Analysis of Politeness Language Strategies Used by Madiunese In Forum Mahasiswa Madiun Malang (FORMADIMA).

Rizeki, MuhammadFaizal (2014) Analysis of Politeness Language Strategies Used by Madiunese In Forum Mahasiswa Madiun Malang (FORMADIMA). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bahasa memiliki fungsi sosial sebagai alat untuk membuat suatu hubungan diantara manusia. Dalam menggunakan strategi bahasa seperti kesantunan, kita dapat menjadi lebih layak untuk menggunakan pilihan yang dibuat dalam penggunaan ungkapan bahasa. Orang madiun sebagai objek pada studi ini, mereka memiliki perangai yang unik yang membedakan dari orang Solo dan orang Surabaya. Dalam melaksanakan studi ini, peneliti menganalisa dua rumusan masalah, yaitu; (1) kategori kesantunan positif dan kesantunan negatif apakah yang digunakan pada percakapan antara orang Madiun di Formadima, dan (2) alasan yang tepat apakah pada penggunaan ucapan kesantunan positif dan kesantunan negatif dalam percakapan antara orang Madiun di Formadima. Dalam studi ini, teori utama yang digunakan untuk rumusan masalah yaitu menggunakan strategi kesantunan oleh Brown dan Levinson (1987) didukung dengan teori Watts (2003). Studi ini menggunakan analisa kualitatif semenjak data yang digunakan berupa analisa percakapan dan fenomena masyarakat sosial yang terjadi didalam Formadima oleh para anggotanya. Dalam melaksanakan studi ini, Peneliti memilih dan juga mendeskripsikan kalimat – kalimat berdasarkan percakapan yang mengandung strategi kesantunan positif dan kesantunan negatif. Dari sejumlah 62 kalimat pada keseluruhan 5 percakapan yang telah dianalisa oleh peneliti, terdapat 12 kalimat yang mengandung strategi kesantunan positif dan 10 kalimat yang terkategori kedalam strategi kesantunan negatif. Berdasarkan analisa kesantunan positif, peneliti menemukan dua kategori yang digunakan oleh pembicara, yaitu; (1) Klaim kesamaan, dan (2) Memenuhi pendengar bahwa ia menginginkan X. Di dalam kesantunan negatif, kebanyakan orang Madiun terbiasa berhati – hati ketika mengemukakan kalimat. Peneliti menemukan strategi –strategi kesantunan negatif yang dikemukakan oleh orang Madiun, seperti; permohonan maaf, menjadi pesimis, dan terkadang on record atau berterus terang untuk menyatakan hutang budi kepada pendengar. Akhirnya, peneliti menyarankan penelitian selanjutnya tentang kesantunan harus dilaksanakan dengan baik menurut objek, contohnya seperti percakapan sehari – hari atau fenomena masyarakat sosial yang dapat diperoleh dalam banyak hal pada bentuk – bnetuk sosial. Peneliti juga menyarankan kepada peneliti – peneliti selanjutnya untuk menggunakan teori lainnya yang berhubungan dengan kesantunan didalam analisa makna kalimat – kalimat implisit yang diungkapkan oleh pembicara.

English Abstract

Language has a social function as a tool to make a connection among human beings. In using language strategies such as Politeness, it affords us to become more eligible on using the choices that are made in language use. Madiunese as the object of the study, they have unique temperaments that differ from Solonese and Surabayanese culture characteristics. In conducting the study, the researcher analyzed two problems of study, as follows; (1) What are the positive politeness and negative politeness categories used in the conversations between Madiunese in Formadima, and (2) What is the possible reason on performing positive politeness and negative politeness categories within the conversation used by Madiunese speakers in Formadima. In this study, main theory to conduct the problems of study is using politeness strategies by Brown and Levinson (1987, p.101-210) which is also supported by the theory of Watts (2003). This study used qualitative analysis since the data of this study are conversations analysis and human social phenomena happened in Formadima by the members. In conducting this study, the researcher chooses and explains utterances based on the conversations containing positive politeness and negative politeness strategies. From 62 utterances on total of five conversations that have been analyzed by the researcher, there are 12 utterances containing positive politeness strategies and 10 utterances categorized in negative politeness strategies. Based on the analysis of positive politeness strategies, the researcher finds two categories that used by the speakers, there are; (1) Claim Common Ground, and (2) Fulfill that the Hearer Wants Some X. In negative politeness, most of Madiunese used to be more careful when produced the utterances. The researcher finds negative politeness strategies that performed by Madiunese, namely; apologize, be pessimistic, and sometimes go on record or baldly to indebting the hearers. Finally, the researcher suggests for further study about politeness should be conducted properly according to the object e.g., daily conversations or another human social phenomena which can be acquired in many things on social terms. The researcher also suggests to the next researchers to use other theories related to politeness in analyzing the implicit meaning of the utterances produced by the speaker.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2014/351/051405622
Subjects: 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 08 Sep 2014 14:10
Last Modified: 18 Oct 2021 05:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/101056
[thumbnail of Analysis_of_Politeness_Strategy_Used_by_Madiunese_In_FORMADI.pdf]
Preview
Text
Analysis_of_Politeness_Strategy_Used_by_Madiunese_In_FORMADI.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item