengungkapkan bahwa muka positif dan muka negatif terancam. Muka positif dari penutur dan muka positif dari mitra tutur terancam. Sementara itu untuk muka negatif, hanya muka negatif dari mitra tutur yang terancam. Untuk strategi kesopanan, ada empat strategi kesopanan yang ditemukan, yaitu tindak tutur secara langsung, strategi kesopanan positif, strategi kesopanan negatif dan tindak tutur secara tidak langsung. Tony Abbott dalam pidatonya tentang isu penyadapan Australia-Indonesia banyak mengancam muka positif dari mitra tutur dan sering menggunakan strategi kesopanan positif karena dia ingin mitra tutur setuju dan menguatkan opininya bahwa intelijen Australia melakukan penyadapan untuk melindungi negara, memajukan kepentingan nasional dan membantu sekutu. Dengan kata lain, ini adalah pembelaan terhadap apa yang telah intelijen Australia lakukan. Dalam penelitian ini, Tony Abbott juga mengancam muka negatif menggunakan strategi kesopanan positif. Ini berarti bahwa ada upaya untuk mengganggu mitra tutur atau terhadap sikap mitra tututur. Untuk peneliti selanjutnya, penulis menyarankan untuk menggunakan teori-teori lain dari strategi kesopanan untuk memperkaya analisis pada penelitian berikutnya. Para peneliti selanjutnya juga disarankan untuk menggunakan objek lain dalam menganalisis strategi kesopanan dan FTA.
English Abstract
Politeness as one of linguistic phenomena always exists when people communicate with each other. We can find politeness not only in face to face conversation, but also in a speech. There are many types of speech, one of the types is political speech. This study analyzed political speech from Australia’s Prime Minister Tony Abbot and it discussed politeness strategies in Tony Abbot’s speech concerning Australia-Indonesia tapping issue. There are two problems to be solved in this study: (1) what face is being threatened in Tony Abbott’s Speech concerning Australia-Indonesia Tapping Issue and (2) what are the politeness strategies in Tony Abbott’s Speech concerning Australia-Indonesia Tapping Issue. This study applied qualitative approach in which the data were collected in the form of words or sentences. This study used document analysis in analyzing the politeness strategies in Tony Abbott’s Speech concerning Australia-Indonesia Tapping Issue. This study revealed that the positive face and the negative face are threatened. The positive face of the speaker and the positive face of the hearer are threatened. Meanwhile for the negative face, only the negative face of the hearer is threatened. For politeness strategies, there are four politeness strategies that were found in this study, those are bald on record, positive politeness strategies, negative politeness strategies and off record. Tony Abbott’s in his speech concerning Australia-Indonesia tapping issue mostly threatened positive face of the hearer and frequently used positive politeness strategies because he wants to the hearer agree and corroborate his opinion that Australia intelligence is doing tapping to protect the country, advance national interest and help the allies. In other words, it is a kind of act of caring for what Australia intelligence already did. In this study, Tony Abbott also threatened negative face using positive politeness strategies. It means that there is an effort of teasing the hearer or toward the hearer’s attitude. For the next researchers, the writer suggests that the next researcher should use the other theory which is different from this study to enrich the analysis in the further research. Also, the next researcher can use the other objects in analyzing politeness strategies and FTA.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2014/362/051405633 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 09 Sep 2014 07:42 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 05:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/101068 |
Preview |
Text
Politeness_Strategies.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |